Tragedi Pembunuhan Berencana di Pemalang Terungkap, Ayah Kandung Dibunuh Oleh Anak Sendiri Demi Hutang

<div><span style="font-family: verdana;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/12/tragedi-pembunuhan-berencana-di.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tragedi Pembunuhan Berencana di Pemalang Terungkap, Ayah Kandung Dibunuh Oleh Anak Sendiri Demi Hutang" border="0" data-original-height="366" data-original-width="653" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJr9Hl8w_NPm_Lbrx6OJs7jOAhRON6YKcHWNtOra8LVohf1I5sdBZGTTNU0ItGU88mEns1RCtY9xvVdqKrz8aereXWT0Ez3Q2qlQWMLV7Ituv5h33ss5SR_j_DPdznafmLC83f0CH96QjQ-OTimcXQLr-ODbhOgS3zaxYB9q2EckOprRr0GDmEH48z4jk/s16000-rw/pembunuhan-di-pemalang.jpg" title="Tragedi Pembunuhan Berencana di Pemalang Terungkap, Ayah Kandung Dibunuh Oleh Anak Sendiri Demi Hutang" /></a></div></span></div><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalongannews, Pemalang</b> - Polres Pemalang berhasil mengamankan seorang tersangka baru, berinisial MB (20), dalam kasus pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan terhadap korban MA (60), yang ternyata adalah ayah kandung tersangka MB. Penangkapan ini dilakukan setelah sebelumnya Polres Pemalang mengamankan tersangka lain, AN (22), yang terlibat dalam kasus yang sama.<br /><br />Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya, mengungkapkan perkembangan kasus ini dalam konferensi pers yang digelar di Aula Tribrata Polres Pemalang pada Jumat (8/12/2023).</span><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">"Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pemalang berhasil mengungkap dugaan tindak pidana pembunuhan berencana melalui pendalaman dan penyelidikan yang cermat," Kata kapolres Pemalang.<br /><br />Awal mula kasus ini berawal ketika AN mendatangi MB pada pagi Jumat, 3 November 2023, untuk meminjam uang sebesar Rp. 1,5 juta. Setelah pinjaman diberikan, terjadi perbincangan antara keduanya. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Dalam perbincangan tersebut, MB meminta AN  MB meminta AN untuk melakukan pembunuhan pada korban MA, yang merupakan ayah kandung dari MB.</span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><div><span style="font-family: verdana;">“Diduga karena korban tidak memenuhi beberapa permintaan MB, sehingga MB merasa sakit hati,” kata Kapolres Pemalang.</span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><span style="font-family: verdana;">MB menjanjikan sejumlah uang kepada AN sebagai imbalan setelah berhasil membunuh korban. Selain itu, MB juga mempersilahkan AN untuk mengambil uang di dalam rumah korban setelah aksi pembunuhan dilakukan.<br /><br /><br /></span><div><span style="font-family: verdana;">“Tersangka AN yang terlibat dalam rencana ini diduga menyetujui karena terlilit hutang Untuk melancarkan rencana tersebut, MB memberikan sejumlah informasi kepada AN untuk mengakses pintu masuk lantai dua dari belakang rumah korban, dan MB membuka pintu tersebut agar AN dapat memasuki rumah korban,” ujar Kapolres Pemalang.</span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><span style="font-family: verdana;">Pertukaran informasi antara keduanya dilakukan melalui fitur pesan dalam sebuah game online. Pada Selasa, 28 November 2023, dini hari, AN berhasil masuk ke dalam rumah korban dan menemukan korban tidur di dalam kamar.<br /><br />Kapolres Pemalang menjelaskan bahwa AN melakukan penusukan terhadap korban, yang terbangun dan melakukan perlawanan. Akibatnya, AN kembali melakukan penusukan sebanyak dua kali. Setelah itu, AN mencari uang dan barang berharga di dalam kamar korban serta kamar lainnya.<br /><br />Tersangka AN berhasil mengambil uang sejumlah Rp 3 juta dan Rp 400 ribu dari jok motor korban. Setelah kasus ini terungkap, AN dan MB dikenakan pasal-pasal berat, seperti pasal 340 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan berencana, pasal 338 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan, atau pasal 365 ayat 1 dan 3 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian.<br /><br />"Ancaman hukuman maksimal bagi keduanya adalah pidana mati, penjara seumur hidup, atau penjara selama-lamanya dua puluh tahun, sesuai dengan pasal-pasal yang dikenakan," tukasnya.</span></div>

Daerah Kriminal Tragedi Pembunuhan Berencana di Pemalang Terungkap, Ayah Kandung Dibunuh Oleh Anak Sendiri Demi Hutang

Pekalongannews, Pemalang - Polres Pemalang berhasil mengamankan seorang tersangka baru, berinisial MB (20), dalam kasus pembunuhan berencan...

Selengkapnya »

Oknum Guru Honorer di Pekalongan Ditangkap Terkait Kasus Persetubuhan dengan Siswi

<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/12/oknum-guru-honorer-di-pekalongan.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Oknum Guru Honorer di Pekalongan Ditangkap Terkait Kasus Persetubuhan dengan Siswi" border="0" data-original-height="313" data-original-width="607" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgngmumXVZqmqDewth4dlLsJ3GNEdS6B1-srZax85rUBnQXH6_SuWoDv7QdyRn6oAg60QBbMI7viBaKp2L__yJV858mReLsY9IsWiY9phqCtFvOqpPl17y4LPPCkQxHajbmMB_HmTpK7qSjnT2iYoiVV0NXwyof8LyhR9LZTx0vKDwInn9UU5sOxGQ1rvs/s16000-rw/oknum--guru.png" title="Oknum Guru Honorer di Pekalongan Ditangkap Terkait Kasus Persetubuhan dengan Siswi" /></a></div></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: arial; font-size: x-small;">Keterangan Gambar :Tersangka dugaan persetubuhan dengan siswinya dengan modus bujuk rayu. Foto: Itung kontributor Batang</span></div><p><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalongannews, Kota pekalongan</b> - Oknum guru honorer di salah satu SMP Kota Pekalongan ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan persetubuhan dengan siswinya dengan modus bujuk rayu. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Tersangka merupakan warga Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan berinisial HR (29). </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Kasus itu diungkapkan Kasatresrim Pekalongan Kota, AKP Yoyok Agus Waluyo saat konferensi pers di Mapolres setempat, Kamis, 7 Desember 2023.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Awalnya siswi tidak mau bercerita atas dasar rasa takut, hingga akhirnya mengungkapkan bahwa dia telah mengalami persetubuhan oleh oknum guru tersebut sebanyak tiga kali. Setelah mengungkapkan kejadian tersebut, orang tua siswi membuat laporan ke Polres Pekalongan Kota untuk penyelidikan lebih lanjut."katanya. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Kemudian pada hari Minggu 16 April 2023 korban dibawa ke RSUD di Kota Pekalongan untuk melakukan Visum Et Repertum, dan selanjutnya (P) membuat laporan ke Polres Pekalongan Kota guna penyidikan lebih lanjut. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Atas dasar laporan tersebut, pihak Polres Pekalongan Kota melakukan penyelidikan dan melakuan pencarian tersangka yang melarikan diri. Lalu, sekira 5 bulan dilakukan pencarian kemudian pada Kamis 30 November 2023 tim mendapat informasi bahwa tersangka ada di daerah Sumatera Selatan. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Aas informasi tersebut Tim Resmob bersama dengan Unit PPA Polres Pekalongan Kota langsung berangkat ke Sumatera Selatan. Dan diketahui tersangka tinggal di tempat kos yang beralamat di Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan, dan langsung dilakukan penangkapan,"katanya </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Setelah dilakukan interograsi (T) mengakui perbuatannya selanjutnya dibawa ke Polres Pekalongan Kota untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">AKP Yoyok Agus Waluyo, mengatakan tersangka dikenakan Pasal 81 ayat (1), (2), (3) Jo Pasal 76D atau Pasal 82 ayat (1), (2) Jo Pasal 76E UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 ditambah sepertiga dari ancaman pidana,"tukasnya.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Dalam pengungkapan kasus tersebut Polres Pekalongan Kota mengamankan barang bukti satu potong baju sweater lengan panjang wara coklat, satu potong celana kulot panjang warna hitam, satu buah jilbab persegi wama hitam, saatu buah BH warna merah maroon dan satu buah celana dalam warna pink. </span></p>

Kriminal Oknum Guru Honorer di Pekalongan Ditangkap Terkait Kasus Persetubuhan dengan Siswi

Keterangan Gambar :Tersangka dugaan persetubuhan dengan siswinya dengan modus bujuk rayu. Foto: Itung kontributor Batang Pekalongannews, Kot...

Selengkapnya »

