Kirab Budaya, Rebutan Sawuran dan Gunungan, Serunya Perayaan HUT Kabupaten Batang ke-57

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/05/kirab-budaya-rebutan-sawuran-dan.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="352" data-original-width="662" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikLo2qhWQRx61R18l8WPGJW_P2DNRpV-xsrtGkkIJg3s0TmQJyfIHWZJ04ASU1F81NYr2kazvfOI8Sc0U5YifQ2SShND88zgdK2IAJCc_AEikyTXV5wPCARL6ua2KaoboeTCk5McgSlLZbQDji6uBhu43Z6oouvoxCMGIf-9xzD2EAa_AbuCayUD59/s16000/kirab-batang.jpg" /></a></div><br /><span style="font-family: verdana;">Pekalongannews, Barang - Ribuan warga memadati sepanjang jalan protokol untuk menyaksikan Kirab Budaya dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Batang yang ke-57. Tak hanya menyaksikan, warga juga berebut sawuruan yang disebar oleh penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki dan pejabat lainnya.<br /><br />Arak-arakan kirab dimulai dari rangkaian pusaka Batang yang terdiri atas Tombak Kiai Abirawa serta pusaka lain. Kemudian, diikuti kereta kencana yang dinaiki oleh Pj Bupati Batang serta rombongan kereta yang diisi oleh pejabat serta Forkompinda. Beberapa kali, kereta kencana Pj Bupati Batang berhenti untuk menyawur warga. Anak-anak kecil hingga orang dewasa saling berebut uang koin yang disebar.<br /><br />Selain itu, juga terdapat rombongan dari masing-masing OPD hingga gunungan dari 15 Kecamatan. </span><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">"Sawuuran itu sebagai pelengkap tradisi kita dalam setiap melaksanakan kirab. Ada (uang) sawuran sekitar Rp 8 juta sampai Rp 10 juta. Itu berupa uang koin, pecahan 500-an atau 1.000," kata Lani Dwi Rejeki, Selasa (2/5/2023).<br /><br />Ia menyebut sawuran sebagai bentuk berbagi rasa syukur memperingati HUT Batang. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Tidak hanya Pj Bupati Batang, beberapa kepala dinas juga menyiapkan uang sawurannya masing-masing. Dalam jumlah kereta kencana dalam kirab tersebut ada sembilan buah. Dua kereta kencana didatangkan langsung dari Kraton Solo. Sisanya kereta berasal dari sekitar Kabupaten Batang.<br /><br />Lani menyebut HUT Batang sebenarnya jatuh setiap 8 April. Namun, karena jatuh pada bulan Ramadan, maka segala aktivitas peringatan HUT Batang dilakukan setelah lebaran.</span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">"Kami ada Kirab pusaka tombak birawa, tosan aji kemudian gunungan dan juga kirab yang lainnya. Pawai semua itu untuk masyarakat," jelasnya.<br /><br />Rute kirab antara lain dari Pendopo Pemkab Batang - Jl Veteran - Jl Diponegoro - Jl Ahmad Yani - Jl Gajah Mada - Jl Ahmad Dahlan - Jl Brigjen Katamso kembali ke pendopo. Kirab Budaya diakhiri dengan rebutan gunungan yang sudah didoakan oleh para alim ulama. Ratusan warga berbondong-bondong untuk berebut berbagai sayuran yang dipasang di gunungan itu.</span></div>

batang Budaya Kirab Budaya, Rebutan Sawuran dan Gunungan, Serunya Perayaan HUT Kabupaten Batang ke-57

Pekalongannews, Barang - Ribuan warga memadati sepanjang jalan protokol untuk menyaksikan Kirab Budaya dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahu...

Selengkapnya »

Rayakan Cap Go Meh, Ribuan Warga Pekalongan Saksikan Kirab Ritual Imlek 2023

<p class="MsoNormal"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/02/rayakan-cap-go-meh-ribuan-warga.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="380" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUrKdqUsj05i_dY-0TiDHvuAM0J8WrCJwpEbkPO_vhCHyu1fTchZlvDPBiSnqL2D8MWHrY5RV1Qd18P2VY-ue_T_BK2doU2kKRzWULpK9KztMuFEGwWNj7YvdN4Pmte9S3XELwY94aQQsjf6dG8o9q5PcVykNlacJuW2wPCOgPaJ47nToefctmWjUf/s16000/capgo-meh.jpg" /></a></div><p></p><p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Kota pekalongan - Rayakan cap Go Meh Masyarakat Kota Pekalongan membanjiri jalan wilayah Pecinan di Jalan Blimbing No.5, Sampangan, Kecamatan Pekalongan Timur untuk menyaksikan arak-arakan tandu yang membawa Dewa & Dewi Klenteng Po An Thian Pekalongan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Ini adalah bagian dari Kirab Ritual & Budaya Imlek 2023 yang digelar oleh TITD (</span><span style="font-family: verdana;">Tempat Ibadah Tri Dharma</span><b style="background-color: white; color: #202124; font-family: arial, sans-serif; font-size: 16px;"><span jsaction="click:sKUsF" role="tooltip" style="outline: 0px;" tabindex="0"><g-bubble data-ci="" data-du="200" data-tp="5" jsaction="R9S7w:VqIRre;" jscontroller="QVaUhf" jsshadow=""><span class="povykd" data-enable-toggle-animation="true" data-extra-container-classes="ZLo7Eb" data-hover-hide-delay="1000" data-hover-open-delay="500" data-send-open-event="true" data-theme="0" data-ved="2ahUKEwihgKPjg_38AhXx8XMBHezJAPkQmpgGegQIDhAD" data-width="250" jsaction="vQLyHf" jsname="d6wfac" jsslot="" role="button" style="cursor: pointer; display: inline-block; outline: 0px;" tabindex="0"><span class="JPfdse" data-bubble-link="" data-segment-text="Tri Dharma" jsname="ukx3I" style="border-bottom: 1px dashed rgb(112, 117, 122); cursor: pointer;">)</span></span></g-bubble></span></b><span style="background-color: white; color: #202124; font-family: arial, sans-serif; font-size: 16px;"> </span><span style="font-family: verdana;">Klenteng Po An Thian Pekalongan.</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">“Karena tertunda selama 2 tahun karena Covid-19, antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Terdapat 11 tandu termasuk sepuluh tandu Dewa & Dewi dan satu tandu pendupaan,”Kata a <span style="color: #343541;">panitia Andi Waluyo, Sabtu (4/2/2023).</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">Pembukaan acara dilakukan oleh atraksi Barongsai dan Naga dari Sasana Naga Mas Pekalongan dan Sasana Teratai Emas Semarang. Sepuluh Dewa & Dewi yang berpartisipasi meliputi Dewa Pengobatan & Pertanian, Dewa Perdagangan & Perekomian, Dewa Kejujuran & Kesetiaan, dan lain-lain. Kirab juga diramaikan oleh belasan barongsai, tiga naga/liong, cosplay Dewa & Dewi, Marching Band SMK SUPM Nusantara Batang, dan pasukan Bendera Merah Putih.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Hadir pula Forkompinda dan Watimpres yang menyampaikan pentingnya kerukunan dan rasa kebangsaan. Ketua Yayasan Tridharma Klenteng Po An Thian.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 5pt;"><span style="font-size: 12pt;"><span style="font-family: verdana;">Ketua Yayasan Tridharma Klenteng Po An Thian Pekalongan, Heru Wibawanto Nugroho, berharap Kirab akan memberikan berkah kepada Kota Pekalongan. Terutam agar terhindar dari segala macam bencana. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: verdana;">“kota Pekalongan berharap Kirab memberikan berkah bagi Kota Pekalongan dan agar tahun politik Indonesia berjalan dengan damai dan tenteram,”jelasnya.</span><o:p></o:p></p><br />

Budaya kota pekalongan Rayakan Cap Go Meh, Ribuan Warga Pekalongan Saksikan Kirab Ritual Imlek 2023

Kota pekalongan - Rayakan cap Go Meh Masyarakat Kota Pekalongan membanjiri jalan wilayah Pecinan di Jalan Blimbing No.5, Sampangan, Kecamata...

Selengkapnya »

Kelenteng Po An Thian Jelang Tahun Baru Imlek Adakan Bersih-bersih Patung Dewa

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2023/01/kelenteng-po-thian-jelang-tahun-baru.htm" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="380" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP2h7WlYoS-rxbINpa-9eWewQ0lrMsx8gdVAXTI0-exyUoxFsCgK-FhBhCwZqaSdcRbdNWTxDYQK9LZqu3MYyrIUvS808A-AA7cfbWfa8KilpZsf2MGaODoRSnSiAOfy5B588ephoibVPr6GuEjBbcvBCDUJOiF_-XH5STULwLzayZ55n4f4tZ_uae/s16000/bersih-bersih-patung-dewa.jpeg" /></a></div><span style="font-family: verdana;">Pekalongannews, Kota Pekalongan - Klenteng Po An Thian Kota Pekalongan dalam menyambut Tahun Baru Imlek 2574 adakan kegiatan bersih bersih altar tempat sembahyang patung dewa dewi serta menghias ornamen khas imlek.<br /><br />Sejumlah warga keturunan Tionghoa di Tempat peribadatan Khonghucu Klenteng Po An Thian di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bergotong-royong membersihkan altar, dinding dan puluhan patung dewa, Selasa (17/2/2023). <br /><br />Tahun baru Imlek ke 2574 bertepatan dengan tahun kelinci.air yang jatuh pada hari Minggu 22 Jamiari 2023. <br /><br />Warga Tionghwa meyakini dengan membersihkan patung dewa dewi atau disebut juga kongco, Kongco dipercayai dapat memberikan perlindungan, keberuntungan, dan kebahagiaan Patung Kongco biasanya digunakan dalam upacara-upacara keagamaan Tionghoa, seperti perayaan Imlek atau Tahun Baru Tionghoa.<br /><br />Ada beberapa patung dewa di kelenteng Po An Thian diantaranya Patung Dewa Tua (Sau Po) yang dipercayai sebagai dewa yang menjaga kesejahteraan dan keselamatan klenteng, Patung Dewa Kwan Im yang dipercayai sebagai dewi kebajikan dan kebahagiaan, Patung Dewa Leung Sing yang dipercayai sebagai dewa yang menjaga kesejahteraan dan kesehatan, Patung Dewa Kuan Yin yang dipercayai sebagai dewi belas kasih dan pembebas dan Patung Dewa Si Long Ta Te yang dipercayai sebagai Dewa Empat Elemen yang bertanggung jawab atas empat elemen alam yaitu air, udara, api, dan tanah. <br /><br />Koordinator umat tridharma atau relawan kebersihan Klenteng Po An Thian, Susanto, menyebutkan tujuan membersihkan rumah ibadah terutama patung dewa, selain untuk mendatangkan keberkahan dan kelacaran rejeki, juga menghapuskan kesalahan atau dosa di tahun sebelumnya.<br /><br />“Sehingga nanti pada saat puncak acara tahun baru imlek bisa kembali bersih dan lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” ungkapnya. <br /><br /> Rangkaian kegiatan menyambut tahun baru Imlek 2574 di Klenteng PO An Thian diawali sejak 7 januari 2023 dengan kegiatan sembahyang tutup tahun dan puncak acara akan berlangsung pada 22 Januari 2023 atau bertepatan jatuhnya hari raya tahun baru imlek.<br /><br /> “Total ada 13 rangkain kegiatan merayakan tahun baru imlek yang akan berakhir pada 5 febuari 2023 dengan acara pertunjukan seni,” Pungkasnya. <br /></span><br />

Budaya kota pekalongan Kelenteng Po An Thian Jelang Tahun Baru Imlek Adakan Bersih-bersih Patung Dewa

Pekalongannews, Kota Pekalongan - Klenteng Po An Thian Kota Pekalongan dalam menyambut Tahun Baru Imlek 2574 adakan kegiatan bersih bersih ...

