Pasukan Kirab Hadirkan Kekompakan dan Kebhinekaan di Ulang Tahun ke-58 Kabupaten Batang

<p><span style="font-family: verdana;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: verdana;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4bi0boRv7WOvykHugLhm2abYL9UavNfwgHsRu4qHalpzCL1QB1PAKQWoxHpEb2mJDi8lpH39TImo6zS1ZWGqrUAt33KpAJQ5odLz-hm5rTgMx4UT34p2Fz8wu3H8yBIUnxqPMyIhgGYCGoZdHz927RS2ZuZV1-dm5X4MlqLPbh3cxtdHxUv-MNeAaTPU/s675/kirab.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pasukan Kirab Hadirkan Kekompakan dan Kebhinekaan di Ulang Tahun ke-58 Kabupaten Batang" border="0" data-original-height="375" data-original-width="675" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4bi0boRv7WOvykHugLhm2abYL9UavNfwgHsRu4qHalpzCL1QB1PAKQWoxHpEb2mJDi8lpH39TImo6zS1ZWGqrUAt33KpAJQ5odLz-hm5rTgMx4UT34p2Fz8wu3H8yBIUnxqPMyIhgGYCGoZdHz927RS2ZuZV1-dm5X4MlqLPbh3cxtdHxUv-MNeAaTPU/s16000-rw/kirab.jpg" title="Pasukan Kirab Hadirkan Kekompakan dan Kebhinekaan di Ulang Tahun ke-58 Kabupaten Batang" /></a></span></div><p></p><p><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalongannews, Batang</b> - Semarak kirab budaya yang megah telah digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-58 Kabupaten Batang bukan sekadar pawai, melainkan sebuah perjalanan melintasi waktu, mengirab Tombak Kyai Abirawa yang menjadi saksi bisu berdirinya kabupaten ini.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Pasukan kirab yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat ini membawa 11 pusaka lainnya, termasuk Kyai Payung Tunggul Naga. Mereka berjalan bahu-membahu, menunjukkan kekompakan dan keberagaman yang menjadi ciri khas Kabupaten Batang.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Kemegahan lima kereta kencana yang dihiasi dengan ornamen tradisional menjadi pusat perhatian. Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, bersama suaminya dan forkopimda, turut serta dalam salah satu kereta, menambah kemeriahan acara.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Sawur simbol kesejahteraan kirab budaya diramaikan dengan tradisi uang sawur koin dan beras kuning yang dilakukan oleh Penjabat Bupati Batang. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">“Sawur saya ndak tahu dipersiapkan berapa? Tapi itu sebagai bagian salah satu kelengkapan, kirab yang artinya simbol kesejahteraan khususnya sandang dan pangan,” ujar Ibu Lani Dwi Rejeki, Kamis 25 April 2024  </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Masyarakat yang beruntung mendapatkan uang koin dari sawur tidak hanya melihat nilai materinya, tetapi juga memohon barokah dari Allah.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Ini menunjukkan bahwa kirab ini memiliki dimensi spiritual yang mendalam bagi mereka dalam nguri-uri budaya Jawa," ungkap Lani Dwi Rejeki," jelasnya. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Lani Dwi Rejeki menyatakan secara umum kirab dari tahun ke tahun memiliki kesamaan, yaitu mengirab tombak Abirawa dan peserta yang menggunakan pakaian berbagai adat Jawa dan nusantara. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Kita menggunakan pakaian khas Batang, kirab ini juga menjadi sarana untuk nguri-uri budaya Jawa, mengingatkan masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan leluhur." jelas Ibu Lani Dwi Rejeki.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Lani juga menambhakan bahwa  Batang sudah berusia 58 tahun, banyak perjuangan telah dilakukan oleh para pendahulu, yang wajib diteruskan oleh generasi berikutnya.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Harapannya, kirab ini akan menginspirasi masyarakat untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah, menuju masa depan yang lebih sejahtera dan maju," tukasnya.  </span></p><div><br /></div>

batang Pasukan Kirab Hadirkan Kekompakan dan Kebhinekaan di Ulang Tahun ke-58 Kabupaten Batang

Pekalongannews, Batang - Semarak kirab budaya yang megah telah digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-58 Kabupaten Batang bukan sek...