Tindak Penebangan Ilegal di Subah Terungkap, 65 Batang Kayu Jati Diamankan

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/11/tindak-penebangan-ilegal-di-subah.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tindak Penebangan Ilegal di Subah Terungkap, 65 Batang Kayu Jati Diamankan" border="0" data-original-height="331" data-original-width="626" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN4wvOmEZQDKaLEZsjq8B_6Ts0Gyy349BcVGnO63vaffP8S1ZRwEQEc6PXIVN5jYcWsglVyWOnydPYC7Fo0GZ6PY0w7taa9hzog6l78dA6JqeeDATjvo88PbmctekOfkAUcmU1iQKF9aw7zqx63xEopYJDUG9W-bgXsApcU9kHLUU0P67J2o91immizGY/s16000-rw/Tindak%20Penebangan%20Ilegal%20di%20Subah%20Terungkap,%2065%20Batang%20Kayu%20Jati%20Diamankan.jpg" title="Tindak Penebangan Ilegal di Subah Terungkap, 65 Batang Kayu Jati Diamankan" /></a></div><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalongannews, Batang</b> - Jajaan Polres Batang Polda Jawa Tengah berhasil amankan satu unit truk yang mengangkut 65 batang kayu jati yang diduga hasil curian pada Sabtu 4 November 2023. <br /><br />Informasi ini diungkapkan oleh Kapolres Batang, AKBP Saufi Salamun, melalui Kasatreskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin, 6 November 2023.<br /><br />"Kami berhasil mengamankan 65 batang kayu jati ilegal yang diangkut menggunakan satu unit truk,"katanya. <br /><br />Menurut keterangan AKP Imam Muhtadi, penangkapan ini berawal dari informasi yang diterima dari pihak Perhutani mengenai dugaan pengangkutan kayu jati ilegal. <br /><br />Dengan cepat, tim gabungan dari Polres Batang, Perhutani dan Polsek Subah diterjunkan ke lokasi yang disinyalir menjadi tempat aktivitas ilegal tersebut.<br /><br />"Kami mendapat informasi dari Perhutani tentang adanya dugaan pengangkutan kayu jati ilegal. Tim kami bersama dengan Perhutani langsung bergerak ke lokasi di Jatisari, Subah, dan kami berhasil menemukan seseorang tengah memuat kayu ke dalam truk," ujar AKP Imam Muhtadi.<br /><br />Setelah pemeriksaan lebih lanjut, kayu-kayu tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah. Tim kemudian melakukan pengembangan dan membawa pelaku, yang diketahui bernama AS, warga Tambaksari, Rowosari, Kendal, beserta truk dan barang bukti berupa 65 batang kayu jati ke kantor Perhutani untuk dilakukan interogasi lebih lanjut.<br /><br />"Kita amankan 1 unit truk berisi 65 batang kayu jati dengan panjang sekitar 1 meter. Sopir truk inisial AS, yang berusia 34 tahun, sudah kita amankan dan dijadikan tersangka," ujarnya.<br /><br />"Kasus ini masih terus kami kembangkan, dan penebang kayu ilegal tersebut masih dalam pengejaran. Kami berupaya untuk mengungkap seluruh jaringan dan menangkap pemilik kayu curian tersebut," tegas AKP Imam Muhtadi.<br /><br />Pelaku AS, yang berperan sebagai pengangkut, hanya sebagian dari jaringan yang lebih besar. Tim Resmob Polres Batang tetap akan berusaha menangkap pemilik kayu ilegal.<br /><br />Kasus ini bukan hanya masalah pengangkutan ilegal, tetapi juga mencakup penebangan ilegal yang merugikan ekosistem hutan. Dari pengakuan AS, kayu-kayu tersebut diperoleh dari wilayah hutan Jatisari. <br /><br />Namun, tujuan penjualan kayu dan pemilik sebenarnya masih dalam tahap penyelidikan. "Dia hanya pengangkut. Masih kita kembangkan barang itu punya siapa. Tim kami akan terus berupaya untuk menangkap pemilik kayu curian tersebut," ungkap AKP Imam Muhtadi.<br /><br />Diketahui bahwa dari 65 batang kayu yang diamankan, tidak berasal dari satu lokasi saja. Hal ini menunjukkan bahwa aksi penebangan ilegal tersebut merambah ke beberapa wilayah di Subah. <br /><br />Untuk penyelidikan lebih lanjut, sopir truk beserta barang bukti saat ini berada di Mapolres Batang. Pelaku utama, yang diduga sebagai penebang pohon jati, masih dalam pengejaran petugas. Identitasnya telah dikantongi, dan upaya untuk menangkapnya sedang intensif dilakukan.<br /><br />Para pelaku ini dikenakan Pasal 83 Ayat 1 Huruf b, Undang-Undang No 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, yang juga telah diubah dalam UU Cipta Kerja. Ancaman hukuman bagi pelaku adalah 15 tahun penjara.<br /><br />"Sopir dan pelaku utama terancam pidana penjara maksimum 15 tahun dan denda maksimum Rp 100 miliar," pungkas AKP Imam Muhtadi.</span>

batang Kriminal Tindak Penebangan Ilegal di Subah Terungkap, 65 Batang Kayu Jati Diamankan

Pekalongannews, Batang - Jajaan Polres Batang Polda Jawa Tengah berhasil amankan satu unit truk yang mengangkut 65 batang kayu jati yang di...

Selengkapnya »

Mayat Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan di Areal Persawahan di Batang

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/11/mayat-laki-laki-tanpa-identitas.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Mayat Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan di Areal Persawahan di Batang" border="0" data-original-height="331" data-original-width="626" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTP3COM3vo3ZPHBAgF9yFwQgknhqAKR48JiYNwUc_tGYjw2KOdQVpqwz3cnZsM2upoU44Rdzg-mttJYdN8tZaqcgnfz19P4X8WfKzr2sR1wytvQ9r8oWOH69VNVEwI_eBCoWD1-rtZvK5SRFvgfACysw_p5MFHrDmt2jS2Rsl4ekp02sqZiTWkjfDYrSY/s16000-rw/Mayat%20Laki-laki%20Tanpa%20Identitas%20Ditemukan%20di%20Areal%20Persawahan%20di%20Batang.jpg" title="Mayat Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan di Areal Persawahan di Batang" /></a></div><span style="font-size: xx-small;"><div style="text-align: center;">Keterangan Gambar : Anggota Pokres Batang melakukan evakuasi TKP penemuan mayat. Foto: dok</div></span><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalongannews, Batang</b> - Mayat mengering berjenis kelamin laki - laki ditemukan warga Desa Tegalsari dan Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang,Senin 6 November 2023 siang. <br /><br />Penemuan sesosok mayat yang sudah mengering di tengah areal persawahan sempat menggegerkan warga. <br /><br />Penemuan mayat tersebut dibenarkan Kapolsek Tulis AKP Agung Setianto. Dalam keterangannya, ia menyebutkan korban ditemukan tanpa identitas berjenjs kelamin laki - laki diperkirakan umur (60) dengan tinggi badan sekitar 160 centimeter. <br /><br />"Mayat ditemukan menggunakan celana pendek kolor berwarna biru tua, dengan barang bukti 2 buah mangga sudah membusuk. Lalu tongkat terbuat dari bambu panjang ± 1 Meter dan topi bertuliskan pross warna biru dongker,"kata AKP Agung Setianto. <br /><br />Adapun ciri - ciri mayat yaitu gigi depan atas ompong 2, memakai kaos warna putih dan lengan biru bertuliskan Jalan Sehat 2003 dan celana dalam merk relino warna biru.<br /><br />"Dari hasil pemeriksaan petugas medis RSUD Batang dr Tomy selaku dokter jaga IGD RSUD Batang menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan, diperkirakan sudah meninggal selama 2 minggu atau 14 hari lebih, usaia sekitar 60 tahun,"ungkapnya. <br /><br />Untuk kronologi temuan mayat tersebut, AKP Agung Setianto, menjelaskan pada hari Senin tanggal 6 Nopember 2023 sekira pukul 10.00 WIB, Khamidin (60) warga Dukuh Pulesari RT 005 RW 002 Desa Tegalsari yang bekerja sebagai pembeli padi. Saat sedang mengecek sawah untuk persiapan penanaman mencium bau busuk.<br /><br />Lalu, saksi mencari sumber bau busuk tersebut dan mendapati sesosok mayat laki-laki terlentang disawah kering bekas tanaman padi.<br /><br />"Kemudian Khamidin menghubungi temanya bernama Warjoyo dilanjutkan laporan ke Pemerintah Desa Tegalsari Kecamatan Kandeman Kab.Batang. ditindak lanjuti Kades Tegalsari Daryoni melaporkan ke Kepolisian Sektor Tulis,"ungkapnya. <br /><br />Kemudian Kapolsek Tulis AKP Agung Sutanto bersama 5 anggota melakukan cek TKP dan Kasat Reskrim Polres Batang AKP Imam Muhtadi bersama Tim Inafis Sat Reskrim Polres Batang. <br /><br />"Selanjutnya korban dibawa Ke RSUD Batang dilakukan pemeriksaan,"katanya.</span>

batang Kriminal Mayat Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan di Areal Persawahan di Batang

Keterangan Gambar : Anggota Pokres Batang melakukan evakuasi TKP penemuan mayat. Foto: dok Pekalongannews, Batang - Mayat mengering berjeni...

Selengkapnya »

Kasus Rudapaksa Gadis di Pekalongan: Kapan Pelaku Akan Dihukum?

<span style="font-family: verdana;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/10/kasus-rudapaksa-gadis-di-pekalongan.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kasus Rudapaksa Gadis di Pekalongan: Kapan Pelaku Akan Dihukum?" border="0" data-original-height="298" data-original-width="630" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXIYmWhK5tXQsvSdNeBt14MmpcJWFIo2dpQxhwXv6Xb0nSnv8p_cNPt9jzRjh_OkP5vJslLzipWAq23Dh1HLIs-wbHit3-NKCZT6uhcIOGdkq4PJW5F2kCV9J1W5CYNHHggQLUuR1OmE9XD86TOwN8_z-FpuZla54fOdIwwkCjWb-y1iPz6PXhcJ7LQNA/s16000-rw/Kasus%20Rudapaksa%20Gadis%20di%20Pekalongan%20Kapan%20Pelaku%20Akan%20Dihukum.png" title="Kasus Rudapaksa Gadis di Pekalongan: Kapan Pelaku Akan Dihukum?" /></a></div><b>Pekalongannews, kota Pekalongan</b> - Sejak dilaporkan ke Polres Pekalongan Kota pada Februari 2023 lalu, kasus rudapaksa gadis dibawah umur sebut saja Mawar, warga Kecamatan Tirto, hingga saat ini belum ada perkembangan.<br /><br />Korban dirudapaksa hingga hamil, bahkan saat ini sudah melahirkan dan bayinya sudah berumur dua bulan.<br /><br />Pendamping Hukum korban dari LBH Adhyaksa, Didik Pramono membeberkan bahwa pelaku adalah salah satu keponakan dari Anggota DPRD aktif di Kabupaten Pekalongan. <br /><br />"Pelaku ini masih kerabat atau ponakan dari Anggota DPRD Kabupatan Pekalongan, sementara korban adalah warga yang kurang mampu dan berdomisili di Kota Pekalongan,"katanya, Sabtu 14 Oktober 2023. <br /><br />Ia menyebut, korban sudah melapor pada November 2022, lalu tercatat dengan Laporan Polisi Nomor LP/B/28/2023/JATENG/RES PKL KT pada tanggal 28 Februari 2023. <br /><br />"Sedangkan pelaku sampai saat ini masih berkeliaran bebas. Kita akan pertanyakan kembali kasusnya karena sudah setahun belum diproses. Sementara korban sudah melahirkan lama menunggu laporan kasusnya ditndaklanjuti," ungkapnya. <br /><br />Dengan pelaku bebas begitu saja, dikaawatirkan jatuh korban lagi apalagi korban ada yang berusia di bawah umur <br /><br />"Kita pun akan buka posko pengaduan bagi korban lain di nomor 082226766291, karena informasi yang saya dengar masih ada korban lagi,"ungkapnya. <br /><br />Kasatreskrim Polres Pekalongan Kota AKP Sumaryono belum membalas saat dikonfirmasi. Pesan singkat dan telepon dari awak media belum dijawab hingga berita ini diunggah.<br /><br />"Anak saya dibawa pelaku ke salah satu gubug di wilayah Tirto, Pekalongan pada Sabtu tanggal 12 November 2022. Kemudian pelaku juga mengajak anak saya ke lokasi yang sama pada tanggal 19 November 2022, dan 26 November 2023, sekira pukul 22.00 WIB. Dari tiga pertemuan tersebut yakni pertemuan terakhir, anak saya dipaksa melayani nafsu bejadnya," kata WA, ibu korban, Sabtu 14 Oktober 2023. <br /><br />Ia bercerita sudah mendatangi keluarga pelaku. Pihak keluarga pelaku berjanji bertanggung-jawab, namun kenyataannya berbeda<br /><br />"Dari melahirkan sampai biaya susu bayi, mereka tidak membantu apapun," tuturnya dengan nada meninggi.<br /><br />WA pun ingin masalah anaknya berlanjut ke ranah hukum. Sehingga pelaku mempertanggungjawabkan perbuatan di balik jeruji bisa.</span>