Selengkapnya »

Pengurus Pedang Telu Limpung di Kukuhkan

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2020/02/pengurus-pedang-telu-limpung-di-kukuhkan.html" target="_blank"><img border="0" data-original-height="322" data-original-width="560" src="https://1.bp.blogspot.com/-wPqsQR018xg/XlSDf3WXs2I/AAAAAAAAMb0/xl8xq3VagPw-jQf6Su9Cuim9ptbOZtPTwCNcBGAsYHQ/s1600/7.jpg" /></a></span></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: left;"><span style="font-size: xx-small;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2020/02/pengurus-pedang-telu-limpung-di-kukuhkan.html" target="_blank">Komunitas Pecinta musik Dangdut Tempu (Pedang Telu) </a></span></span></td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: left;"> <b style="font-family: Verdana, sans-serif;">Batang</b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> - Pengurus Komunitas Pecinta musik Dangdut Tempo Dulu atau yang disingkat Pedang Telu malam ini di Kukuhkan. </span></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Turut hadir Camat Limpung Windu Suriadji ,Kapolsek AKP Donni restanto, Danramil 02 Kapten Infanteri Noor Rofiq,kades se kecamatan Limpung dan ratusan anggota pecinta musik dangdut lama untuk menghadiri pengukuhan di Yes Resto,Semalam (24/2/2020) . </span></div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam sambutanya seusai melantik Camat Limpung mengatakan dengan di Kukuhkan dapat membuat para pecinta menyalurkan hobby yang natural.</span></div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Semoga dapat melestarikan dan manambah semakin terjalinnya silaturahmi antar pencinta dan penikmat musik tempo dulu, terima kasih kepada panitia atas penyelenggaraan yang sangat spesial ,"ujar Camat Windu .</span></div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ketua Panitia H.Suharjo mengatakan dengan terbentuknya organisasi Komunitas musik Dangdut Tempo dulu ini bertujuan menjadikan wadah sesama pecinta musik.</span></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Komunitas ini mewadahi semua para pecinta dari berbagai kalangan dan golongan masyarakat yang memiki kegemaran yang sama yang utamanya menyambung silaturahmi,"katanya.</span></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Salah satu pecinta musik kecamatan Limpung Siswono sangat mengapresiasi dengan adanya paguyuban Pedang Telu.</span></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Lagu lagunya cukup bagus demikian juga musiknya ,era tahun tujuh puluhan dan awal delapan puluhan dinsajikan pemusik yang profesional, bravo Pedang Telu,"tegasnya..</span></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Semoga dapat melestarikan dan manambah semakin terjalinnya silaturahmi antar pencinta dan penikmat musik tempo dulu,trimakasih kepada panitia atas penyelenggaraan yang sangat spesial "ujar Camat Windu .</span></div>

batang Budaya Pengurus Pedang Telu Limpung di Kukuhkan

Komunitas Pecinta musik Dangdut Tempu (Pedang Telu)  Batang - Pengurus Komunitas Pecinta musik Dangdut Tempo Dulu atau yang disingkat ...

Selengkapnya »

Dandim Pekalongan Menghadiri Festival Durian Lolong

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://1.bp.blogspot.com/-AGQNsemIm9A/XkDCa7dJ5jI/AAAAAAAAFps/yp9clioCHOg3_yjqn9UU2fdey4AD31Y0gCLcBGAsYHQ/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2020-02-09%2Bat%2B09.25.00.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="864" data-original-width="1152" height="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-AGQNsemIm9A/XkDCa7dJ5jI/AAAAAAAAFps/yp9clioCHOg3_yjqn9UU2fdey4AD31Y0gCLcBGAsYHQ/s400/WhatsApp%2BImage%2B2020-02-09%2Bat%2B09.25.00.jpeg" width="400" /></a></div> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pekalongan - Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Arfan Johan Wihananto bersama Bupati Pekalongan Asip Kholbihi dan Walikota Pekalongan Saelany Machfudz beserta unsur Forkompinda lainnya  menghadiri acara Festival Durian Lolong  tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Kepariwisataan (Dinporapar) bertempat di wisata alam La Ranch Desa Limbangan, Kecamatan Karanganyar, Minggu (9/2/2020). </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kegiatan yang bertajuk ''Festival Durian Kabupaten Pekalongan," ini sangat ramai karena dipadati oleh ribuan warga dari sejumlah daerah. Kemeriahan terlihat usai Bupati Pekalongan, KH. Asip Kholbihi, membuka kegiatan tersebut yakni ratusan durian yang dipamerkan di lokasi festival langsung jadi rebutan warga yang sudah menunggu. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bupati Pekalongan KH. Asip saat memberikan sambutan menjelaskan kegiatan ini memang rutin diselenggarakan setiap tahun. Tujuannya ingin mempromosikan buah durian yang saat ini merupakan salah satu produk unggulan lokal di Kabupaten Pekalongan. Buah durian lokal di daerahnya memang punya rasa khas, ada yang manis, pahit, dan enak.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">''Kita memang sedang berusaha mengenalkan produk produk terbaik yang ada di Kabupaten Pekalongan, harapannya, kesejaheraan masyarakat, khususnya para petani buah durian akan semakin bagus. Apalagi durian lokal ini sudah bisa memasok ke sejumlah pasar buah di sejumlah kota dan kabupaten baik di Jawa Tengah maupun daerah Pulau Jawa lainnya,jelas Bupati. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sementara itu, dalam kegiatannya tersebut ada lomba buah durian unggulan, tumpeng durian tingkat kecamatan dan desa.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Adapun yang menilai adalah Bupati Pekalongan, Wakil Bupati Hj. Arini Harimurti, Wali Kota Pekalongan HM. Saelani Mahcfudz, Ketua DPRD Hj. Mukaromah Syakoer, Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf. Arfan Johan Wihananto, Kapolres Pekalongan AKBP Aris Tri Yunarko, Kajari Kajen Mardani, dan Kepala Kemenag Kasiman Mahmud Desky. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://1.bp.blogspot.com/-lCACvRRwViY/XkDCai-6TtI/AAAAAAAAFqE/0yD7d9Hy1dkv6zS2dmR_gmc753D6Q1FxQCEwYBhgL/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2020-02-09%2Bat%2B09.31.34%2B%25281%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="864" data-original-width="1152" height="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-lCACvRRwViY/XkDCai-6TtI/AAAAAAAAFqE/0yD7d9Hy1dkv6zS2dmR_gmc753D6Q1FxQCEwYBhgL/s400/WhatsApp%2BImage%2B2020-02-09%2Bat%2B09.31.34%2B%25281%2529.jpeg" width="400" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saat ditemui awak media, Dandim menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Pekalongan karena dari tahun ke tahun produksi buah durian di kabupaten Pekalongan mengalami peningkatan bahkan mampu memasok ke pasar di luar pulau Jawa sehingga petani buah durian dapat memperoleh penghasilan yang lebih baik.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">“Saya sudah dua kali mengikuti acara Festival durian ini dan memang buah durian di kabupaten Pekalongan mempunyai  rasa yang khas, ada yang manis, pahit dan enak serta produksinya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sehingga dapat memasok ke pasar di luar pulau Jawa”, pungkas Dandim.</span></div> </div>

Budaya kabupaten pekalongan Dandim Pekalongan Menghadiri Festival Durian Lolong

Pekalongan - Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Arfan Johan Wihananto bersama Bupati Pekalongan Asip Kholbihi dan Walikota Pekalongan ...

Selengkapnya »

Cap Go Meh Di Kota Pekalongan Dimeriahkan Dengan Kirab Ritual Dan Budaya Imlek

<div style="text-align: justify;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2020/02/cap-go-meh-di-kota-pekalongan.html" target="_blank"><img border="0" data-original-height="688" data-original-width="581" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-2ETbdu5Aans/Xj7Ap8a9hHI/AAAAAAAAMTg/ESuoPV9mprgT-ncOFXyTbtnMyHJO58P-QCNcBGAsYHQ/s400/2.jpg" width="337" /></a></span></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2020/02/cap-go-meh-di-kota-pekalongan.html" target="_blank">Kirab Ritual Dan Budaya Imlek</a></td></tr> </tbody></table> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Kota Pekalongan</b> - Rangkaian Kirab Ritual dan budaya Imlek ,Kelenteng Po An Thian Kota Pekalongan </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">menggelar kirab gotong Toa Pe Kong untuk menyambut Cap Go Meh, Jumat (7/2/2020) siang. </span></div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Warga dari seluruh penjuru kota pekalongan tumpah ruah memadati halaman klenteng untuk menyaksikan acara kirab ritual </span></div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Hadir dalam acara tersebut Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres ) Habib Lutfi Bin Yahya, ketua Dewan Perwakilan Rakyat Derah. ( DPRD ) kota Pekalongan. Balqis Diab, dan wali kota Pekalongan Saelany Machfudz jajaran Forkompinda, serta tokoh lintas agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekalongan..</span></div> <br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span> <br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kirab dimulai dari depan Kelenteng Po An Thian kemudian menempuh rute sejumlah ruas jalan protokol di Kota Pekalongan, dan berakhir di halaman kelenteng setempat. </span></div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> </span> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> <div style="text-align: justify;"> Kirab tersebut mendapat sambutan secara antusias dari masyarakat setempat. Mereka menyaksikan dari tepi kanan dan kiri jalan yang dilalui peserta kirab. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam sambutanya, Walikota Pekalongan Saelani Machfudz mengatakan kirab ritual mencerminkan penghargaan terhadap keberagaman didaerah setempat, karena pesertanya umat dari berbagai agama yang tergabung pada Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) kami berikan apresiasi dalam penyelanggaraan acara ini. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Ini adalah bukti bahwa keberagaman di kota Pekalongan bisa hidup saling berdampingan,” jelasnya. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ia juga mengatakan bahwa kirab Cap Go Meh tidak hanya ditonton oleh mereka dari golongan tertentu, melainkan hampir seluruh unsur antar umat agama maupun latar belakang pekerjaan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Hal ini juga menunjukkan bahwa akulturasi budaya dari berbagai suku bangsa dan ras bisa bertahan bahkan berkembang dengan baik. Oleh karena, jika (kirab ritual, red.) dikelola dengan baik maka acara ini bisa menjadi destinasi wisata tahunan di daerah ini," katanya. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Senada Ketua DPRD Kota Pekalongan Balqis Diab menyampaikan bahwa moment seperti ini bisa diselenggarakan setiap tahun. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Agar kerukunan antar umat beragama semakin melekat, sehingga kota Pekalongan bisa menjadi kota yang aman dan damai,” ungkapnya. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2020/02/cap-go-meh-di-kota-pekalongan.html" target="_blank"><img border="0" data-original-height="378" data-original-width="246" src="https://1.bp.blogspot.com/-QUX8wBgY7DE/Xj670LLXE2I/AAAAAAAAMTU/JC1utm18e5UqwEOwpMLMJcwhkXOvK3V0ACNcBGAsYHQ/s1600/1.jpg" /></a></span></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #313131; font-family: "open sans" , sans-serif; text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2020/02/cap-go-meh-di-kota-pekalongan.html" target="_blank">Penampilan Sun Go Kong dalam kirab Budaya</a></span></span></td></tr> </tbody></table> Pada kirab tersebut itu, di mana peserta mengarak joli yang berisi patung dewa-dewi, juga dimeriahkan "marching band" para siswa Sekolah Menengah Kejuruan SUPM Nusantara Kabupaten Batang, kesenian rampak, barongsai, dan liong Pekalongan, serta Toa Kok Tui Kelenteng Po An Thian.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Rangkaian kirab Perayaan Cap Go Meh ditutup dengan menampilkan beberapa tokoh dewa, yakni Biksu Tong Zam Cong dan tiga muridnya, Sun Go Kong, Cu Pat Kay, serta Sa Cheng. serta beberapa tokoh dewa lainnya sehingga acara berjalan dengan meriah (Bambang).</span></div>