Selengkapnya »

Peran Penting ORARI Batang dalam Menjaga Komunikasi saat Kirab Budaya Kabupaten Batang

<div><span style="font-family: verdana;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2024/04/peran-penting-orari-batang-dalam.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Peran Penting ORARI Batang dalam Menjaga Komunikasi saat Kirab Budaya Kabupaten Batang" border="0" data-original-height="383" data-original-width="683" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFz56xTk1oZJhyphenhyphenpUmF9ZvPtQWFr-rq8wZvc1suhes7a8nvc9suQ1XePNAuPV8UjXW5HRVGoy3EBhPiJt1AygFl3fYClsMgnzHSzkxB53SQ2hRzsEmv5xCWr8IQZvRwd5WY8mQ9fMA3L6uN3wd6kQhbU8CBJ-u89vLtImYu8E2XgXRGJgvfrnpIikLnH5w/s16000-rw/orari.jpg" title="Peran Penting ORARI Batang dalam Menjaga Komunikasi saat Kirab Budaya Kabupaten Batang" /></a></div></span></div><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalongannews, Batang </b>- Di tengah gemuruh dan kesibukan yang melingkupi Kirab Budaya Hari Ulang Tahun ke-58 Kabupaten Batang. Di balik layar, ada sebuah peran yang tidak terlihat namun sangat vital, yaitu kontribusi dari Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Batang yang dengan gigih memonitor jalannya acara dari awal hingga akhir menggunakan handy talky.<br /><br />Setiap tahun, ORARI Batang dengan penuh dedikasi dan tanpa pamrih menjalankan tugas sosialnya dalam mendukung kegiatan kirab. <br /><br />“Alhamdulillah, berkat kerja keras semua pihak, kirab berjalan lancar tanpa kendala. Kami, ORARI lokal Batang, menerjunkan 20 personil yang berkomitmen penuh untuk memonitor jalannya kirab melalui alat komunikasi HT,” ujar Ketua ORARI Lokal Batang Edhy Sulisdiyanto, Kamis 25 April 2024. <br /><br />ORARI lokal Batang tidak hanya berperan aktif dalam kegiatan kirab budaya, tetapi juga selalu siap sedia dalam situasi darurat, terutama saat bencana alam melanda wilayah Kabupaten Batang. <br /><br />“Diminta atau tidak, kami di ORARI Batang selalu terpanggil untuk membantu pemerintah dalam memastikan kelancaran komunikasi saat terjadi bencana alam,” tambah Edhy <br /><br />Dengan semangat yang sama, ia berharap untuk kemajuan Kabupaten Batang di usianya yang ke-58. <br /><br />“Semoga dengan bertambahnya usia, Kabupaten Batang akan semakin maju dalam kesejahteraan, kesehatan, dan ekonominya. Sesuai dengan slogan hari jadi tahun ini, ‘Batang Tumandang, Bersatu, Mandiri, Berdaya Saing, dan Membangun’,” harapnya penuh optimisme.<br /><br />Triossy Juniarto, Kepala Diskominfo Batang, turut memberikan apresiasi kepada anggota ORARI yang telah berkontribusi dalam mensukseskan kirab budaya. <br /><br />“Sinergitas antar lembaga dan organisasi, termasuk stakeholder lainnya, sangatlah penting untuk menyukseskan sebuah event atau kegiatan,” ungkapnya.<br /><br />Triossy juga menyampaikan harapannya agar peran sosial ORARI dalam membantu pengamanan komunikasi dapat terus berlanjut dengan baik di masa depan. <br /><br />“Karena pemerintah daerah tidak bisa membangun sendiri tanpa adanya kerjasama pentahelix,” tutupnya, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pembangunan.</span><br /><br />

batang Peran Penting ORARI Batang dalam Menjaga Komunikasi saat Kirab Budaya Kabupaten Batang

Pekalongannews, Batang - Di tengah gemuruh dan kesibukan yang melingkupi Kirab Budaya Hari Ulang Tahun ke-58 Kabupaten Batang. Di balik laya...

Selengkapnya »