kota pekalongan Kriminal Kasus Rudapaksa Gadis di Pekalongan: Kapan Pelaku Akan Dihukum?

Pekalongannews, kota Pekalongan - Sejak dilaporkan ke Polres Pekalongan Kota pada Februari 2023 lalu, kasus rudapaksa gadis dibawah umur se...

Selengkapnya »

Penemuan Jasad Perempuan Berseragam Pramuka Terungkap, Tersangka Pria Berhasil Diamankan

<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/09/penemuan-jasad-perempuan-berseragam.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Penemuan Jasad Perempuan Berseragam Pramuka Terungkap, Tersangka Pria Berhasil Diamankan" border="0" data-original-height="319" data-original-width="620" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqXj8SeyJtX2H64Q0-tzIKQc0MoxlXVsWl7_k7PYGoTpyKshC8Z-zzlLIrV2yzlwp-M1G577X9_tq11zkzui54l5auxgzyhn8BiaeMSBKWyXpddeOXF7Qh_QS223aWJEMTl93luUTAN6t94YrnMwq9DRHih76rI-XIw1Gl3kzVoZqO5-nh0f6TYHc2SQ4/s16000-rw/Penemuan%20Jasad%20Perempuan%20Berseragam%20Pramuka%20Terungkap,%20Tersangka%20Pria%20Berhasil%20Diamankan.jpg" title="Penemuan Jasad Perempuan Berseragam Pramuka Terungkap, Tersangka Pria Berhasil Diamankan" /></a></div></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Foto Dok Polres Pemalang</span></div><div><span style="font-family: Source Code Pro;"><b>Pekalongannews, Pemalang</b> - Peristiwa tragis penemuan jasad seorang perempuan berinisial RI (20), warga Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, yang ditemukan mengapung di aliran sungai kecil di area tambak Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, dengan mengenakan seragam pramuka, akhirnya terungkap. Polres Pemalang berhasil mengamankan seorang pria berinisial AM (26), penduduk Desa Sidorejo, Kecamatan Comal, yang diduga kuat terlibat dalam tindak pidana pembunuhan atau pencurian dengan kekerasan terhadap korban tersebut.<br /><br />Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pemalang, AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya, menjelaskan peristiwa ini dalam konferensi pers yang digelar di Aula Tribrata Polres Pemalang pada Senin, 25 September 2023.<br /><br />"Kasus ini berhasil terungkap setelah dilakukan serangkaian tahapan penyelidikan oleh tim gabungan dari Satuan Reskrim Polres Pemalang bersama Tim Jatanras Polda Jateng," ujar Kapolres Pemalang.<br /><br />Kapolres Pemalang menjelaskan bahwa awalnya tersangka AM berkenalan dengan korban melalui percakapan di salah satu platform media sosial (medsos). </span><div><span style="font-family: Source Code Pro;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Source Code Pro;">"Tersangka berkenalan dengan korban menggunakan akun medsos samaran yang mencantumkan nama dan foto profil yang tidak sesuai dengan identitas sebenarnya," kata Kapolres Pemalang.<br /><br />Melalui medsos, tersangka sering mengirim pesan kepada korban untuk mengajak bertemu. </span></div><div><span style="font-family: Source Code Pro;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Source Code Pro;">"Kemudian tersangka dan korban membuat janji pertemuan di Comal setelah korban selesai bekerja di sebuah rumah makan pada malam Minggu, 20 Agustus 2023," tambah Kapolres Pemalang.<br /><br />Setelah pertemuan tersebut, tersangka mengajak korban jalan-jalan dengan menggunakan sepeda motor milik korban, hingga membawa korban ke tempat kejadian perkara (TKP) di sebuah perkebunan Desa Sidorejo, Kecamatan Comal.<br /><br />"Pada saat itu, tersangka memakai masker, sehingga korban meminta tersangka untuk membuka masker," ungkap Kapolres Pemalang. Namun, karena tersangka takut wajah aslinya terungkap dan tidak sesuai dengan foto profil yang disamarkan di akun medsosnya, tersangka kemudian mencekik leher korban hingga menyebabkan korban meninggal dunia.<br /><br />"Meskipun korban sempat berniat melakukan perbuatan asusila pada korban, tersangka mengurungkan niatnya setelah melihat keadaan korban," kata Kapolres Pemalang.<br /><br />Setelah itu, tersangka meninggalkan TKP untuk mengambil seragam pramuka, lalu kembali ke TKP dan memakaikan seragam pramuka pada jasad korban. </span></div><div><span style="font-family: Source Code Pro;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Source Code Pro;">"Tersangka membawa jasad korban dengan posisi di bagian depan sepeda motor, lalu membuang jasad korban ke aliran sungai di area tambak Desa Blendung, Ulujami," sambung Kapolres Pemalang.<br /><br />Setelah membuang jasad korban, tersangka juga mengambil barang-barang milik korban, termasuk sepeda motor, uang tunai, dan telepon genggam.<br /><br />"Petugas telah berhasil mengamankan tersangka beserta sejumlah barang bukti, termasuk dua potongan batu yang diduga digunakan tersangka saat membuang jasad korban," jelas Kapolres Pemalang.<br /><br />Tersangka AM saat ini dihadapkan pada dua pasal yaitu pasal 338 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain, atau pasal 365 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Atas perbuatannya, tersangka AM dapat dihukum dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.<br /><br />Peristiwa ini telah mengguncang masyarakat setempat dan menjadi peringatan penting tentang bahayanya berkenalan dengan orang asing melalui media sosial. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada dalam berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal secara langsung.<br /></span><br /></div></div>

Daerah Kriminal Penemuan Jasad Perempuan Berseragam Pramuka Terungkap, Tersangka Pria Berhasil Diamankan

Foto Dok Polres Pemalang Pekalongannews, Pemalang - Peristiwa tragis penemuan jasad seorang perempuan berinisial RI (20), warga Kecamatan S...

Selengkapnya »

Sales Agen Distributor di Pekalongan Ditangkap karena Gelapkan Uang Perusahaan Rp 900 Juta

<span style="font-family: verdana;"><div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/09/sales-agen-distributor-di-pekalongan.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sales Agen Distributor di Pekalongan Ditangkap karena Gelapkan Uang Perusahaan Rp 900 Juta" border="0" data-original-height="368" data-original-width="653" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPt8BcC2vUCBT_yWOiXczIPqjbO6FsQxsVJSvP2E0YBBhTNciro3SLqUqj8nexSKxO_y46erEQs0gyp-dwX9fvWoLuac5UK3ybpEvF0mtOSvqxij41vUPqxu0h9dbxpIh8to9jpdDZZrCvEZ2ngmJeRa-G4xsHddyxRztQq_z-x_Wj6vzsgKYgRR7Ut98/s16000-rw/Sales%20Agen%20Distributor%20di%20Pekalongan%20Ditangkap%20karena%20Gelapkan%20Uang%20Perusahaan%20Rp%20900%20Juta.jpg" title="Sales Agen Distributor di Pekalongan Ditangkap karena Gelapkan Uang Perusahaan Rp 900 Juta" /></a></div></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">Keterangan Gambar : Konferensi pers Polres Pekalongan Kota, Jumat     22 September 2023. Foto: Itung kontributor Batang.</span></div><b>Pekalongannews, Kota Pekalongan</b> - Seorang sales agen distributor di Kota Pekalongan berinisial T telah tertangkap dan harus menghadapi konsekuensi hukum setelah melakukan tindakan penyelewengan dana perusahaan sebesar Rp 900 juta. </span><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Kasus ini akhirnya terungkap setelah dua tahun berlalu sejak aksinya dimulai. Modus operandi yang digunakan oleh pelaku adalah dengan membuat nota fiktif dan melaporkan pengiriman barang palsu.<br /><br />Contoh konkret dari modus operandi ini adalah ketika seharusnya barang-barang seharusnya dikirim ke toko A, pelaku justru menjualnya ke toko lain. Meski begitu, pelaku masih mengirimkan sejumlah barang ke toko yang semestinya, walaupun jumlahnya sedikit. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Kasus ini diungkapkan oleh Kapolres Pekalongan Kota, AKBP A Recky Robertho, melalui Kasatreskrim AKP Sumaryono di lobi Mapolres pada Jumat, 22 September 2023.<br /><br />AKBP A Recky Robertho menjelaskan bahwa uang hasil tindak kejahatan yang dilakukan oleh pelaku telah digunakan untuk keperluan pribadi dan gaya hidup mewah sehari-hari. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">"Pelaku telah melakukan kegiatan ini selama kurang lebih dua tahun. Adapun barang bukti yang telah kita amankan adalah nota dengan total kerugian mencapai sekitar Rp 900 juta,"ucapnya.<br /><br />Perlu dicatat bahwa pelaku bekerja di perusahaan bernama Bina Artha Ardi. Akibat perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan pasal 372 KUHP yang mengancam hukuman penjara maksimal selama lima tahun. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Semua pihak berharap agar tindakan ini menjadi pelajaran bagi yang lainnya agar tidak terlibat dalam tindakan kriminal yang merugikan perusahaan dan orang lain.</span></div>

Kriminal Sales Agen Distributor di Pekalongan Ditangkap karena Gelapkan Uang Perusahaan Rp 900 Juta

Keterangan Gambar : Konferensi pers Polres Pekalongan Kota, Jumat     22 September 2023. Foto: Itung kontributor Batang. Pekalongannews, Kot...