Budaya kota pekalongan Cap Go Meh Di Kota Pekalongan Dimeriahkan Dengan Kirab Ritual Dan Budaya Imlek

Kirab Ritual Dan Budaya Imlek Kota Pekalongan - Rangkaian Kirab Ritual dan budaya Imlek ,Kelenteng Po An Thian Kota Pekalongan  mengge...

Selengkapnya »

Ratusan Budayawan Melaksanakan Ritual Penjamasan Pusaka Kebesaran Pemkab Batang

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2019/08/ratusan-budayawan-melaksanakan-ritual.html"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="266" src="https://1.bp.blogspot.com/-oIkzZXKaWao/XWqQEnqWMBI/AAAAAAAALDA/PQpcSGAQRB4sUzz6LCa4MZoVwrdr8qOpgCLcBGAs/s400/7.jpg" width="400" /></a></span></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2019/08/ratusan-budayawan-melaksanakan-ritual.html">Ratusan Budayawan Melaksanakan Ritual Penjamasan Pusaka Kebesaran Pemkab Batang</a></td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> <b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Batang</b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> – Ratusan budayawan Batang melaksanakan ritual penjamasan pusaka kebesaran Pemkab Batang, penjamasan tersebut sebagai tradisi masyarakat Jawa di malam satu suro yang bertepatan pula dengan bulan Muharam atau Tahun Baru Islam 2019 (3/8/19) sabtu malam. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelum penjamasan Tombak Abirawa yang meruapakan pusaka kebesara yang berjumlah 7 pusaka utama, puluhan keris dikirab sejauh 3 km mengelilingi Pendopo Kabupaten Batang menuju Jl. Kartini - Jl Brigjen Katamso - Jl. Brigjen Katamso, Jl Kh Ahmad Dahlan - Jl. Ahmad Yani dan finis di Pendopo Pemkab. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bupati Batang Wihaji yang memimpin jalannya ritual tersebut mengatakan, kegiatan penjamasan pusaka merupakan nguri - uri tradisi jawa agar tetap lestari, serta memperkenalkan pusaka yang dimiliki pemkab kepada masyarakat. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Penjamasan merupakan budaya jawa yang harus dilestarikan, bukan syirik tapi untuk untuk mempromosikan khasanah wisata budaya yang ada di Batang," jelasnya. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ia juga mengatakan kirab budaya ini merupakan kampaye kita terhadap budaya yang kita kemas menarik yang masuk dalam kalender wisata Kabupaten Batang, untuk menyongsong visit Batang 2022 dengan tagline heaven of Asia. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Sejarah Pusaka Tombak Abirawa merupakan pusaka kebesaran yang pada zamanya, mampu mengatasi segala permasalahan dalam mbabat Kabupaten Bayang," kata Wihaji </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di ceritakan pula oleh Wihaji bahwa pusaka tersebut asal usulnya dari Kabupaten Lamongan Jawa Timur, tombak ini merupakan peninggalan pendiri Kabupaten Batang yaitu, Kanjeng Sunan Raden Sayid Nur Rochma. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Kirab ini memiliki filosofi agar generasi penerus tetap memperjuangkan Kabupaten agarl ebih sejahtera tetap melayani masyaratkanya dengan Ikhlas dan prima," jelas Wihaji </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Prosesi upacara kirab pusak dan ritual penjamasan dipimpin oleh Bupati Wihaji yang dihadiri oleh Wakapolres Kompol Hartono, Kasdim 0736 Batang Mayor Inf. Raji serta kepala OPD. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun kirab juga diikuti oleh komunitas Tosan Aji, ASN di Lingkungan Pemkab Batang dan Pelajar.</span></div>

batang Budaya Ratusan Budayawan Melaksanakan Ritual Penjamasan Pusaka Kebesaran Pemkab Batang

Ratusan Budayawan Melaksanakan Ritual Penjamasan Pusaka Kebesaran Pemkab Batang Batang – Ratusan budayawan Batang melaksanakan ritual...

Selengkapnya »

Pentas Wayang Kulit Banyuputih Dengan Lakon Anoman Maneges Ramaikan HUT RI 74

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2019/08/pentas-wayang-kulit-banyuputih-dengan.html"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-Dk0Nvh9BqQQ/XWLMxtxmJ8I/AAAAAAAALAg/P1QVs8uTTzgmx7QyUkWiPnFAdsaza_-KwCLcBGAs/s400/15.jpg" width="400" /></a></span></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2019/08/pentas-wayang-kulit-banyuputih-dengan.html">Pentas Wayang Kulit Banyuputih Dengan Lakon Anoman Maneges Ramaikan HUT RI 74 </a></td></tr> </tbody></table> <b style="font-family: Verdana, sans-serif;">Batang</b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> - </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; text-align: justify;">Pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Anoman maneges ramaikan komplek terminal Banyuputih dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI ke 74 tahun ini. </span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tidak kurang dari tiga ribu memadati terminal Bus Banyuputih dengan antusias menikmati sajian dalang kondang dari Leteh Rembang Ki Sigit Ariyato, S. Sn. Minggu malam Senin (25/8/2019).</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Turut hadir menyaksikan acara muspika, kepala desa beserta perangkat desa, tokoh agama, masyarakat dan pengunjung dari kecamatan sekitar. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Iringan lagu perjuangan mulai tujuh belas agustus hingga maju tak gentar turut mengobarkan semangat nasionalisme pengunjung sebagai pembukan acara limbukan. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Acara terselengara merupakan tradisi tahunan di desa Banyuputih kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang hak tersebut di sampakan oleh ketua panitia H. Eko Suraji. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"perencanaan sudah di laksanakan jauh jauh hari sebelumnya, semua terselenggara atas dukungan seluruh komponen masyarakat dengan swadaya murni warga. Kegiatan di awali dari pawai sepeda motor, karnaval pembangunan, dan pentas hiburan warga serta wayang kulit malam ini"ujar H. Eko Suraji. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Ia juga menyampaikan rutinitas pelaksanaan kegiatan dilakukan sebagai wujud syukur meramaikan kemerdekaan RI yang ke 74.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Rasa kebersamaan dan guyub rukun menambah lancarnya semua kegiatan, kegiatan ini terlepas dari pentahapan pilkades bulan depan,"tambah pria kelahiran Klaten tersebut. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Senada, kepala desa Banyuputih Sodikin mengatakan dengan pelaksanaan kegiatan agustusan menambah semarak dan kerukunan antar warga terlihat. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Seni dan Kreasi sangat terlihat saat harnaval, masing masing rt ikut berperan aktif, semoga dengan guyub rukun warga terjalin dan tambah rekat, trimakasih kepada personel kepolisian, koramil dan banser yang turut mengamankan acara"katanya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sementara kapolsek Limpung AKP Donni Krestano, S. Kom menyampaikan aman dan Lancarnya seluruh rangkaian kegiatan atas peran serta aktif masyaratat,aparat keamanan dan lembaga pemerintahan. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Terima kasih kepada panitia dan masyarat atas koorsinasi dan komunikasinya sebelun, saat dan sesudah kegiatan,pengamanan polsek Limpung di bantu dari BKO personel Polres Batang "pungkasnya.</span></div>

batang Budaya Pentas Wayang Kulit Banyuputih Dengan Lakon Anoman Maneges Ramaikan HUT RI 74

Pentas Wayang Kulit Banyuputih Dengan Lakon Anoman Maneges Ramaikan HUT RI 74  Batang -  Pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan l...

Selengkapnya »

Pasar Ndalu Bangkitkan Potensi Budaya Lokal Menjadi Destinasi Wisata

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2019/07/pasar-ndalu-bangkitkan-potensi-budaya.html"><img border="0" data-original-height="401" data-original-width="540" src="https://1.bp.blogspot.com/-p6YemkZkkHE/XUAI0yhjbkI/AAAAAAAAK0Q/WWAi0Mr-ason-9B9G4DlRdzeNgpuBeIuQCLcBGAs/s1600/pasar%2Bndalu%2Bgringsing.webp" /></a></span></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2019/07/pasar-ndalu-bangkitkan-potensi-budaya.html">Pasar Ndalu Bangkitkan Potensi Budaya Lokal Menjadi Destinasi Wisata</a></td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> <b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Batang</b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> - Wakil Bupati Batang, Suyono mengapresiasi kegiatan Pasar 'Ndalu' (malam) yang destinasi oleh Forum Mahasiswa Batang Yogyakarta, berkolaborasi dengan Karang Taruna Remaja Bakti Desa Gringsing Kecamatan Gringsing.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Ini kegiatan sangat luar biasa, karena membangkitkan kembali potensi budaya lokal yang dikemas apik menjadi destinasi wisata," Kata Suyono saat hadir di telisik Batang dan Pasar Ndalu di Desa Gringsing Sabtu ( 27/7/19) malam.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kegiatan yang mengerahkan begitu banyak stakeholder sangat berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat lanjutnya, ada multiplayer efek yang ditimbulkan dalam perputaran uang di desa sebagai kekuatan ekonomi.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Semoga kegiatan Pasar Ndalu terus berkelanjutan, karena ini bagian dari kebudayaan dan potensi ekonomi yang harus di gali di wilayah kecamatan Gringsing," jelasnya</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Suyono juga berharap pemuda dan pemudi teruslah mengeksplor potensi wisata dan kuliner. Pemuda adalah aset terbesar Bangsa, kemampuan para Pemuda dan Pemudi adalah aset terbesar bangsa.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Teruslah eksplor Kemampuan bakat dan terus kembangkan kreatif, inovatif serta tularkan ilmunya kepada yang lain," pinta Suyono.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketua Panitia Pasar Ndalu Desa Gringsing Rohmanto mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian acara Puncak Ntlisik Batang. Kegiatan tersebut sudah berjalan ke empat kali.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Kita hadir di Kecamatan Gringsing untuk membedah potensi yang ada di kecamatan Gringsing. Namun kali ini kita kemas dengan melibatkan karang taruna dan masyarakat," jelasnya</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kegiatan berlangsung meriah yang diramaikan dengan tarian Batik Gringsing dan tari Simo Gringsing dari sanggar Abimanyu.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Pasar ndalu berlangsung selam dua hari, berbagai kuliner, wahana permainan anak, tempat bersama foto, seni dan budaya kita sajikan di sepanjang sungai Desa Gringsing yang panjangnya 200 m," jelasnya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk menjamin keamanan dan rasa nyaman kepada pengunjung, sejumlah personel Polsek Gringsing Polres Batang dan Koramil Gringsing mengamankan kegiatan tersebut.</span></div>

batang Budaya Pasar Ndalu Bangkitkan Potensi Budaya Lokal Menjadi Destinasi Wisata

Pasar Ndalu Bangkitkan Potensi Budaya Lokal Menjadi Destinasi Wisata Batang - Wakil Bupati Batang, Suyono mengapresiasi kegiatan Pasar...

Selengkapnya »

Ribuan Warga Menyaksikan Prosesi Ritual Ceblok Tandur Waringin Pusering Batang

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2018/08/ribuan-warga-menyaksikan-prosesi-ritual.html"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="266" src="https://4.bp.blogspot.com/-jRBS1O0Hnm8/W4drHw5tCoI/AAAAAAAAKM0/EZ98KGRu1nE2l-zuHZU2t_pfjyy_QawTQCLcBGAs/s400/IMG-20180829-WA0551.jpg" width="400" /></a></span></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2018/08/ribuan-warga-menyaksikan-prosesi-ritual.html">Ribuan Warga Menyaksikan Prosesi Ritual Ceblok Tandur Waringin Pusering Batang</a></span></td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> <b style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kabupaten Batang </b></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ribuan warga masyarakat menyaksikan prosesi ritual Ceblok Tandur Waringin Pusering Batang yang syarat dengan nilai budaya, bukan mengedepankan mistiknya tapi sebagai nguri - uri tradisi dan budaya jawa.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ada sembilan ritual, diantaranya upacara penjamasan pohon dengan penyiraman air bunga, penutup penjamasan atau penyiraman air oleh Bupati Batang Wihaji, Wakil Bupati Suyono, Wakil Ketua DPRD Nur Untung Slamet, Kasdim Batang Mayor Inf. Raji, Kapolsek Batang Kota Polres Batang AKP Asfauri dan Ketua Pengadilan. </span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <b><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Pohon Ringin memiliki makna simbolik sebagai pengayoman, wujud perlindungan, keagungan dan kemakmuran pemerintahan," kata Wihaji Usai melakukan ritual di Alun - Alun Batang, Rabu ( 29/8/18).</span></b></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Lebih lanjut penanaman ini karena pohon beringin mengalami roboh, terbakar dan rapuh karena termakan usia yang sudah mencapai ratusan tahun, dan jauh sebelumnya kita sudah musyawarahkan dengan tokoh agama, tokoh budaya, Majelis Ulama Indonesia untuk melakukan regenerasi pohon ringin. Karena menurut sejarah pula bahwa alun - alun merupakan pusat peradaban Kabupaten Batang.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>"Prosesi ini sebagai simbol guyub rukun mbangun Batang, maka harus nguri uri budaya, adat dan tradisi, bukan mistiknya tapi sebagai wahana promosi yang masuk dalam Kalender wisata, yang kedepan kita barengkan dengan penjamasan tombak Abirawa," jelasnya.</b></span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dalam penanaman pohon beringin kita ambil pohon dari Yogjakarta dan Surakarta, sehingga oleh budayawan dan tokoh agama menyarankan untuk mengambil dari Keraton Solo dan Ngayogyakarta Hadiningrat.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>"Percaya tidak percaya peristiwa ambruknya pohon ringin Batang bebarengan dengan Jogjakarta pada 2015, oleh karena itu kita tanam lima pohon beringin untuk mendampingi yang sudah ada, lima sebagai Pancasila," jelas Wihaji. </b></span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Prosesi ritual menarik perhatian masyarakat Kabupaten Batang yang sejak siang menuggu kirab ceblok tandur waringin, acara yang diakhiri dengan penandatangan Prasasti, pemotongan nasi tumpeng dan makan bersama masyrakat yang hadir dalam prosesi tersebut.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tampak puluhan personel Polres Batang dan Polsek Batang Kota mengamankan kegiatan tersebut.</span></div>

batang Budaya Ribuan Warga Menyaksikan Prosesi Ritual Ceblok Tandur Waringin Pusering Batang

Ribuan Warga Menyaksikan Prosesi Ritual Ceblok Tandur Waringin Pusering Batang Kabupaten Batang  Ribuan warga masyarakat menyaksikan ...

Selengkapnya »

Pemkab Batang Deklarasikan Anti Hoax

<div style="text-align: justify;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2017/04/pemkab-batang-deklarasikan-anti-hoax.html" target="_blank"><img alt="Pekalongan News" border="0" src="https://3.bp.blogspot.com/-QlHGyxwCt1Q/WQLrBSJr3HI/AAAAAAAAG2E/VZNMbhnzUOUQxPUTd-O7n-LOtkuYqLknACLcB/s1600/deklarasi%2Banti%2Bhoak.jpg" title="Pemkab Batang Deklarasikan Anti Hoax" /></a></span></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2017/04/pemkab-batang-deklarasikan-anti-hoax.html" target="_blank">Pemkab Batang menggelar deklarasi anti Hoax kegiatan yang dilaksanakan di lapangan Dracik Kampus Batang</a></td></tr> </tbody></table> <b style="font-family: verdana, sans-serif;">Kabupaten Batang</b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">  </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebelum pemberangkatan Kirab Budaya, pemerintah Kabupaten Batang menggelar deklarasi anti Hoax kegiatan yang dilaksanakan di lapangan Dracik Kampus Batang, Kamis (27/4)</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Deklarasi yang ditandatangani oleh Pj. Bupati Batang Siwo Laksono, Ketua DPRD Batang Imam Teguh Rahrjo, Sekda Kab Batang Nasikhin  Dandim 0736 Batang Letkol  Inf. Fajar Ali Nugraha,  Kapolres Batang AKBP Juli Agung Pramono.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Pj. Bupati Batang Siswo Laksono mengatakan gunakanlah media sosial dan gatget secara bijaksana, Bagi penyebar hoax dapat dijerat Undang - Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dengan ancaman hukuman 4 (empat) tahun penjara dan denda maksimal Rp 700 juta.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <blockquote class="tr_bq"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>“saya sampaikan dan tegaskan kepada semua pihak agar tidak sembarangan menyebarkan informasi yang tidak benar. Karena Informasi hoax dapat menyebabkan keresahan di masyarakat." Kata Pj Bupati</b></span></blockquote> </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dalam kesempatan itu dibacakan deklarasi Batang Anti Hoax, dan juga meminta kepada semua komponen masyarakat untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana  memberikan informasi yang positif, misalnya untuk promosi potensi lokal, pariwisata maupun kuliner.</span></div>

batang Budaya Pemkab Batang Deklarasikan Anti Hoax

Pemkab Batang menggelar deklarasi anti Hoax kegiatan yang dilaksanakan di lapangan Dracik Kampus Batang Kabupaten Batang    Sebelum p...

Selengkapnya »

Bedah Buku, Memindahkan Mitos Bahurekso Kedalam Fakta Sejarah

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-ODMrOj0Pp1E/WCqSfzP5Y8I/AAAAAAAAFZ0/QA4ZwL_Lm4c79LsVrUR8eHrb609ClXifACLcB/s1600/bahurekso.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pekalongan News" border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-ODMrOj0Pp1E/WCqSfzP5Y8I/AAAAAAAAFZ0/QA4ZwL_Lm4c79LsVrUR8eHrb609ClXifACLcB/s1600/bahurekso.JPG" title="Bedah Buku, Memindahkan Mitos Bahurekso Kedalam Fakta Sejarah" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><b><a href="http://www.pekalongan-news.com/2016/11/bedah-buku-memindahkan-mitos-bahurekso.html" target="_blank">Agus Sulistyo (kiri) dalam kegiatan bedah buku Bahurekso: Menyingkap Tabir Sang Legenda Tiga Kota di Gedung Aswaja Kota Pekalongan</a></b></span></td></tr> </tbody></table> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>Kota Pekalongan</b></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bagi masyarakat Pekalongan, sosok Bahurekso adalah legenda yang menjadi bagian dari sejarah kebesaran, asal usul dan nama Pekalongan itu sendiri. Ia selama ini dicitrakan sebagai sosok local hero yang dimitoskan oleh masyarakat setempat. Hingga muncul buku karya Agus Sulistyo berjudul, Bahurekso: Menyingkap Tabir Sang Legenda Tiga Kota.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /> </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Agus Sulistyo dengan berani memindahkan kemitosan dan kelegendaan sosok Bahurekso menjadi sebuah fakta sejarah yang ia bukukan hingga sosok Bahurekso muncul kembali sebagai tokoh nyata bukan lagi fiktif seperti yang selalu dituturkan oleh masyarakat pesisir. </span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>"Ini sebuah upaya yang kita lakukan untuk memperjelas keterkaitan sosok bahurekso di Pekalongan antara mitologi dan sejarah. Kita manfaatkan cerita tutur untuk menggenapi bangunan Kontruksi sejarah perjalanan Bahurekso," Demikian Agus membedah buku karyanya dihadapan ratusan audiens dalam kegiatan launching buku Bahurekso di Gedung Aswaja Kota Pekalongan, Minggu (13/11/16).</b></span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Tak mudah bagi Agus mengangkat ketokohan Bahurekso kedalam catatan sejarah yang faktual apalagi dalam bentuk sebuah buku. Sebab menurut Agus negeri ini sangat miskin literasi apalagi yang di daerah.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /> </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Selama ini, ungkap Agus, bagaimana dirinya mengartikulasikan data-data yang ada, kemudian cerita-cerita yang ada dan selanjutnya mengaitkan data sejarah tersebut lalu dikemas serta disajikan kedalam buku.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>"Penggarapannya melalui survai yang lama. Baru ditulis pada tahun 2015, padahal semua data serta riset kita kumpulkan sejak tahun 2010. Dan semua itu murni swadaya tidak ada camput tangan sponsorship manapun," ungkap Agus.</b></span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Agus juga mengatakan, kalau yang ia lakukan baru membangun benang merah dan merekontruksi sejarah. Berikutnya direncanakan akan melakukan pengembangan dan pendalaman. jadi kalaulah nanti dalam proses tersebut terjadi kesalahan dan kekurangan maka akan ia revisi.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>"Saya menggarap buku ini dengan senang hati. Jujur saya bahagia, sebab saya tak menduga sebelumnya kalau dampaknya ternyata diluar perkiraan," cetusnya.</b></span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Agus menyebut, inilah kekuatan riil Bahurekso yang sudah termanifestasikan kedalam bentuk dukungan teman-teman pecinta sejarah dan praktisi serta pemerhati sejarah yang hadir bersama ratusan anggota dari beberapa komunitas.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b>"Buku ini niatnya mau saya jadikan koleksi pribadi karena rencana awal sebenarnya mau bikin film dokumenter, untuk itu saya butuh data guna menyusun sekenario. Namun setelah data terkumpul malah jadi sebuah buku dan teman-teman malah menginginkan untuk diangkat sekalian," beber Agus.</b></span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kesimpulan dari Tokoh Bahurekso ini, kata Agus, Bahwa dia adalah sosok sejarah yang memiliki jasa besar. Bukan karena keturunan ningrat ia lantas diangkat menjadi pejabat Mataram, namun karena ia lebih memiliki karir yang menanjak sebagai orang kepercayaan Mataram sehingga didaulat untuk mewakili kebijakan Mataram di daerah pesisiran. Terutama pesisir utara sebelah kulon.</span></div>