Selengkapnya »

Sindikat Makanan Kadaluwarsa Memanipulasi Kemasan dan Berhasil Dijual Kembali

<p><span style="font-family: Roboto Condensed;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Roboto Condensed;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/09/sindikat-makanan-kadaluwarsa.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sindikat Makanan Kadaluwarsa Memanipulasi Kemasan dan Berhasil Dijual Kembali" border="0" data-original-height="350" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxCsya8ziyiX8MyUXU_36iL522yO2JjbL1DaqTFShcJeHqhLb0uo7qdsCyUY2WOjyf5-8J9sv8sUjnffIunDQzU_-6whwybR_0tmoODYiDfC1cWnh_QLVcbJuHCQk2UwP8lDHMhfZ4LcdFw8-VUuo7pawAuZyRXXkEFNqB3iPKn0eeVjatcH_Fxa1K8jA/s16000-rw/Sindikat%20Makanan%20Kadaluwarsa%20Memanipulasi%20Kemasan%20dan%20Berhasil%20Dijual%20Kembali.jpg" title="Sindikat Makanan Kadaluwarsa Memanipulasi Kemasan dan Berhasil Dijual Kembali" /></a></span></div><b style="font-family: "Roboto Condensed";">Pekalongannews, Batang</b><span style="font-family: "Roboto Condensed";"> - Sindikat perdagangan makanan kadaluarsa, berhasil diungkap oleh jajaran Satreskrim Polres Batang. Petugas berhasil mengamankan tiga tersangka, beserta sejumlah barang bukti makanan yang sudah lewat masa kadaluarsanya.</span><p></p><p><span style="font-family: Roboto Condensed;">Dalam melancarkan aksinya, sindikat ini membeli makanan kadaluarsa dari pabrik, kemudian memilah dan merubah bulan dan tahun kadaluarsa yang tertera di kemasan. Selanjutnya barang-barang tersebut dijual kembali ke pedagang.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Condensed;">Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun mengungkapkan, pengungkapan itu sendiri berkat adanya laporan dari masyarakat yang melapor adanya rumah di Desa Kebumen, Kecamatan Tersono yang dikontrak oleh beberapa orang. Rumah tersebut dipergunakan sebagai gudang untuk menyimpan makanan yang sudah kadaluarsa.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Condensed;">"Berdasarkan hasil penyelidikan, petugas kemudian melakukan pengecekan dan menemukan beberapa produk makanan dan minuman berbagai jenis dan merk dalam kondisi kemasan sebagian kotor," ungkap AKBP Saufi Salamun pada konferensi pers di Mapolres Batang, Rabu 13 September 2023.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Condensed;">Pada saat dilakukan pemeriksaan, tulisan tanggal kedaluwarsa pada kemasan ternyata sudah habis. Selain itu ada juga sebagian yang tanggal kedaluwarsa sudah dihapus,  dan ada juga tanggal kedaluwarsa masih berlaku sampai bulan November sampai Desember 2023.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Condensed;">"Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan bukti yang ditemukan tersebut, diketahui bahwa untuk beberapa produk tersebut sebagian besar untuk tanggal kedaluwarsa sudah diubah. Selanjutnya makanan yang telah diubah batas kadaluarsa itu akan dijual kembali ke pedagang di beberapa daerah," jelas Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Andi Fajar.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Condensed;">Atas temuan tersebut, petugas dari Satreskrim Polres Batang kemudian melakukan penyelidikan, dan berhasil menangkap Arfan Septiadi (39), Teguh Sani Saputra (34), keduanya warga Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, dan ditangkap di wilayah Klaten.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Condensed;">Selain itu juga M Susanto (39) warga Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur yang dibekuk di rumahnya.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Condensed;">Berdasarkan hasil pemeriksaan para tersangka diketahui jika mereka makanan kadaluarsa dari wilayah Sidoarjo, Jombang, Mojokerto, Jawa Timur.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Condensed;">Pada saat dibeli, kemasan makanan tersebut dalam keadaan kotor, dan sebagian besar sudah melewati batas masa tanggal expired atau kadaluarsa.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Condensed;">"Barang-barang itu kemudian dibersihkan, dan untuk makanan yang tanggal kedaluwarsa sudah mendekati atau lewat, kemudian dihapus menggunakan cairan tiner dan tisu. Selanjutnya pada kemasan ditulis kembali tanggal masa expired atau kadaluwarsa yang baru menjadi belum dan masih lama masa expirednya dengan menggunakan mesin pencetak tanggal kedaluwarsa yang mereka miliki," terang Kapolres.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Condensed;">Makanan yang sudah dibersihkan dan batas kadaluarsanya diperbaharui tersebut kemudian dipacking lagi untuk kembali dijual ke berbagai wilayah. Diantaranya dijual ke Bandung, Brebes, Cilacap, Malang, dan Yogyakarta.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Condensed;">"Atas perbuatannya itu, para tersangka dijerat dengan Pasal 62 Jo Pasal 8 ayat (1) huruf (d) atau huruf (a) UURI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen atau Pasal 143 UURI No. 18 tahun 2012 tentang Pangan sebagaimana dirubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor: 06 tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang nomor: 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda Rp 2 miliar," tandas Kapolres.</span></p>

Kriminal Sindikat Makanan Kadaluwarsa Memanipulasi Kemasan dan Berhasil Dijual Kembali

Pekalongannews, Batang - Sindikat perdagangan makanan kadaluarsa, berhasil diungkap oleh jajaran Satreskrim Polres Batang. Petugas berhasil...

Selengkapnya »

Pencurian di Pasar Batang Viral di Media Sosial, Dua Satpam Jadi Tersangka

<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/09/pencurian-di-pasar-batang-viral-di.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pencurian di Pasar Batang Viral di Media Sosial, Dua Satpam Jadi Tersangka" border="0" data-original-height="376" data-original-width="626" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgVVSBJ_lwxcugohq4YlVqYMvxrib4T7qzldrxiKScXb1Lmu9x9SFe1o3Xlxu1FS7d0PivWXmjDJYHlzGwurJhjvifqx8peRDB0DD43brc9qycQetqKanAYCWzA6A_0rdF6C_C8ckR4yLFjKy8tikEjc4ASPxMM0M1mwg8LnpdZIYwcTwLE2fgO1GyVh4/s16000-rw/Pencurian%20di%20Pasar%20Batang%20Viral%20di%20Media%20Sosial,%20Dua%20Satpam%20Jadi%20Tersangka.jpg" title="Pencurian di Pasar Batang Viral di Media Sosial, Dua Satpam Jadi Tersangka" /></a></div></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Kaur Bin Ops (KBO) Resrkrim Polres Batang, Iptu Eko Nugrahanto</span></div><div><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalonganews, Batang</b> – Dua oknum satpam Pasar Batang, yaitu IA dan AS, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pencurian dengan pemberatan atau curat. yang sesuai dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara ungkap Kaur Bin Ops (KBO) Reskrim Polres Batang, Iptu Eko Nugrahanto, di kantornya pada Rabu (6/9/2023). <br /><br />Pencurian ini terjadi pada Sabtu (2/9/2023) yang lalu dan segera menjadi viral di media sosial. Kedua tersangka, IA dan AS, kemudian menyerahkan diri ke Polres Batang pada Minggu (3/9/2023) setelah berita tentang kasus ini menyebar luas. <br /><br />"Keduanya menyerahkan diri karena merasa bersalah dan takut karena sudah menjadi perbincangan publik,"katanya. <br /><br />Berdasarkan pengakuan kedua pelaku, mereka telah beraksi sebanyak dua kali, pertama pada tanggal 29 Agustus 2023 dan yang kedua pada tanggal 2 September 2023. Saat kedua aksi tersebut, pelaku mencuri enam slop rokok dari berbagai merek. Barang bukti berupa slop rokok ini masih tersimpan oleh kedua pelaku. <br /><br />Kronologi pengungkapan kasus ini bermula saat pemilik toko Sembako, Tarmuji (56), merasa kesal karena berulang kali mengalami kecurian di tokonya. Ia memutuskan untuk menjebak para pelaku. Barang yang biasanya dicuri adalah beberapa slop rokok, dan total kerugian yang diderita mencapai puluhan juta rupiah. <br /><br />Pada Sabtu (2/9/2023), Tarmuji dengan sengaja bersembunyi di dalam tokonya setelah menutup pintu toko. Sekitar pukul 18.00, salah seorang pelaku merayap masuk melalui pintu toko bagian belakang. <br /><br />"Saya baru saja selesai makan dan sengaja bersembunyi. Saya mendengar suara 'greek', dan toko dalam keadaan gelap,"ujar Tarmuji. <br /><br />Tarmuji melihat pelaku menggunakan senter untuk memilih dan mengambil beberapa slop rokok. Selanjutnya, pelaku tersebut memberikannya kepada pelaku lain yang berada di luar toko. <br /><br />"Saat pelaku mengambil slop rokok yang ketiga, saya melemparkan besi ke arahnya dan mengenainya di punggungnya. Saya langsung berteriak, 'maling, maling!' Sehingga pelaku segera melarikan diri," tambah Tarmuji. <br /><br />Meskipun pelaku berhasil melarikan diri pada saat itu, barang-barang milik mereka tertinggal di lokasi kejadian. Barang-barang tersebut termasuk sandal, tas yang berisi identitas diri pelaku, sejumlah kunci duplikat, serta mobil berwarna kuning yang digunakan oleh pelaku. <br /></span><br /> </div>

batang Kriminal Pencurian di Pasar Batang Viral di Media Sosial, Dua Satpam Jadi Tersangka

Kaur Bin Ops (KBO) Resrkrim Polres Batang, Iptu Eko Nugrahanto Pekalonganews, Batang – Dua oknum satpam Pasar Batang, yaitu IA dan AS, dit...