Budaya Bedah Buku, Memindahkan Mitos Bahurekso Kedalam Fakta Sejarah

Agus Sulistyo (kiri) dalam kegiatan bedah buku Bahurekso: Menyingkap Tabir Sang Legenda Tiga Kota di Gedung Aswaja Kota Pekalongan Ko...

Selengkapnya »

Kisah Romantisme Batik Pekalongan Dalam Sejarah Perjuangan Di Indonesia

<div style="text-align: justify;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="http://www.pekalongan-news.com/2016/07/kisah-romantisme-batik-pekalongan-dalam.html" target="_blank"><img alt="Kisah Romantisme Batik Pekalongan Dalam Sejarah Perjuangan Di Indonesia" border="0" height="223" src="https://3.bp.blogspot.com/-9rhUR-BcKZ4/V5vrWlvTkGI/AAAAAAAALQ4/omwTeaAqGMgH77f5j5ovI6TM4UWsHefUgCLcB/s400/dudung%2Balisyahbana%2Bdi%2Bmusium%2Bbatik.jpg" title="Kisah Romantisme Batik Pekalongan Dalam Sejarah Perjuangan Di Indonesia" width="400" /></a></span></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><b><a href="http://www.pekalongan-news.com/2016/07/kisah-romantisme-batik-pekalongan-dalam.html" target="_blank">Di taman yang terletak di tengah Gedung Musium Batik, Dudung Alisyahbana memaparkan persepsi batik dari sudut sepiritual</a></b></span></td></tr> </tbody></table> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b>Kota Pekalongan</b><br /> Ada kisah menarik tentang keterkaitan batik dengan gerakan perjuangan melawan tirani. Di masa lalu, belum afdol rasanya kalau seorang pembatik dalam hal ini para juragan batik di Pekalongan tidak menyeponsori para tokoh pergerakan terkemuka negeri ini atau bahasa lokalnya 'ngopeni' para pemimpin pergerakan di Indonesia.<br /> <br /> Pemerhati Sejarah Pekalongan, <b>Dirhamsyah</b> dalam acara 'Kojahan Batik' di peringatan Hari Ulang Tahun Musium Batik ke-10 semalam mengatakan, bahwa batik selain sebagai identitas budaya juga sebagai alat komunikasi yang erat kaitanya dengan gerakan perjuangan.</span><br /> <blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Tokoh besar seperti, Soekarno, Kartoswiryo, Adam Malik dan lain sebagainya menjadikan batik sebagai sarana untuk menjalin hubungan atau relasi dalam konteks perjuangan melawan penjajah," Ungkap Dirham dalam salah satu monolognya semalam, Sabtu (29/7/15).</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"> Dirham melanjutkan, orang-orang Pekalongan mengenal pergerakan dari para tokoh pergerakan yang singgah di Kota Batik, bahkan para juragan batiklah yang selalu menyediakan tempat dan sumbangsih anggaran untuk perjuangan.</span><br /> <blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Selama sebulan, Soekarno pernah di Pekalongan. Singgah dan berinteraksi dengan para juragan batik," terangnya.</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"> Dalam sejarahnya, ketika batik pernah berjaya di tahun 1930-an tercatat ada 1195 pembatik pribumi di Pekalongan dan hanya 3 orang indo eropa yang menekuni batik sementara pembatik keturunan tionghoa ada 60-an orang.</span><br /> <blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Hebatnya sejak abad 18, ada dua orang peranakan china Pekalongan atau keturunan pembatik tionghoa yang masih bertahan hingga sekarang. Salah satunya keluarga Oey Soe Tjun," jelas Dirham.</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"> Dalam sebuah catatan sejarah lagi menurut Dirham, di tahun 1923 pernah terjadi even pekan batik nasional yang dihelat di alun-alun Kota Pekalongan yang sekarang.</span><br /> <blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Itu salah satu peristiwa besar yang terjadi di Pekalongan pada masa itu," ujarnya.</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"> Dan hal yang paling penting dalam sejarah perjalanan batik di Indonesia adalah sosok salah satu Bupati Pekalongan yang masih keturunan tionghoa muslim, Adipati Djayanigrat yang berinisiatif menanam sebuah tanaman yang berasal dari daratan eropa untuk dikembangkan di Pekalongan.</span><br /> <blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Dan dari tanaman inilah pewarna alam biru indigo ditemukan oleh sang Bupati. Sejak itu warna biru indigo melengkapi sejumlah warna yang sudah kita dikenal sebelumnya," papar Dirham.</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"> Sementara itu dalam acara HUT Musium Batik ke-10 semalam juga meghadirkan Begawan Batik kondang, Dudung Alisyahbana yang mengetengahkan tema memahami batik tidak saja secara teks tapi juga harus secara konteks karena batik juga memiliki nilai spiritual yang tinggi.<br /> </span></div>

Budaya Kisah Romantisme Batik Pekalongan Dalam Sejarah Perjuangan Di Indonesia

Di taman yang terletak di tengah Gedung Musium Batik, Dudung Alisyahbana memaparkan persepsi batik dari sudut sepiritual Kota Pekalon...

Selengkapnya »

Ini Dia Tiga Tradisi Budaya Islam Di Krapyak Pekalongan Yang Masih Dijalankan Hingga Kini

<div style="text-align: justify;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="http://www.pekalongan-news.com/2016/07/ini-dia-tiga-tradisi-budaya-islam-di.html" target="_blank"><img alt="Ini Dia Tiga Tradisi Budaya Islam Di Krapyak Pekalongan Yang Masih Dijalankan Hingga Kini" border="0" height="179" src="https://2.bp.blogspot.com/-Fi4MC55avBc/V4Yw7rP2HbI/AAAAAAAAK8k/jVuRcS4w8rYOx6WZa2G-L5KztEQpgz6-ACLcB/s320/rebutin%2Blopis%2B1.jpg" title="Ini Dia Tiga Tradisi Budaya Islam Di Krapyak Pekalongan Yang Masih Dijalankan Hingga Kini" width="320" /></a></span></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><b><a href="http://www.pekalongan-news.com/2016/07/ini-dia-tiga-tradisi-budaya-islam-di.html" target="_blank">Ribuan masyarakat siap berebut potongan lopis raksasa pada puncak acara syawalan di Krapyak Kota Pekalongan</a></b></span></td></tr> </tbody></table> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b>Kota Pekalongan</b><br /> Ada tiga tradisi keagamaan yang masih terus dilestarikan sebagai bagian dari sejarah perkembangan budaya islam di Kota Pekalongan terutama di Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara. Tiga tradisi tersebut sampai sekarang masih bisa dinikmati, itu semua terjadi dalam satu tahun kalender.<br /> <br /> Yang pertama Sya'banan. Bagi warga Krapyak, Sya'banan memiliki arti penting bagi kehidupan beragama masyarakat setempat. Karena tradisi Sya'banan tak lepas dari peran ulama besar Syech Muhyidin Bin Yahya, Seorang saudagar kaya pendatang dari luar Krapyak.<br /> <br /> Seperti dituturkan KH Zaenudin Ismail, ulama kharismatik Krapyak menyampaikan bahwa di masa lalu, pantai Pekalongan merupakan pelabuhan yang ramai dan banyak disinggahi oleh para saudagar dari penjuru nusantara.</span><br /> <blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Saudagar dari Bugis datang dan menetap di seputar wilayah pesisir Pekalongan. Mereka membangun pemukiman baru yang sekarang kita kenal sebagai Kampung Bugisan. Begitupun dengan saudagar asal Sumbawa yang mendirikan pemukiman di Krapyak Kidul. hingga sekarang kita mengenalnya sebagai Kampung Sumbawan," terang Kyai yang juga ahli sejarah perkembangan islam di nusantara.</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"> Sebutan Sya'banan pertama kali dikenalkan oleh Syech Muhyidin Bin yahya di tahun 1800-an. Sya'banan berasal dari kata Sya'ban salah satu bulan dalam kalender islam. Sya'banan sendiri berlangsung menjelang Hari Raya Idul Fitri tepatnya di pertengahan bulan Sya'ban.<br /> <br /> Selain sebagai saudagar, Syech Muhyidin Bin Yahya dikenal juga sebagai ahli fiqih dan sangat alim. Beliau masih keturunan Sunan Muria, sanaknya bila dilacak dari silsilah masih menyambung ke Sunan Muria.<br /> <br /> Menurut KH Zaenudin Ismail, Syech Muhyidin Bin Yahya semasa hidupnya sangat dikenal sebagai ahli pengobatan islami. Dan beliau di Krapyak dikenal Sebutan Mbah Wahyah karena sak wayah-wayah (setiap saat-red) melayani masyarakat yang membutuhkan jasanya atau keahlianya.</span><blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Dari Mbah Wahyah inilah masyarakat Krapyak mengenal Sya'banan. Karena sangat pentingnya Sya'banan, Masyarakat Krapyak senantiasa melestarikan tradisi tersebut. Sebab di bulan sya'ban, 300 pintu rahmat dibuka. Malam itu, pintu ampunan dibuka kecuali 3 perkara. Orang Musyrik, syirik dan orang yang memutuskan tali silaturahmi," jelas Kyai Zaenudin Ismail.</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"> Yang kedua Syawalan. <br /> Syawalan berasal dari kata syawal, masih salah satu dari nama bulan dalam kalender islam. Istilah Syawalan pertama kali diperkenalkan oleh Romo KH Abdulloh Syirod. Salah satu ulama paling terkenal dan kharismatik dalam sejarah perkembangan islam di Krapyak.<br /> <br /> Sepeninggal Syech Muhyidin Bin Yahya, munculah ulama yang memiliki kharisma yang luara biasa bernama KH Abdulloh Syirod. Beliau hidup di masa penjajahan kolonial Belanda. Sepak terjang Romo KH Abdulloh Syirod inilah yang selalu membuat repot Belanda. Karena kharisma beliau, umat islam Pekalongan bisa bersatu. Hal tersebut tak bisa dipungkiri karena Romo KH Abdulloh Syirod berjasa memunculkan tradisi syawalan yang nyata-nyata mampu mempersatukan seluruh umat islam dan masyarakat Pekalongan pada umumnya.<br /> <br /> Menurut KH Zaenudin Ismail, sejarah Syawalan diawali ketika umat islam mengikuti kebiasaan Romo KH Abdulloh Syirod berpuasa sehari setelah Hari Raya Idul Fitri selama enam hari. Saking banyaknya masyarakat Krapyak yang berpuasa, banyak pula saudara handai taulan, kerabat, teman, kenalan, kolega dan lain sebagainya merasa risih kalau mau bersilaturahmi atau bertamu kepada umat islam di Krapyak. Karena mereka tahu selama enam hari tersebut umat islam di Krapyak sedang berpuasa. Padahal masih dalam suasana lebaran.</span><blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Akhirnya pada hari ketujuh setelah lebaran atau setelah masyarakat Krapyak menuntaskan puasa, seluruh umat islam di luar Krapyak berbondong-bondong, tumpah ruah memadati Krapyak untuk untuk bermaaf-maafan setelah tertunda," ujar KH zaenudin Ismail.</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><span style="color: black; font-size: 18px;"> Tradisi Syawalan sendiri sebenarnya merupakan taktik brillian Romo KH Abdulloh Syirod dalam mempersatukan umat islam dan rakyat Pekalongan. Karena melalui tradisi Syawalan umat islam dan rakyat Pekalongan bisa dipersatukan dan taktik tersebut Belanda terkecoh. Belanda tidak menyadari kalau semua itu adalah muslihat yang dilakukan oleh Romo KH Abdulloh Syirod.</span><br /><span style="color: black; font-size: 18px;"> Baca Juga </span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"> </span><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; text-align: left;"><span style="color: red;"><b><a href="http://www.pekalongan-news.com/2016/07/mengenal-tradisi-syawalan-di-kota.html" target="_blank">Mengenal Tradisi Syawalan Di Kota Pekalongan</a></b></span></span></span><br /> <br /> <div style="text-align: left;"> <span style="color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif;"><span style="font-size: 12px;"><br /></span></span></div> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"> Setelah sekian lama akhirnya Belanda mencium adanya persatuan umat islam dan rakyat Pekalongan melalui tradisi Syawalan. Sehingga semua ulama yang memliki pengikut terancam dibunuh oleh Belanda.</span><blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Romo KH Abdulloh Syirod sendiri kalau ditelusuri jejaknya masih nyambung dengan silsilah dari cucu Bahurekso, salah satu tokoh pendiri Pekalongan," ungkap KH Zaenudin Ismail.</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"> Yang ketiga potong Lopis<br /> Lopis adalah salah satu penganan khas Pekalongan yang terbuat dari beras ketan yang dikukus dan dibungkus daun pisang yang diikat kuat untuk menjamu tamu dan adanya di bulan-bulan terten tu. Kemunculan Lopis ditengarai juga atas andil Romo KH Abdulloh Syirod.<br /> <br /> Seperti disinggung pembahasan diatas, ketika seluruh umat islam dan rakyat Pekalongan berbondong-bondong dan tumpah ruah ke Krapyak untuk bersilaturahmi, kedatangan sedemikian banyak orang secara bersamaan waktunya sempat membuat bingung dan resah warga Krapyak. Mereka bingung mau menjamau apa, karena sebagai tuan rumah tentunya tidak mau mengecewakan tamu yang datang.<br /> <br /> Akhirnya disiasati, seluruh warga Krapyak patungan. Mereka iuran beras ketan dan dimasak ramai-ramai membuat Lopis yang nantinya akan dihidangkan sebagai sajian para tamu. Sedangkan kebiasaan memotong Lopis raksasa dalam tradisi syawalan baru muncul pada tahun 1956. Ukuran Lopis pada masa KH Abdulloh Syirod masih setandar. Tidak ada ukuran baku untuk lopis pada waktu itu. Hanya saja pada tahun 1956 mulai diadakan tradisi memotong lopis dengan ukuran jumbo. Pelopornya tokoh masyarakat setempat seperti, Khanafi, Ismail, Syafi'i, Madenur dan salah satu pemudanya bernama Anas.<br /> <br /> Di tahun-tahun awal yang melakukan seremoni pemotongan lopis adalah tokoh masyarakat lantas berkembang Lurah, Camat dan akhirnya Walikota. sementara untuk ukuran lopis dari seukuran batang pisang lalu berkembang menjadi seukuran batang pohon kelapa terus meningkat seukuran drum hingga ukuran raksasa seperti sekarang. Dan sekarang muncul lopis di mana-mana.</span><blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Dulu memasak dan menaruh lopis untuk acara Syawalan selalu berpindah-pindah hingga akhirnya ada di dua tempat. Di Krapyak Lor dan Krapyak Kidul," ujar KH Zaenudin Ismail.</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"> Itulah tiga tradisi islami yang masih bertahan dan senantiasa dilakukan oleh warga Krapyak, Kecamatan Pekalongan utara, Kota Pekalongan. Semuanya menjadi kekayaan budaya rakyat Pekalongan yang religius. Bagi anda yang penasaran, luangkan waktu ke Pekalongan dan nikmati pesonanya meramaikan tradisi yang masih lestari.</span></div>

Budaya Ini Dia Tiga Tradisi Budaya Islam Di Krapyak Pekalongan Yang Masih Dijalankan Hingga Kini

Ribuan masyarakat siap berebut potongan lopis raksasa pada puncak acara syawalan di Krapyak Kota Pekalongan Kota Pekalongan Ada tiga...

Selengkapnya »

Inilah Penampakan Dua Lopis Raksasa Dalam Tradisi Syawalan Di Kota Pekalongan

<div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /> </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-pwWT2RnnMA8/V4RVI6rJvJI/AAAAAAAAK4w/_88tWSGihSUFJghai-8qhMcOUDlGamJjACLcB/s1600/lopis%2Braksasa%2B3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-pwWT2RnnMA8/V4RVI6rJvJI/AAAAAAAAK4w/_88tWSGihSUFJghai-8qhMcOUDlGamJjACLcB/s320/lopis%2Braksasa%2B3.jpg" width="241" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><b><a href="http://www.pekalongan-news.com/2016/07/inilah-penampakan-dua-lopis-raksasa.html" target="_blank">Dandang raksasa untuk mengukus lopis raksasa</a></b></span></td></tr> </tbody></table> </span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b>Kota Pekalongan</b><br /> Inilah penampakan dua lopis raksasa yang nantinya siap disajikan kepada puluhan ribu masyarakat yang akan menyesaki dua lokasi lopis raksasa berada, dalam sebuah tradisi Syawalan yang sudah berjalan turun temurun. </span></div> </blockquote> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;">Kedua lopis raksasa tersebut ditempatkan masing-masing di Krapyak Kidul dan Krapyak Lor.<br /> <br /> Menurut Ketua panitia penyelenggara Syawalan di Krapyak Lor, Ahmad Timbul (60 th) mengatakan, pembuatan lopis raksasa tahun ini menghabiskan bahan baku beras ketan mencapai 1,7 ton dan dimasak terus menerus selama 5 hari 5 malam.</span><br /> <blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Saking beratnya, untuk mengangkat lopis raksasa dari lokasi memasak ke lokasi yang sekarang harus menggunakan crane," ungkapnya saat ditemui di kediamannya.</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><span style="font-size: 18px;"> Ahmad Timbul menyebut, lopis raksasa tahun ini lebih berat dari pada tahun sebelumnya.</span><br /> <table><tbody> <tr><td><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.pekalongan-news.com/2016/07/inilah-penampakan-dua-lopis-raksasa.html" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" target="_blank"><img alt="Inilah Penampakan Dua Lopis Raksasa Dalam Tradisi Syawalan Di Kota Pekalongan" border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-DfV9y5u2daU/V4RQ8Jrmo_I/AAAAAAAAK4o/hk1wCb8AbrIL4AcBQNrn2odSUDA3szJzACKgB/s320/lopis%2Braksasa%2B1.jpg" title="Inilah Penampakan Dua Lopis Raksasa Dalam Tradisi Syawalan Di Kota Pekalongan" width="266" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; line-height: 19.2px;"><a href="http://www.pekalongan-news.com/2016/07/inilah-penampakan-dua-lopis-raksasa.html" style="color: #999999; text-decoration: none;" target="_blank"><span style="font-size: x-small;"><b>Penampakan lopis raksasa krapyak kidul </b></span></a></span></td></tr> </tbody></table> </td> <td><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-37KzSOGhlKk/V4RQ2lJ7elI/AAAAAAAAK4o/3VPzLjNv3NspMA2KIGsGlihBnAaOyLcuQCKgB/s1600/lopis%2Braksasa%2B2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-37KzSOGhlKk/V4RQ2lJ7elI/AAAAAAAAK4o/3VPzLjNv3NspMA2KIGsGlihBnAaOyLcuQCKgB/s320/lopis%2Braksasa%2B2.jpg" width="267" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, sans-serif; line-height: 19.2px;"><b><span style="font-size: x-small;"><a href="http://www.pekalongan-news.com/2016/07/inilah-penampakan-dua-lopis-raksasa.html" target="_blank">Penampakan lopis raksasa Krapyak Lor</a></span></b></span></td></tr> </tbody></table> </td> </tr> </tbody></table> </span></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /> <blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b>"Kalau untuk tinggi dan diameter relatif sama, dengan tinggi 2 meter dan diameter 80 centimeter. Hanya bobotnya saja yang berbeda," terangnya.</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"> Dijelaskan Dia, pembuatan lopis raksasa menghabiskan anggaran sebesar Rp 13 juta. Dan total anggaran yang dihabiskan untuk penyelenggaraan perayaan syawalan tercatat Rp 24,2 juta.</span><blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Anggaran segitu masih saya gunakan untuk membiayai penyelenggaraan lomba-lomba seperti, panjat pisang dan pukul kendil. semuanya untuk meramaikan syawalan," jelasnya.</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"> Sementara itu menurut wakil panitia syawalan Krapyak kidul, Muta'in menyampaikan, ditempatnya lopis raksasa berukuran tinggi 2 meter dan berat mencapai 1,3 ton.</span><blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Ukuran tersebut masih sama dengan tahun kemarin, karena alat memasaknya atau dandang untuk mengukus lopis ukuranya tetap. Jadi ukuran juga ikut sama," ungkap Muta'in di lokasi.</b></span></blockquote> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"> Anggaran untuk menyelenggarakan Syawalan tahun ini sebesar Rp 26juta. </span></div> </blockquote> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;">Semua sudah dipergunakan akan tetapi belum termasuk panggung acara dan tenda.</span><br /> <blockquote class="tr_bq"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b> "Bantuan yang diterima panitia dari pemerintah sebesar Rp 24,2 juta sisanya ditutup dengan swadaya masyarakat," jelas Muta'in.</b></span></blockquote> </div> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /></blockquote>

Budaya Inilah Penampakan Dua Lopis Raksasa Dalam Tradisi Syawalan Di Kota Pekalongan

Dandang raksasa untuk mengukus lopis raksasa Kota Pekalongan Inilah penampakan dua lopis raksasa yang nantinya siap disajikan kepa...