Selengkapnya »

Kasus Pencabulan Santriwati: Polres Batang Tetapkan Oknum Ustadz Sebagai Tersangka

<p><span style="font-family: verdana;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: verdana;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/07/kasus-pencabulan-santriwati-polres.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kasus Pencabulan Santriwati: Polres Batang Tetapkan Oknum Ustadz Sebagai Tersangka" border="0" data-original-height="360" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiumMwNCtFn1OYVV8PZje27w-_m-ggO1DBZlmTyE1rh6ojMnzaMrHKytzvsrkF4TXC-CqLt-eo5rWwiV1he_iZ0V0CkJyIRf2dQGEV4XQPt-kf3g8IAo2p-XsftpRCNMeMLc3ed06Ri4VML7dnPg3rvdtjKSbR98n6BYASheLYilgjWUOXTIqpV7tXtBd0/s16000-rw/Polres%20Batang%20Tetapkan%20Oknum%20Ustadz%20Sebagai%20Tersangka.jpg" title="Kasus Pencabulan Santriwati: Polres Batang Tetapkan Oknum Ustadz Sebagai Tersangka" /></a></span></div><p style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: verdana;">Keterangan Gambar : </span><span style="font-family: verdana;">Oknum ustadz Ponpes di Batang digalandan Satresmrim Polres Batang. Foto: Itung  kontributor Batang.</span></span></p><p></p><p><b style="font-family: verdana;">Pekalongannews</b><span style="font-family: verdana;">, Batang - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Batang berhasil menangkap seorang oknum ustadz di salah satu Pondok Pesantren di Tumbreb Bandar, yang diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap santriwatinya.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">“Pelaku telah kami tangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, dan saat ini masih dalam tahap penyidikan. Tersangka juga telah ditahan untuk proses lebih lanjut,” kata Kasatreskrim Polres Batang, AKP Andi Fajar di Mapolres Batang, Senin (31/7/2023) sore.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Modus operandi yang digunakan oleh oknum guru ngaji ini ternyata melibatkan tindakan mengelabui santriwati yang mengalami pingsan.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Pada saat korban dalam kondisi tidak sadar, pelaku membuka pakaian mereka hingga meraba alat vital. Dugaan pelecehan ini terjadi berulang kali pada tiap korban.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Kasatreskrim Polres Batang, AKP Andi Fajar, menyatakan bahwa tindakan pencabulan ini terjadi dalam kamar khusus yang digunakan untuk pengobatan santriwati. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Saat melakukan pengobatan tersebut, pelaku melancarkan aksinya dengan mencabuli korban," ungkap AKP Andi Fajar.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Para korban mengalami pingsan secara mendadak, dan saat itulah pelaku diduga melakukan pelecehan seksual dengan memegang payudara hingga alat vital korban.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Jadi bukan persetubuhan ya, sementara ini masih murni pencabulan," tegaskan AKP Andi Fajar.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Pelaku pencabulan ini ditangkap setelah ada laporan pengaduan dari empat korban yang berasal dari Kecamatan Bandar, Blado, Subah, dan Pekalongan. Dugaan pelecehan tersebut dilaporkan terjadi dalam kurun waktu sekitar tahun 2020 hingga 2023.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Muhammad Dasuki dari LBH Satya Manunggal Pekalongan mendampingi para korban dalam proses pengaduan.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">“modus pelecehan ini terfokus pada siswa yang mengalami pingsan atau tidak sadar. Pelaku membawa korban yang pingsan ke ruang tertutup dengan dalih untuk melakukan pengobatan, namun saat itulah dilakukan dugaan pelecehan seksual,” ujar Dasuki.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Sangat aneh bahwa beberapa korban yang sebelumnya tidak pernah mengalami pingsan, tiba-tiba mengalami keadaan pingsan saat berada dalam ruang pelaku. Salah satu korban bahkan merasa digerayangi saat sedang dalam kondisi tidak sadar.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Mohammad Dasuki berharap agar para santriwati yang masih belajar di pondok pesantren memiliki keberanian untuk melapor jika mengalami hal serupa, sehingga tindakan pelecehan semacam ini dapat dihentikan dan pelaku dapat diadili sesuai hukum yang berlaku.</span></p>

batang Kriminal Kasus Pencabulan Santriwati: Polres Batang Tetapkan Oknum Ustadz Sebagai Tersangka

Keterangan Gambar :  Oknum ustadz Ponpes di Batang digalandan Satresmrim Polres Batang. Foto: Itung  kontributor Batang. Pekalongannews , Ba...

Selengkapnya »

Polres Batang Terima Aduan Pelecehan Yang Diduga Oknum Ustadz Di Kecamatan Bandar

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/07/polres-batang-terima-aduan-pelecehan.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Polres Batang Terima Aduan Pelecehan Yang Diduga Oknum Ustadz" border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAYD7ciXrnlpIt7-tbyZYSns5ibRK3sY2JNMJBFedaFHKG6cWJmQc3upqsSTRPJ12xuMXUD5U-79W1dFPUFifJG6BnhC-VaXngKlikYIRiNQSUBvFo5Eytr9zGOmP5NmkAa-tuAkuY7HpF3BsAZVhNCHG01-Y94b_5OlQYoPA2QjCMabi4SbWt9_hwUXI/s16000-rw/Polres%20Batang%20Terima%20Aduan%20Pelecehan%20Yang%20Diduga%20Oknum%20Ustadz.jpeg" title="Polres Batang Terima Aduan Pelecehan Yang Diduga Oknum Ustadz" /></a></div><span style="font-size: x-small;"><br /></span><span style="font-family: verdana;"><div><span style="font-size: x-small;">Keterangan Gambar : Kasat Reskrim Polres Batang AKP Andi Fajar. Foto: Itung Kontributor Batang.</span></div><b>Pekalongannews</b>, Batang  - Polres Batang telah menerima laporan aduan dari masyarakat terkait dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum ustadz di sebuah pondok pesantren di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, </span><span style="font-family: verdana;">Jumat (28/7/2023)</span><span style="font-family: verdana;">.<br /><br />Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Andi Fajar, mengungkapkan informasi tersebut saat dihubungi melalui pesan WhatsApp. Menurutnya, pihaknya telah menerima aduan dari tiga orang yang mengaku sebagai santri di salah satu tempat pengajian di Desa Tumbreb yang diduga menjadi korban pelecehan oleh seorang guru mengaji.<br /><br />"Kami menerima aduan dari 3 orang yang mengaku santri di salah satu tempat pengajian di Desa Tumbreb yang diduga dilakukan oleh guru mengajinya," ujar AKP Andi Fajar.<br /><br />Pengaduan masyarakat tersebut saat ini masih dalam proses penyelidikan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. "Saat ini masih kami lakukan penyelidikan apakah informasi tersebut benar atau tidak," jelasnya.<br /><br />Lebih lanjut, diketahui bahwa tiga santri dari salah satu pondok pesantren di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang telah melaporkan oknum ustadz yang diduga melakukan pelecehan seksual. Pelaporan dilakukan oleh tiga santriwati ke unit pelayanan perempuan dan anak (PPA) Polres Batang. Mereka didampingi oleh perwakilan dari Lembaga Bantuan Hukum "Satya Manunggal & Partners" pada Kamis, 27 Juli 2023.<br /><br />Dampak dari tindakan pelecehan ini, para korban yang ada yang masih di bawah umur maupun dewasa dikabarkan mengalami trauma dan memilih untuk kembali ke lingkungan keluarganya masing-masing. Mereka berasal dari Desa Gerlang Kecamatan Blado, Desa Tumbrep Kecamatan Gerlang, dan Kelurahan Banyuurip Kecamatan Selatan, Kota Pekalongan.<br /><br />Muhammad Dasuki, kuasa hukum korban, menjelaskan modus operandi pelecehan yang menyasar pada siswa yang tiba-tiba pingsan. Para korban yang pingsan tersebut kemudian dibawa ke ruang oknum ustadz dengan dalih untuk diobati dalam sebuah ruangan yang tertutup. Di situlah dugaan pelecehan seksual itu dilakukan.<br /><br />"Yang anehnya, santriwati yang tidak pernah memiliki riwayat pingsan, tiba-tiba mengalami pingsan. Salah satu korban, saat pingsan, merasa digerayangi," ucapnya.<br /><br />Muhammad Dasuki selaku Managing Partner dari Kantor Advokat & Konsultan Hukum "Satya Manunggal & Partners" Kota Pekalongan juga menambahkan bahwa oknum ustadz tersebut diduga melakukan pelecehan seksual mulai dari membuka baju hingga meraba alat vital korban. Setiap korban bahkan bisa mengalami pelecehan lebih dari sekali, bahkan berulang kali.<br /><br />Ia juga berharap agar para santriwati yang masih berada di dalam pondok pesantren memiliki keberanian untuk melapor jika mengalami hal serupa. Dengan demikian, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang kembali.<br /><br />"Sejak tahun 2020 hingga 2023, beberapa santri dilaporkan mengalami dugaan pelecehan seksual, misalnya saat korban dalam keadaan pingsan atau tidak sadar, oknum atau kiai berinisial F itu melakukan pelecehan," ungkap Dasuki.</span><br />

batang Kriminal Polres Batang Terima Aduan Pelecehan Yang Diduga Oknum Ustadz Di Kecamatan Bandar

Keterangan Gambar : Kasat Reskrim Polres Batang AKP Andi Fajar. Foto: Itung Kontributor Batang. Pekalongannews , Batang  - Polres Batang tel...