Selengkapnya »

Mengenal Tradisi Syawalan Di Kota Pekalongan

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="http://www.pekalongan-news.com/2016/07/mengenal-tradisi-syawalan-di-kota.html" target="_blank"><img alt="Mengenal Tradisi Syawalan Di Kota Pekalongan" border="0" height="302" src="https://2.bp.blogspot.com/-1k4-ItF2Dyc/V4RCfU2JRrI/AAAAAAAAK4Q/EnQ1uN0s2GItX1V70TKsq-ID96rx3EFdQCLcB/s320/lopis%2Braksasa.JPG" title="Mengenal Tradisi Syawalan Di Kota Pekalongan" width="320" /></a></span></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><b><a href="http://www.pekalongan-news.com/2016/07/mengenal-tradisi-syawalan-di-kota.html" target="_blank">Inilah lopis raksasa yang menjadi bagian dari tradisi syawalan di Kota Pekalongan</a></b></span></td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><b>Kota Pekalongan</b><br /> Syawalan atau hari ke tujuh setelah Idul Fitri menjadi puncak perayaan lebaran yang selalu heboh di peringati oleh masyarakat Kota Pekalongan terutama di wilayah Pekalongan bagian utara. </span><br /> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;"><br /></span> <span style="color: black; font-family: "verdana" , "arial" , "helvetica" , "georgia"; font-size: 18px;">Tradisi tersebut oleh masyarakat setempat akrab disebut Syawalan. Mau tahu lebih banyak keseruan Syawalan, ikuti terus kisahnya...<br /> <br /> Menjelang Syawalan biasanya mulai bermunculan warga menggelar lapak dengan berjualan lopis (Sejenis penganan dari beras ketan yang dikemas seperti lontong) yang betebaran di pinggir-pinggir jalan.<br /> <br /> Puncak peringatan Syawalan ditandai dengan pemotongan lopis raksasa, ukuranya memang benar-benar jumbo lebih dari 2 meter, diameternya rata-rata 80 an centi dan bobotnya bisa mencapai 1 ton lebih. Itupun tak cukup satu, ada dua lopis raksasa yang dipotong. Satu berada di Krapyak Lor dan yang satu berada di Krapyak Kidul.<br /> <br /> Semuanya akan dipotong untuk pertama kali sebagai tanda dimulainya tradisi syawalan. Biasanya setelah diawali dengan seremoni dan doa, Walikota Pekalongan akan memangkas ujung lopis kemudian potongan-potongan kecil dari lopis akan dibagikan ke beberapa tokoh masyarakat yang hadir pada waktu itu. Selanjutnya separo badan dari lopis akan dibagikan ke penonton yang datang dari segala penjuru. Yang seru adalah pada bagian tersebut karena seringnya ribuan penonton akan berebut dan berusaha menjarah lopis karena menurut kepercayaan mereka, setelah lopis didoakan maka yang mendapat potongan lopis dan memakanya akan mendapat keberkahan.<br /> <br /> Setelah prosesi pemotongan lopis selesai maka puluhan ribu orang yang hadir akan saling bersilaturahmi dan bermaaf-mafan dengan mengunjungi saudara, teman, kenalan bahkan tidak mengenal sekalipun. Mereka akan dijamu sebagai tamu oleh seluruh warga Krapyak. Pintu-pintu rumah warga selalu terbuka menanti tamu yang datang.<br /> <br /> Bisa dipastikan, hari itu seluruh rumah warga akan penuh sesak oleh kehadiran tamu yang jumlahnya ribuan. Tuan rumah biasanya menyediakan menu tradisional setempat, selain lopis juga ada penganan tradisional lain dan yang tidak pernah tertinggal dalam menu yang disuguhkan, selalu ada yang namanya 'Lotis' (Lotekan-istilah setempat) berupa irisan berbagai macam buah yang disajikan bersama sambal gulajawa. Lotis juga sering disajikan bersama kerupuk khas lokal yang dinamakan 'Kerupuk Usek', sebuah kerupuk yang pembutanya tidak digoreng dengan minyak akan tetapi digoreng menggunakan pasir yang dipanaskan. Warga setempat menyebutnya 'Mie Usek'.<br /> <br /> Seru bukan, bagi anda yang ingin menikmati keseruan tradisi Syawalan bisa datang langsung ke lokasi, sebaiknya hadir lebih awal sekitar pukul 07.00 pagi untuk bisa menyaksikan syukur-syukur bisa mengabadikan prosesi dari awal hingga akhir dan jangan lupa cari posisi yang strategis untuk bisa melihat semua view dengan sempurna. Jangan lupa Syawalan tahun ini akan digelar pada hari Rabu (13/7/16).<br /> </span></div>

Budaya Mengenal Tradisi Syawalan Di Kota Pekalongan

Inilah lopis raksasa yang menjadi bagian dari tradisi syawalan di Kota Pekalongan Kota Pekalongan Syawalan atau hari ke tujuh setel...

Selengkapnya »

Ribuan Orang Ikuti Pekalongan Batik Carnival

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2015/08/ribuan-orang-ikuti-pekalongan-batik.html" target="_blank"><img alt="Ribuan Orang Ikuti Pekalongan Batik Carnival" border="0" height="225" src="https://2.bp.blogspot.com/-x_vxRS3jSv4/VcB2bTodt1I/AAAAAAAAD10/LVPNmPY-5As/s400/pawai.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Ribuan Orang Ikuti Pekalongan Batik Carnival" width="400" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: 12.8px;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2015/08/ribuan-orang-ikuti-pekalongan-batik.html" target="_blank">Pekalongan Batik Carnival 2015</a></span></td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Kota Pekalongan</b> - Sebanyak 1600 warga Kota Pekalongan mengikuti Pekalongan Batik Carnival 2015 yang digelar Minggu (2/8/15) tidak saja warga biasa seperti pelajar dan mahasiswa, Pekalongan Batik Carnival juga diikuti oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kota Pekalongan. Hampir semua SKPD menyertakan tema khas dalam pawai tersebut.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Selain memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke 70, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Pekan Batik dan Inovasi Kota Pekalongan 2015 yang dibuka sejak Kamis (30/7/15) hingga senin (3/8/15).</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dimulai dari Alun-alun kota Pekalongan, iring-iringan karnaval menyusuri beberapa ruas jalan di Kota Pekalongan hingga berakhir finis di Komplek Budaya Jatayu sejauh 5 km.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan Dwie ari putranto menyebut, acara ini sudah secara rutin diselenggarakan di kota Pekalongan, meski acara kali ini dimajukan penyelenggaraanya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Acara ini selain memperingati HUT RI ke 70 juga sebagai ajang perpisahan walikota Pekalongan yang tinggal beberapa hari lagi,"ucapnya usai mengibarkan bendera start di Alun-alunKota Pekalongan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Dwie juga berharap Pekalongan Batik carnival dapat terus berlangsung dan dapat dijadikan destinasi wisata khas Kota Pekalongan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">"Harapanya ada dampak positif dari penyelenggaraan festival Batik ini karena banyak warga Kota Pekalongan yang menggan tungkan hidupnya dari Batik,"tuntasnya.</span></div>

Budaya Ribuan Orang Ikuti Pekalongan Batik Carnival

Pekalongan Batik Carnival 2015 Kota Pekalongan - Sebanyak 1600 warga Kota Pekalongan mengikuti Pekalongan Batik Carnival 2015 yang ...

Selengkapnya »