Selengkapnya »

Oknum Ustadz Ponpes Di Batang Dilaporkan Atas Dugaan Pelecehan Seksual terhadap Santriwati

<div><span style="font-family: verdana;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/07/oknum-ustadz-ponpes-di-batang.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Oknum Ustadz Ponpes Di Batang Dilaporkan Atas Dugaan Pelecehan" border="0" data-original-height="360" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgLk15Ec3L0ECXJQ2QbUw2lu48H15ZymQAmSMb584LDFQteT_tr92akKjNujBxEcbIE3sBmQUS2tSK5ZZckuk9yAmGtTuGcmjVbCdq43RqY8s0uvkoU3XSAzHgvlEM025sQBNEEGf0TMkhuGrixFdK2TUcG179O-G4YIGaDel3v-vrT79mcqHCoU18n6Y/s16000-rw/Oknum%20Ustadz%20Ponpes%20Di%20Batang%20Dilaporkan%20Atas%20Dugaan%20Pelecehan%20Seksual.jpg" title="Oknum Ustadz Ponpes Di Batang Dilaporkan Atas Dugaan Pelecehan" /></a></div></span><span style="font-family: verdana;"><div style="font-size: medium;"><span style="font-family: verdana; font-size: small;"><br /></span></div><span style="font-size: x-small;">Keterangan gambar : Managing Partner's Kantor Advokat & Konsultan Hukum "Satya Manunggal & Partners" Muhammad Dasuki saat mendampingi korban pelecehan seksual. Foto: Itung  kontributor Batang</span></span></div><div><span style="font-family: verdana;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span><b>Pekalongannews</b>, Batang - Kabar mengenai seorang oknum ustadz di pondok pesantren di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, menjadi sorotan setelah dilaporkan ke aparat kepolisian atas dugaan pelecehan seksual terhadap tiga orang santriwatinya.<br /><br />Tiga santriwati tersebut melapor ke unit pelayanan perempuan dan anak (PPA) Polres Batang, didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum Satya Manunggal & Partners, pada Kamis, 27 Juli 2023. Akibat tindakan tersebut, korban yang masih di bawah umur dan korban dewasa dilaporkan mengalami trauma dan memilih untuk kembali ke lingkungan keluarganya. Mereka berasal dari Desa Gerlang, Kecamatan Blado, Desa Tumbrep, Kecamatan Blado, dan Kelurahan Banyuurip, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.<br /><br />Muhammad Dasuki, kuasa hukum korban, menjelaskan bahwa modus pelecehan tersebut menyasar siswa yang tiba-tiba pingsan. Korban yang pingsan kemudian dibawa ke ruangan oknum ustadz dengan dalih untuk diobati dalam ruang yang tertutup. Dugaan pelecehan seksual dilaporkan terjadi saat korban berada dalam keadaan pingsan.<br /><br />"Ironisnya, santriwati yang sebelumnya tidak memiliki riwayat sering pingsan, tiba-tiba mengalami pingsan di situ. Salah satu korban merasa digerayangi saat dalam keadaan pingsan," ungkap Muhammad Dasuki, Managing Partner dari Kantor Advokat & Konsultan Hukum "Satya Manunggal & Partners" di Kota Pekalongan.<br /><br />Oknum ustadz tersebut diduga melakukan pelecehan seksual dengan cara mencabut baju korban dan meraba alat vitalnya. Setiap korban bahkan mengalami pelecehan lebih dari sekali, bahkan berulang kali.<br /><br />Muhammad Dasuki juga menyebut bahwa ada beberapa pelapor lain termasuk santriwati yang telah keluar dari pondok pesantren. Ia berharap, para santriwati yang masih berada di dalam pondok pesantren memiliki keberanian untuk melapor, sehingga kejadian serupa tidak terulang.<br /><br />"Dalam rentang waktu 2020-2023, beberapa santri mengalami dugaan pelecehan seksual, terutama saat korban dalam keadaan pingsan atau tidak sadar, itulah saat oknum atau kiai berinisial F diduga melakukan pelecehan," ungkap Muhammad Dasuki.</span></div>

batang Kriminal Oknum Ustadz Ponpes Di Batang Dilaporkan Atas Dugaan Pelecehan Seksual terhadap Santriwati

Keterangan gambar : Managing Partner's Kantor Advokat & Konsultan Hukum "Satya Manunggal & Partners" Muhammad Dasuki s...

Selengkapnya »

Modus Baru: Mahasiswa Gunakan Uang Palsu untuk Beli Rokok dan Cari Kembalian

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/07/modus-baru-mahasiswa-gunakan-uang-palsu.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Modus Baru: Mahasiswa Gunakan Uang Palsu untuk Beli Rokok dan Cari Kembalian" border="0" data-original-height="376" data-original-width="626" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ9INbxiqPtUmAfZVgePdHn9tqJPMlgy3r3RqZAXw7EbeltntZBayV8JKEWY-wPDIlxogDhwglShdxjRtdYjswzRJ8QQ73Fd3imrPytIrLkIdyhFsYHV-6RQ_NIF67ftgvokp5hzyp1WpcxvztxmDjwYAkjMizwXacT6YB1yiZrBTkJ4y8vQmKCubGnEM/s16000-rw/Modus%20Baru%20Mahasiswa%20Gunakan%20Uang%20Palsu%20untuk%20Beli%20Rokok%20dan%20Cari%20Kembalian.jpg" title="Modus Baru: Mahasiswa Gunakan Uang Palsu untuk Beli Rokok dan Cari Kembalian" /></a></div><br /><span style="font-family: Roboto Slab;"><b>Pekalongannews </b>, Kabupaten Pekalongan - Kedua oknum mahasiswa berinisial MI (22 tahun), yang berasal dari Wonopringgo, dan MGFI (22 tahun), warga Kedungwuni, telah ditangkap oleh kepolisian karena terlibat dalam kegiatan penyebaran uang palsu di wilayah Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.<br /><br />Kapolres Pekalongan, AKBP Wahyu Rohadi,  melalui Kapolsek Paninggaran, AKP Agus Supriyono, menjelaskan bahwa para pelaku memiliki modus operandi dengan membeli 1 bungkus rokok di toko kelontong menggunakan uang palsu pecahan seratus ribuan, dengan maksud untuk mendapatkan kembalian uang asli.<br /><br />Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu (22/07/2023), ketika kedua pelaku menuju ke arah Paninggaran untuk menyebarkan uang palsu. Sekitar pukul 17.00 WIB, mereka tiba di sebuah toko kelontong di daerah Dukuh Mandelun, Desa Lambanggelun, dan membeli 1 bungkus rokok dengan uang palsu senilai Rp. 100.000,- dengan tujuan memperoleh kembalian uang asli senilai Rp. 75.000,-<br /><br /></span><div><span style="font-family: "Roboto Slab";"> "Para pelaku kemudian melanjutkan perjalanan dan berhenti kembali di toko kelontong di daerah Lambanggelun untuk melakukan aksi yang sama seperti sebelumnya. Dengan cara ini, mereka berusaha menyebarkan uang palsu di wilayah tersebut."Jelas AKP Agus.</span></div><div><span style="font-family: Roboto Slab;"><br />Namun, aksi kedua pelaku terbongkar ketika pemilik toko menyadari bahwa uang yang mereka terima adalah uang palsu. Pemilik toko segera menghubungi petugas Polsek Paninggaran yang kemudian menangkap para pelaku sebelum mereka melancarkan aksi selanjutnya.<br /><br />Setelah ditangkap, petugas Polsek Paninggaran melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku. Hasilnya, ditemukan beberapa lembar uang palsu yang siap diedarkan dalam tas selempang yang dibawa oleh MI. Keduanya kemudian dibawa ke Polsek Paninggaran untuk proses lebih lanjut.<br /><br />Dari tangan kedua pelaku, petugas berhasil menyita barang bukti berupa 3 bungkus rokok, 1 buah tas selempang berwarna hitam, uang palsu senilai Rp 2.900.000,- dengan rincian 29 lembar uang pecahan seratus ribu, uang asli senilai Rp 225.000,- dan 1 buah handphone.<br /><br />"Kedua pelaku mengaku mendapatkan uang palsu tersebut dengan cara membelinya melalui aplikasi telegram. Atas perbuatannya, keduanya akan dijerat dengan pasal 36 ayat 1 dan ayat 2 UU no 7 tahun 2011 tentang mata uang,"jelasnya.<br /><br />Kepolisian berharap dengan penangkapan kedua pelaku ini, dapat memberikan efek jera bagi siapapun yang berkeinginan untuk menyebarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Pekalongan. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap uang palsu yang mungkin dapat beredar di lingkungan sekitar.</span></div>

kabupaten pekalongan Kriminal Modus Baru: Mahasiswa Gunakan Uang Palsu untuk Beli Rokok dan Cari Kembalian

Pekalongannews , Kabupaten Pekalongan - Kedua oknum mahasiswa berinisial MI (22 tahun), yang berasal dari Wonopringgo, dan MGFI (22 tahun), ...

Selengkapnya »

Gadis Remaja 15 Tahun di Pekalongan Menjadi Korban Rudapaksa oleh Lima Pria

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/07/gadis-remaja-15-tahun-di-pekalongan.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="376" data-original-width="626" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj77wytKP1pfuGW2h9yAJXyfsV-1Jpxb2qLHX6Qr18AKjFc8wc5CkHnWLJ2ZC1Nx8qPK1_6paLFlSxFrkUK95Sge6ojXIAs5qtDciIN5Ds3OE06644QoGNIGNQvyBkdcDcEisv2n4YaNk1WS5l14dQH890dbvdpGsN1kn4VTDCso2_QImS15q0U_7dZELY/s16000-rw/rudapaksa.jpg" /></a></div><span style="font-size: x-small;"><div style="text-align: center;"><b>Gambar Ilustras</b>i</div></span><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalongannews</b>, Kota Pekalongan - </span><span style="font-family: verdana;">H (15th) seorang penduduk Kabupaten Banjarnegara yang tinggal di Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, </span><span style="font-family: verdana;">menjadi korban rudapaksa oleh lima pria.</span><div><span style="font-family: verdana;"><br />Kronologi  terungkapnya kasus ini dimulai ketika korban menghilang pada Kamis (13/7). Berita tentang hilangnya H kemudian diunggah di media sosial. <br /><br />"Pada awalnya, dia pergi pada Kamis siang dan tidak pulang selama satu hari semalam. Kemudian dia pulang dan menceritakan kejadian tersebut," kata paman korban, Dwi Widyanto, pada Sabtu (15/7/2023). <br /><br />H tidak pulang sendirian. Dia ditemukan oleh warga dalam kondisi yang tidak berdaya, dan kemudian warga tersebut membawanya ke rumah pamannya. <br /><br />Di rumah, ponakannya menceritakan bahwa dia telah dirudapaksa oleh lima pria secara bergiliran. H mengenal para pelaku melalui media sosial. Sebelum kejadian pemerkosaan, korban juga diberikan minuman keras oleh para pelaku. <br /><br />Keluarga korban segera merencanakan cara untuk menangkap para pelaku. Mereka mengatur pertemuan melalui ponsel korban. Dua pelaku yang terjebak langsung ditangkap oleh keluarga dan kemudian dibawa ke Polsek Timur (Pekalongan Timur). <br /><br />"Dua pelaku lainnya berhasil ditangkap oleh polisi, sementara satu pelaku masih dalam pengejaran. Satu pelaku belum tertangkap," tambahnya. <br /><br />Saat ini, para pelaku sedang menjalani pemeriksaan intensif di Unit PPA Satreskrim Polres Pekalongan Kota. <br /><br />Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Albertus Recky Robertho, mengonfirmasi kejadian ini. Para pelaku masih dalam pemeriksaan oleh pihak Satreskrim Polres Pekalongan Kota. <br /><br />"Masih ada penyidikan yang sedang berlangsung, nanti kami akan memberikan informasi lebih lanjut," katanya. <br /></span><br /> </div>

kota pekalongn Kriminal Gadis Remaja 15 Tahun di Pekalongan Menjadi Korban Rudapaksa oleh Lima Pria

Gambar Ilustras i Pekalongannews , Kota Pekalongan -  H (15th) seorang penduduk Kabupaten Banjarnegara yang tinggal di Pekalongan Timur, Kot...