Kisah Ulama Syech Tholabuddin Penyebar Agama Islam Dan Pejuang Melawan Belanda

<div style="text-align: justify;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="http://www.pekalongan-news.com/2015/06/kisah-ulama-syech-tholabuddin-penyebar.html" target="_blank"><img alt="Kisah Ulama Syech Tholabuddin Penyebar Agama Islam Dan Pejuang Melawan Belanda" border="0" height="223" src="https://4.bp.blogspot.com/-JEDT1N5m7Jc/VZBDu57n_KI/AAAAAAAAA7s/fAHEjYZP_wo/s400/makam%2Bwali%2Bmasin.jpg" title="Kisah Ulama Syech Tholabuddin Penyebar Agama Islam Dan Pejuang Melawan Belanda" width="400" /></a></span></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><b><a href="http://www.pekalongan-news.com/2015/06/kisah-ulama-syech-tholabuddin-penyebar.html" target="_blank">Komplek makam Syeh Tholabuddin di Desa Masin, Warungasem, Batang</a></b></span></td></tr> </tbody></table> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Di <b>Desa Masin Warungasem</b> Batang terdapat sebuah makam wali, yang diperca ya sebagai tokoh penyebar agama Islam. Seperti apa?</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Batang</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Makam Syech Tholabuddin terletak di dukuh Pekuncen atau tepatnya di areal pemakaman dekat Kantor Desa Masin Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Setiap bulan Sya'ban masyarakat setempat selalu memperingati haul nya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Diceritakan oleh salah satu tokoh masyarakat sekaligus peneliti sejarah Syech Tholabuddin, KH Amshori, Syech Tholabuddin bermukim di Masin pada Periode Mataram Islam.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Nama aslinya tidak pernah dibawa. Kalau di beberapa tulisan, nama-namanya itu sebenarnya dilebih-lebihkan, tidak ada bukti sejarahnya," ucap KH Amshori.</span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dijelaskan, bahwa para ulama dan wali jaman dulu memang jarang membawa nama aslinya. Sebagain besar penamaan dikarenakan kondisi lingkungan dan daerah masing-masing. </span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Seperti untuk mbah Tholabuddin, berasal dari kata Jawa telo budin, kalau dulu telo disamakan dengan orang yang bodoh. Dengan maksud mbah Tholabuddin bermaksud merendahkan diri dihadapan masya rakat," terangnya.</span> </blockquote> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <br /></blockquote> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">"Sedang kalau istilah Arab nya Tholabuddin,  orang yang mempentingkan kepentingan agama (Islam)," lanjut KH Amshori kepada koran saat ditemui di rumahnya Desa Candiareng tempatnya sekarang.</span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dijelaskan lebih lanjut, masuknya ulama Islam di Batang Pekalongan dan sekitarnya, dulu seiring didirikannya pemerintahan pertama dulu. Yang berpusat di Batang, dengan pimpinan Ki Ageng Pekalongan, menjelang perang Mataram pertama. Namun masih mengnginduk ke Kaliwungu, yang dulu dijuluki Mataram Kendal, karena tempatnya kumpulnya Wali.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Adanya pemerintahan atas perintah Sultan Agung juga diikuti masuknya Wali dibawah pimpinan Mbah Baurekso. Dengan penasehat Kyai Agung Cempaluk, mbah Syech Kramat Pasekaran, Syceh Jambukarang dan pasukan perang yang dipimpin Mbah Gede Petanasangin (pasukan khusus). Sedangkan Syech Tholabuddin sendiri datang dimasa perang mataram kedua, setelah masa Mbah Baurekso.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kedatangan Syech Tholabuddin juga beserta saudaranya, Mbah Dalabuddin dan Akrobuddin. Mbah Dalabuddin, kini dimakam di Dracik Kota Batang. Adik Syech Tholabuudin ini dikenal dengan kharomnya ilmu pemerintahan. Salah satu keturuannya adalah Santoso, yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Batang 20 tahun lalu.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sedang saudara lainnya, Akrobuddin,  kakaknya di makamkan di Desa Kaliyoso Cepiring Kendal. Peninggalan karomahnya, di masjid Jami ada 4 soko, jika dilihat miring berarti jiwanya sedang tidak baik.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> "Mbah Akrobuddi juga menjadi donatur saat perang Mataram Islam melawan VOC, sampai dirinya dijuluki Utsman bin Afan Jawa," terangnya.</span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sedang Syech Tholabuudin sendiri diberi kharomah atau kelebihan ke ilmu Syariat tapi juga cukup memiiki harta yang cukup. Salah satu bukti sejarahnya, bisa mengislamkan Mbah Gono. Yang mana di jamannya dikenal sebagai tokoh Umat Hindu. Bahkan akhirnya mbah Gono juga menjadi salah satu muridnya sebagai ulama di Masin.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Karomahnya yang lain, pernah pada suatu saat Kyai Senari Cepiring sekitar tahun 1980 an berziarah dengan jamaah di makam Tholabuddin. Secara isyarat dipersilahkan jamaah mengambil uang di pojok makam, tempatnya dibawah gentong yang mana terlihat banyak sekali yang. Namun pada waktu itu, Kyai Senari tidak berkeinginan dalam urusan keduniaan, lebih mengutaman keberkahan dan jamaahnya juga mengamini.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dari segi keilmuan, nasab ilmu Syech Tholabuddin belajar ke Kyai Asy'ari (Kyai Guru) di Kaliwungu Kendal, yang merupakan pendiri </span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Masjid Jami Kaliwungu</span><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><b><span style="color: red;"> </span></b>yang dimakamkan di Protomulyo Kaliwungu.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> "Sedang nasab ilmu ke Walisongo belajar dari ke Sunan Drajat, dan menyambung ke Sunan Ampel," jelasnya.</span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Bukti sejarah perjuanagn Syech Tholabuddin juga sering diperingati, setiap Maulud Nabi dengan menggelar Kirab Merah Putih. Yang merupakan simbol perjuangan rakyat Masin dipimpin Syech Tholabuddin mengusir penjajah dengan berjalan kaki ke Pekalongan. Karena di masanya, hanya Warungasem terutama Masin yang tidak bisa dimasuki penjajah, sehingga pasukan Masin diperbantukan ke Pekalongan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Makanan yang menjadi kegemaran Syech Tholabuddin adalah sego liwet, lauk gereh perek dan sayur gandul. Ternyata tidak hanya sekedar makanan saja, karena memiiki makna filosofis yang cukup tingi.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dari makna sego liwet, yang beruma nasi sangat matang berarti bahwa setap umat harus mematang kan syariat (Islamnya). Lauk gereh perek (ikan yang kepalanya besar, dagingnya dikit lebih banyak duri), degan filosofi setiap umat muslim setiap makan harus hati-hati, antara makan halal haram dan subhat. Juga harus hati-hati dengan urusan batin (ilmu santet) karena pada saat itu sangat banyak sekali.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sedang kuluban (sayuran) godong gandol (daun pepaya), mengandung makna banyak wasilah (manfaatnya).</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"> "Sebagai masyarakat(saat itu)  lebih baik ngandul atau jadi makmun jangan ambisi jadi pemimpin. Karena ambisi jadi pemimpin tidak baik," terangnya.</span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Diceritakan karena pada saat itu, setelah Islam cukup kuat banyak orang yang mengaji di Wali Muria. Namun sekembalinya, semua pada berlomba-lomba ingin menjadi imam dan pemimpin masyarakat. Sehingga Syech Tholabuddin mengingatkan agar semua saling mengalah untuk kebaikan.</span></div>

Budaya Kisah Ulama Syech Tholabuddin Penyebar Agama Islam Dan Pejuang Melawan Belanda

Komplek makam Syeh Tholabuddin di Desa Masin, Warungasem, Batang Di Desa Masin Warungasem Batang terdapat sebuah makam wali, yang dipe...

Selengkapnya »

Pek Cun Dari Mendirikan Telur Hingga Larung Kapal Sesaji Mampu Tarik Wisatawan Asing

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="http://www.pekalongan-news.com/2015/06/pek-cun-dari-mendirikan-telur-hingga.html" target="_blank"><img alt="Pek Cun, Dari Mendirikan Telur Hingga Larung Kapal Sesaji Mampu Tarik Wisatawan Asing" border="0" height="239" src="http://2.bp.blogspot.com/-FjDh0MzJp0g/VYa44cHViDI/AAAAAAAAA18/6wFnnbhdT9Q/s320/pek%2Bcun.jpg" title="Pek Cun, Dari Mendirikan Telur Hingga Larung Kapal Sesaji Mampu Tarik Wisatawan Asing" width="320" /></a></span></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><b><a href="http://www.pekalongan-news.com/2015/06/pek-cun-dari-mendirikan-telur-hingga.html" target="_blank">salah satu ritual Pek Cun </a></b></span></td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Kota Pekalongan</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Rangkaian Festival Pek Cun yang dimulai sejak tanggal 18 juni lalu mencapai puncaknya pada hari Sabtu (20/6/15) kemarin. Dalam ritual Pek Cun yang di pusatkan di lokasi wisata Pasir Kencana Kota Pekalongan cukup menyedot animo masyarakat untuk menyaksikan prosesi sembayangan sedekah laut, apalagi jelang tengah hari yang banyak ditunggu karena konon tepat jam 12.00 siang tengah ha</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">ri menurut kepercayaan, kita dapat mendirikan sebuah telur secara tegak lurus</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tak hanya masyarakat kota Pekalongan saja yang antusias menyaksikan acara tersebut, bahkan Festival Pek Cun Pekalongan Mampu Tarik Wisatawan Asing </span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">salah satunya wanita cantik asal Rumania yang mengaku sudah tiga tahun tinggal di Jogjakarta, dirinya sengaja menyempatkan diri mampir ke kota Pekalongan untuk melihat dari dekat ritual Pek Cun tersebut.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-zlSNUVOk2O0/VYewwzuAEeI/AAAAAAAAA2Q/s68uysnQMQI/s1600/flavia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="239" src="http://4.bp.blogspot.com/-zlSNUVOk2O0/VYewwzuAEeI/AAAAAAAAA2Q/s68uysnQMQI/s320/flavia.jpg" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><b>Flavia turis asal Rumania sukses mendirikan telur kurang dari 30 detik dalam festval Pek Cun</b></span></td></tr> </tbody></table> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">" Saya sangat senang memperhatikan masalah kebudayaan untuk itu saya datang dari Rumania untuk belajar budaya ke Indonesia dan saya sudah tinggal di Jogjakarta selama tiga tahun," ujar wanita pirang yang cukup mahir berbahasa Indonesia ramah.</span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tidak saja cukup menguasai pengetahuan budaya, Flavia begitu panggilanya ternyata dengan sukses mampu mendirikan sebuah telur kurang dari 30 detik menyisihkan tiga lawanya.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">" Saya senang sekali jadi juara pertama membuat telur bisa berdiri dengan waktu di bawah 30 detik dan saya juga sangat senang dapat hadiah," ucapnya dengan logat bahasa indonesia dengan terpatah-patah.</span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sementara itu Ketua Panitia Festival Pek Cun, David Santosa menyampaikan, festival Pek Cun yang di laksanakan di lokasi wisata Pasir Kencana tersebut adalah puncak acara dari rangkaian festival yang di mulai tanggal 18 juni.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">" Selama dua hari kita adakan pasar kuliner dari tanggal 18 di Jalan Blim bing, kemudian malam harinya jam 8 setelah sholat tarawih kita juga adakan Wayang Potehi dengan dalang khusus yang dihadirkan dari Surabaya," terangnya.</span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">David menambahkan, seni tradisioanal wayang potehi telah puluhan tahun hilang dari Kota Pekalongan, sehingga pihaknya berinisiatif menampilkan kesenian yang sempat populer di Kota Pekalongan pada masa lampau.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">" Wayang Potehi merupakan seni tradisional yang telah hilang di Kota Pekalongan dan merupakan salah satu kekayaan budaya bagi bangsa ini maka kita hadirkan untuk mengenang kembali," tambahnya.</span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Di tempat yang sama, Wakil Walikota Pekalongan H Alf Arslan Djuneid mengatakan, Pek Cun selain sebagai sebuah festival seni dan budaya juga mampu sebagai sarana masyarakat Kota Pekalongan untuk menjalin tali silaturahmi antar etnis yang berbeda.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">" Masyarakat Muslim kota Pekalongan yang sedang menjalankan ibadah puasa masih menyempatkan diri menyaksikan festival Pek Cun sebagai hiburan sembari menanti datangnya waktu berbuka puasa," katanya.</span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Wawalkot juga menuturkan, bersama Dinas Pariwisata, Pemkot sangat mendu kung kegiatan kesenian kebudayaan sebagai agenda pariwisata yang akan dilestarikan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bahkan, menurut pria yang akrab disapa Alex tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan bersama Dinas Pariwisata  berencana akan memusatkan festival Pek Cun di kota Pekalongan secara akbar.</span></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">" Kita akan tindak lanjuti nanti tahun 2016, Pemkot akan menyiapkan kepanitiaan untuk mensukseskan festival Pek Cun yang dipusatkan di Kota Pekalongan dengan harapan menjadi daya tarik wisata karena nanti ada pasar malam, wisata kuliner dan lainnya, dan tentunya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Pekalongan dari tiga etnis, jawa, Cina dan arab," tuntasnya.</span></blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

Budaya Pek Cun Dari Mendirikan Telur Hingga Larung Kapal Sesaji Mampu Tarik Wisatawan Asing

salah satu ritual Pek Cun  Kota Pekalongan Rangkaian Festival Pek Cun yang dimulai sejak tanggal 18 juni lalu mencapai puncaknya pada...

Selengkapnya »