Selengkapnya »

Polres Pekalongan Kota Berhasil Mengungkap Sindikat Narkoba Ganja, Pelaku Mengaku Dapat Dari Aceh Via Jasa Paket Pengiriman

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/06/polres-pekalongan-kota-berhasil.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkBNi8pGdvChr4i8_sHS9r6yIfPx8l_qG9aENm0Qmg7FFQtgD13eWyNyEi4ARqOWY_7u11N6b2iHYdOIA8jEv2e8CzXrPUDUyL8Unt3Xm0KLZb5LcCLZqXVhfcIT6xTTzyB2obtlM8CxnAYVbsONzihE3PUYPW6t_NI2e56TypV2DgwAQAOs4R_WoW98g/s16000-rw/ganja.jpg" /></a></div><br /><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalongan news</b>, Pekalongan Kota - Satu pengedar narkoba jenis ganja yang beroperasi di wilayah Pekalongan berhasil ditangkap oleh jajaran Polres Pekalongan Kota. Pelaku dengan inisial NR ditangkap dengan barang bukti berupa 1 Pralon ganja kering berat 1,8 Kilogram dan 20 paket ganja berat 3 Kilogram.<br /><br />"Pengungkapan kasus NR ini adalah hasil pengembangan dari penangkapan tersangka lainnya, yaitu SF," ujar Kasat Narkoba Polres Pekalongan Kota, AKP Budi Prayitno saat konferensi pers di Mapolres Pekalongan Kota, Jumat (23/6/2023).<br /><br />AKP Budi Prayitno menyebut bahwa penangkapan SF dilakukan pada tanggal 14 Juni 2023 sekitar pukul 23.00. Dalam penangkapan tersebut, pihak kepolisian menyita lima paket ganja dengan berat total 13,8 Kilogram. Dari penangkapan SF itulah, pihak kepolisian berhasil melacak NR sebagai pengedar.<br /><br />NR dijerat dengan pasal 114 ayat 2 dan/atau pasal 111 ayat 2 UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Pelaku ini terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.<br /><br />"Paket yang pertama, 3 Kilogram, sudah habis. Yang ini yang tertangkap, yang kedua," kata pelaku.<br /><br />NR mengakui bahwa tugasnya hanya mengambil paket kiriman ganja dari Aceh. Harga kulakan ganja tersebut adalah sebesar Rp 10 juta per Kilogram. Pelaku mengaku mendapatkan komisi sebesar Rp 1 juta per Kilogram.<br /><br />Pelaku merupakan warga Desa Ngalian, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Penangkapan dilakukan di rumah pelaku pada tanggal 15 Juni 2023.<br /><br />Waktu pemesanan ganja yang pertama dan kedua hanya berjarak dua bulan. NR mengklaim bahwa ia bukanlah pemodal dan hanya menerima perintah melalui pesan singkat.</span>

kota pekalongan Kriminal Polres Pekalongan Kota Berhasil Mengungkap Sindikat Narkoba Ganja, Pelaku Mengaku Dapat Dari Aceh Via Jasa Paket Pengiriman

Pekalongan news , Pekalongan Kota - Satu pengedar narkoba jenis ganja yang beroperasi di wilayah Pekalongan berhasil ditangkap oleh jajaran ...

Selengkapnya »

Polres Batang Mengungkap Kasus TPPO: Korban Dipaksa Bekerja sebagai ABK Tanpa Kemampuan

<p><span style="font-family: verdana;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/06/polres-batang-mengungkap-kasus-tppo.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbyqkd2wuy42XmtAH2wuk1kR8KeDE8cT2peH3_AMX5gcjLnzTKx0DDtBXCvaDZd81P44eLEi7rFh8OUn0JMZym7e3k59X6LHa5ivBsNnS1Cha2p_elQ315SpA8yKWbN1sSehSjVTplI2bx38_4_vZUjrhq7qn5f7ItR5I9oXCrU8dFWpMrsQkPJQ3_1Ks/s16000-rw/tppo.jpg" /></a></div><p></p><p><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalongannews</b>, BATANG - Polres Batang Polda Jateng berhasil mengungkap kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus mempekerjakan para korban bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) secara ilegal sekaligus menetapkan Direktur Dua Jangkar Indonesia berinisial MS sebagai tersangka.</span></p><span style="font-family: verdana;">Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun  menjelaskan, sebanyak 72 korban pekerja migran yang dikirim ke luar negeri tersebut tidak memiliki keahlian atau kemampuan sebagai pelaut.<br /><br />"Sasaran kasus TPPO ini adalah tersangka mencari para korban yang belum memiliki pekerjaan dan kemampuan teknis untuk dipekerjakan sebagai anak buah kapal atau pelaut," kata Kapolres AKBP Saufi Salamun<br />didampingi Kasatreskrim AKP Andi Fajar saat konferensi pers di lobi Mapolees, Selasa (20/6/2023).<br /><br />Lanjut Kapolres, sebagian korban yang sempat dikirim ke luar negeri kini sudah dipulangkan ke kampung halaman.<br /><br />Pihaknya masih mengembangkan kasus tindak pidana perdagangan orang setelah beberapa korban dipulangkan ke Indonesia.<br /><br />"Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus TPPO," terangnya.<br /><br />Ia mengatakan tersangka tidak memiliki surat izin penempatan pekerja migran Indonesia yang dikeluarkan Kementerian Ketenagakerjaan, surat izin usaha perekrutan, dan penempatan awak kapal yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.<br /><br />Tanpa dilengkapi surat perizinan tersebut, kata dia, tersangka terus melakukan kegiatan merekrut, mengumpulkan, dan mengirimkan calon tenaga kerja anak buah kapal ke luar negeri dalam kurun waktu mulai April 2022 hingga Juni 2023.<br /><br />Pasal yang dipersangkakan kepada tersangka adalah Pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang subsider Pasal 81 Jo pasal 69 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.<br /><br />"Atas perbuatannya, tersangka akan dijerat dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," tandasnya. </span>

Kriminal Polres Batang Mengungkap Kasus TPPO: Korban Dipaksa Bekerja sebagai ABK Tanpa Kemampuan

Pekalongannews , BATANG - Polres Batang Polda Jateng berhasil mengungkap kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus mempeke...

Selengkapnya »

Polisi Amankan Pelaku Pengedar Obat Daftar G di Batang, Ancaman Hukuman 15 Tahun Penjara

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/06/polisi-amankan-pelaku-pengedar-obat.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi98bI3FzIpW4MRZscDT5wvbc3fg69G7GcfmHmxBw43LDypgkLOLWjDVPIcFCVecEX_TyFIVSRPseQHodx5ogjwWsZccU5mM9hg281qpLDtFDaOQBspD-zo4HXDOPupjlM8rEsEevgXYaaiasS9aoWUE57G-i-c6ihNttlLmPB6VFOYWNmD-ehT97iHHqA/s16000-rw/daftar-g.jpeg" /></a></div><br /><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalongannews</b>, Batang - Kasus pengedaran obat daftar G tanpa izin edar kembali terungkap di Kabupaten Batang, Indonesia. Berdasarkan kronologi yang disampaikan oleh Kapolres Batang, AKPB Saufi Salamun, kejadian ini berawal dari adanya informasi dari masyarakat mengenai meningkatnya peredaran obat-obatan berbahaya di kalangan pemuda yang menimbulkan kekhawatiran. <br /><br />Aparat kepolisian merespon dengan melakukan tindakan dan berhasil melakukan penangkapan terhadap para pelaku pengedar obat berbahaya di Kecamatan Bawang dan Bandar. Kabupaten Batang, <br /><br />“Empat tersangka berhasil diamankan, yakni ST, MH, ZF, dan NF. Petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti, termasuk obat keras jenis Hexymer sebanyak 2.136 butir, obat berbahaya jenis DMP/Dextro sebanyak 1.084 butir, uang tunai hasil penjualan obat senilai Rp1.070.000,-, serta empat unit telepon genggam yang digunakan sebagai sarana komunikasi para pelaku,” ungkap Kapolres Saat konferensi pers di lobi Mapolres Batang pada Selasa,(20/6/2023). <br /><br />Kapolres menjelaskan bahwa motif para pelaku dalam mengedarkan obat-obatan tersebut adalah faktor ekonomi. Mereka tergiur dengan potensi keuntungan besar yang dapat diperoleh dari pengedaran obat-obatan berbahaya tersebut. <br /><br />“Harga beli 1 botol obat dengan isi 1.000 butir berkisar Rp500.000,-, sedangkan setelah dijual eceran, para pelaku bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp2.000.000,- per botol. Dengan demikian, keuntungan yang didapat per botol obat isi 1.000 butir mencapai Rp1.500.000.” jelasnya. <br /><br />Lebih lanjut, AKBP Saufi Salamun menjelaskan bahwa para pelaku tidak memiliki <br /><br />Modus operandi pelaku dengan mengedarkan obat berlogo "DMP" (Dextro) dan obat berlogo "mf" (Hexymer) dengan harga Rp10.000,- per 7 butir untuk Dextro dan Rp10.000,- per 5 butir untuk Hexymer. <br /><br />Kapolres Batang menekankan bahwa pengedaran obat-obatan tanpa izin edar sangat merugikan masyarakat. Obat-obatan tersebut dapat memiliki efek samping yang berbahaya jika digunakan tanpa pengawasan medis yang tepat. Oleh karena itu, pihak kepolisian akan terus melakukan tindakan tegas terhadap pelaku-pelaku yang terlibat dalam kegiatan ilegal semacam ini. <br /><br />Kapolres menegaskan bahwa pengedaran obat-obatan tanpa izin edar sangat merugikan masyarakat. Obat-obatan tersebut dapat memiliki efek samping yang berbahaya jika digunakan tanpa pengawasan medis yang tepat. <br /><br /> "Oleh karena itu, kami dari pihak kepolisian akan terus melakukan tindakan tegas terhadap pelaku-pelaku yang terlibat dalam kegiatan ilegal semacam ini," tegasnya. <br /><br />Para tersangka dijerat dengan Pasal 196 Jo Pasal 98 ayat (2) dan (3) dan/atau Pasal 197 Jo. Pasal 106 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 36 tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana diubah dengan Pasal 60 ayat (10) Undang-Undang Nomor: 6 Tahun 2023 tentang Penetepan Perpu Nomor: 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang, dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.</span>

batang Kriminal Polisi Amankan Pelaku Pengedar Obat Daftar G di Batang, Ancaman Hukuman 15 Tahun Penjara

Pekalongannews , Batang - Kasus pengedaran obat daftar G tanpa izin edar kembali terungkap di Kabupaten Batang, Indonesia. Berdasarkan krono...

Selengkapnya »

Tragis! Pemandu Karaoke Tewas Dianiaya oleh Kekasihnya

<span style="font-family: verdana;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/06/tragis-pemandu-karaoke-tewas-dianiaya.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG6DQ6oTbJHJTc3u00Slw_K8HQffgLcAl-2c1sNl2LikkiDIaymwxgu2jCGFZnsDekeRBxJ89C0Usc3H0_I_fUU9dE20rRcYByjtc50ua_YNmFb5jDE7RBML1noTyP99k5bSWaStgdd584_J4lOABgGWBIe6xU9XFiKbWvdJyo8fmja9Kad9fbH9ih/s16000-rw/tersangka.jpeg" /></a></div><br /><div><span style="font-size: x-small;">Keterangan Gambar : Tersangka saat dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polres Batang. Foto: Itung kontributor Batang.</span></div><b>Pekalongannews</b>, Batang - AP (36) warga Weleri Kendal telah menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan kematian seorang pemandu karaoke di wilayah Wuni, desa Tenggulangharjo, Kecamatan Subah.<br /><br />Korban dengan inisial A (26) meninggal setelah dianiaya oleh kekasihnya. Kejadian penganiayaan terjadi pada Kamis, (1/6/2023) dini hari. Setelah korban dianiaya, ia dibawa ke RSUD Limpung untuk mendapatkan perawatan, tetapi nyawanya tidak dapat diselamatkan.<br /><br />Kapolres Batang, AKBP Saufi Salamun, melalui Kasatreskrim AKP Andi Fajar, menyampaikan hal ini saat ditemui di kantor polisi pada Jumat, (2/6/2023).</span><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">"Kami menetapkan tersangka karena bukti yang ada sudah cukup," katanya. Pelaku tidak melarikan diri dan tidak melakukan perlawanan saat ditangkap. Pelaku ditangkap ketika membawa korban ke RSUD Limpung.<br /><br />"Saat mengetahui kekasihnya tidak sadarkan diri, AP langsung membawa korban ke RSUD Limpung. Dia menemani korban, dan ketika ditanya oleh petugas, dia mengakuinya. Oleh karena itu, kami langsung melakukan penangkapan," ujar Andi.<br /><br />Hasil otopsi korban di RSUD Kalisari Batang menunjukkan bahwa korban mengalami patah tulang rusuk sebelah kiri, luka memar di dada, dan luka di pelipis kanan. Selain itu, juga ditemukan bekas cekikan yang berbentuk empat jari di leher.<br /><br />Sementara itu, tersangka AP (36) mengakui bahwa dia telah menjalin hubungan selama empat tahun dengan korban. Namun, karena korban menghina dirinya, emosinya memuncak dan ia nekat menganiaya hingga menyebabkan kematian.<br /><br />"Omongannya kasar, dia mengatakan saya miskin, tidak punya uang, dan terkena HIV. Sebenarnya, saya punya niat untuk menikahi korban, tapi saya tidak punya uang," katanya.<br /><br />Setelah menganiaya korban, pelaku membawanya ke RSUD Limpung untuk mendapatkan perawatan. Namun, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.<br /><br />Pelaku dijerat dengan Pasal 351 KUHPidana ayat (3), yaitu penganiayaan yang mengakibatkan kematian dan diancam dengan hukuman penjara maksimal tujuh tahun.</span></div>

Kriminal Tragis! Pemandu Karaoke Tewas Dianiaya oleh Kekasihnya

Keterangan Gambar : Tersangka saat dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polres Batang. Foto: Itung kontributor Batang. Pekalongannew...

Selengkapnya »

Tiga Pelaku Pembuat Petasan Yang Menewaskan Seorang Anak di di Karangdadap Dibekuk Polres Pekalongan

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/05/tiga-pelaku-pembuat-petasan-yang.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="380" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_0kgVXlBcneQY3KoLqMx0hocm3H-r7dTrfQ9pp2kg3mDxvICybRZPYAtJ2RGQStgu7TMzvpi7QYvTmHbWTlzcLeyiqESRmTZk8r1gL-awHTIOXSsL8MSE3SqtBZosmeUCyhSUdWZ_FOqBuSDwwXfI1BpPPkjyaLrYBHXZOhwjlryFGbPW2IO_nRtD/s16000-rw/pelaku.jpg" /></a></div><br /><span style="font-family: verdana;">Pekalongannews, pekalongan - Polres Pekalongan telah menangkap tiga pelaku pembuat petasan yang menyebabkan seorang anak meninggal dan lima anak lainnya luka-luka di Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan. </span><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Kapolres Pekalongan, AKBP Arief Fajar Satria, mengatakan bahwa ketiga tersangka memiliki peran masing-masing dalam pembuatan petasan tersebut. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br />"Ketiga pelaku berhasil ditangkap dan dinyatakan sebagai tersangka </span><span style="font-family: verdana;">kurang dari 24 jam. " Kata Kapolres </span><span style="color: #343541; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; white-space: pre-wrap;">AKBP </span><span style="font-family: verdana;">Arief Fajar Satria</span><span style="font-family: verdana;"> </span><span style="font-family: verdana;">saat konferensi pers pada Senin (1/5/2023).</span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Ketiga tersangka tersebut adalah M Saiful Bakhri (20) yang merupakan warga Dukuh Kembangan Kidul RT 10, RW 4, Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Nanang Alfayet (24), warga Dukuh Kembangan Tengah RT 9 RW 4, Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, dan Ahmad Idris (24) warga Dukuh Kembangan Tengah RT 9 RW 4, Desa Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan.<br /><br />Pihak kepolisian berhasil menyita sejumlah barang bukti, antara lain satu buah petasan dengan ukuran tinggi 38 cm dan diameter 14 cm hasil disposal. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Selain itu, mereka juga menyita serpihan ledakan mercon yang terdiri dari serpihan kertas koran, pecahan paku, dan batu kerikil, bor yang digunakan untuk melubangi selongsong petasan, dan lainnya.<br /><br />Dari keterangan para tersangka, mereka membuat petasan menggunakan bahan-bahan mulai dari paku, krikil, aluminium powder, belerang hingga KCL03 (pupuk). Ketiga tersangka dijerat dengan pasal 1 ayat (1) UU Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951 atau pasal 359 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.</span></div>

kabupaten pekalongan Kriminal Tiga Pelaku Pembuat Petasan Yang Menewaskan Seorang Anak di di Karangdadap Dibekuk Polres Pekalongan

Pekalongannews, pekalongan - Polres Pekalongan telah menangkap tiga pelaku pembuat petasan yang menyebabkan seorang anak meninggal dan lima ...

Selengkapnya »

Pria 50 Tahun di Batang Ditangkap Usai Rudapaksa Bocah 15 Tahun

<span style="font-family: verdana;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/04/pria-50-tahun-di-batang-ditangkap-usai.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="380" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqFxPoVqTJt1fH4KV1szJlnKms3VgN91cJtohHZXxtFDU2JaMyHjQBwbcyUsvggQ76lLI6fL4tEb8FFuRAh3fBzytYw2BWKQChpaNy2SF-F8KhEBhMbpnYmR7GjXNegxmImyYetvUeQxm6tSx6sKq74ejjFkVYgVgStSnKpGSlK1m_biYYcGNFuJVB/s16000-rw/rudapaksa.jpg" /></a></div><b><div><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;"><b>Ket Gambar : Ilustrasi</b></span></div><div><span style="font-family: verdana; font-size: x-small;"><b><br /></b></span></div>Pekalongannews</b>, Batang - MJ, seorang pria berusia 50 tahun di Batang, Jawa Tengah telah ditangkap oleh pihak kepolisian setelah melakukan rudapaksa seorang bocah berusia 15 tahun. <br /><br />Pelaku berhasil diamankan pada hari kedua lebaran oleh jajaran Reskrim Polres Batang. <br /><br />Kasatreskrim Polres Batang, AKP Andi Fajar, saat dikonfirmasi Senin (24/3/2024) sore, mengatakan <br /><br />“Pelaku melakukan aksi bejatnya dalam keadaan mabuk berat. Pelaku datang ke rumah korban saat korban sedang mandi dan ibunya sedang keluar rumah,” ujarnya. <br /><br />Melihat ibunya keluar rumah, pelaku langsung masuk ke dalam kamar mandi dan menyetubuhi korban yang sedang mandi. <br /><br />Kejadian ini kemudian diketahui oleh ibu korban yang tiba-tiba datang. Keluarga korban membuat laporan ke polisi dan pelaku berhasil ditangkap. <br /><br />“Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku telah diamankan di Mapolres Batang dan akan menjalani proses penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya. <br /><br />Pasal 81 dan pasal 82 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.</span><br />

batang Kriminal Pria 50 Tahun di Batang Ditangkap Usai Rudapaksa Bocah 15 Tahun

Ket Gambar : Ilustrasi Pekalongannews , Batang - MJ, seorang pria berusia 50 tahun di Batang, Jawa Tengah telah ditangkap oleh pihak kepolis...

Selengkapnya »