Desa Gringgingsari Kembali Meriahkan Khaul Syekh Abdurrahman Sunan Kajoran

<p><span style="font-family: verdana;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: verdana;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2024/04/desa-gringgingsari-kembali-meriahkan.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Desa Gringgingsari Kembali Meriahkan Khaul Syekh Abdurrahman Sunan Kajoran" border="0" data-original-height="375" data-original-width="671" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ7LvkVLh1HhGWVCajHQawlwdcc9QZvrfBZGva4iyX74kDVvpPYV-FQsCaEIn4IvgAri7Uup5dGE3jTw-rIkyI3iJPxmkz3ycObB_haHfm95ncKAF0iJ9br9rBqm2UCA-_aN6dCqbEBPEZwFkOM46vcTMFnsAcW313TYFd_jiCpSxCsguZpVVJzCD3YV0/s16000-rw/gringging.jpg" title="Desa Gringgingsari Kembali Meriahkan Khaul Syekh Abdurrahman Sunan Kajoran" /></a></span></div><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalongannews, Batang</b> - </span><span style="font-family: verdana;">Setiap tahun D</span><span style="font-family: verdana;">esa Gringgingsari</span><span style="font-family: verdana;"> </span><span style="font-family: verdana;">di Kecamatan Wonotunggal </span><span style="font-family: verdana;">menggelar Khaul Syekh Abdurrahman Sunan Kajoran.</span><p></p><p><span style="font-family: verdana;">Peziarah dan pengunjung khaul yang terus mengalami peningkatan, Desa Gringgingsari mendapatkan perhatian  istimewa dari PJ Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Ia pun mengakui pentingnya kegiatan khaul sebagai upaya masyarakat dalam mempertahanka  kerarifan lokal dan budaya guna mempererat tali silaturahmi dan menghormati warisan spiritual.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">“Khaul ini bukan sekadar tradisi, melainkan wujud penghormatan kita sebagai generasi penerus kepada Syekh Abdurrahman, yang telah memberikan kontribusi besar dalam penyebaran Islam. Pengaruhnya tidak terbatas pada agama saja, tetapi juga merambah ke sosial dan berbagai aspek kehidupan,” ungkap Lani Dwi Rejeki, usai menghadiri khaul tersebut pada Sabtu 20 April 2024.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Desa Gringgingsari merupakan destinasi wisata  religi mendapatkan dukungan penuh dari dinas pariwisata, berkomitmen untuk mengembangkan potensi wisata di Batang, termasuk di Wonotunggal. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">“Kita memiliki wisata religi, budaya, dan belanja yang kini sedang kita kembangkan lebih lanjut,” kata Lani. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Oleh karena itu, infrastruktur menjadi salah satu fokus utama, dengan peningkatan akses ke lokasi wisata dan makam menjadi prioritas dan  bagian dari pengembangan pariwisata.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">“Perbaikan jalan adalah kunci. Jalan yang baik adalah akses vital menuju destinasi yang ingin kita kunjungi. Oleh karena itu, kami memprioritaskan pembangunan dan perbaikan jalan di Batang,” tegas Lani, </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Sementara itu, Kepala Desa Gringgingsari, Khoirudin menyebut Kegiatan dalam tradisi khaul </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Syekh Abdurrahman Sunan Kajoran meliputi pembacaan manakib, doa bersama di kompleks makam, dan pengajian akbar. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Perayaan Khaul berlangsung selama tiga hari dan didatangi sekitar 10 ribu pengunjung.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Mungkin khaul mulai tercatat, sekitar 40-an tahun lalu," ucapnya.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Ia mengatakan khaul Sunan Kajoran jauh lebih ramai sekarang. Sebab, dulu akses menuju makam Sunan Kajoran masih kurang.</span></p>

batang Desa Gringgingsari Kembali Meriahkan Khaul Syekh Abdurrahman Sunan Kajoran

Pekalongannews, Batang -  Setiap tahun D esa Gringgingsari   di Kecamatan Wonotunggal  menggelar Khaul Syekh Abdurrahman Sunan Kajoran. Pez...

Selengkapnya »

Tanggap Darurat, Pertamina dan Pemkab Batang Bergerak Cepat Atasi Kelangkaan LPG 3 Kg Pasca Idulfitri

<p><span style="font-family: verdana;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: verdana;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2024/04/tanggap-darurat-pertamina-dan-pemkab.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tanggap Darurat, Pertamina dan Pemkab Batang Bergerak Cepat Atasi Kelangkaan LPG 3 Kg Pasca Idulfitri" border="0" data-original-height="387" data-original-width="670" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYzlBfs-4bcHoWzqHQto1t_hszwPXJYFkazdk-3FOpJ2anKCbXhWDUL9x_GOVlVgPqPg-luBJ0gCmo33hii31OalEUfLLAMfZG90eCLmEQLq75vrXd6P23XziPVgnXXxCWqtlvEA6qPxvDUhXT9I6J-Sy52Gee09rQaaEQ0xbw1TMTQnPdYhv7tldXpY0/s16000-rw/gas.jpg" title="Tanggap Darurat, Pertamina dan Pemkab Batang Bergerak Cepat Atasi Kelangkaan LPG 3 Kg Pasca Idulfitri" /></a></span></div><p></p><p><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalongannews, Batang </b>- Di tengah kehangatan suasana Idulfitri, warga kurang mampu dan pelaku UMKM di Kabupaten Batang dikejutkan oleh kelangkaan gas LPG 3 kilogram. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Harga gas melon, yang seharusnya terjangkau bagi mereka yang paling membutuhkan, kini melonjak hingga Rp 40 ribu, jauh dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Triossy Juniarto, Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang, mengakui situasi sulit ini. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">“Kami tidak tinggal diam,” ujar Triossy, “kami telah melakukan pemantauan dan inspeksi mendadak ke berbagai pangkalan dan agen gas melon untuk memastikan ketersediaan gas 3 kilogram.”ungkapnya. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Pertamina Semarang juga telah mengambil langkah dengan turun ke lapangan, menemukan beberapa titik yang mengalami kekurangan pasokan. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">“Kami mendiskusikan masalah ini secara internal dengan perwakilan Pertamina agar sesegera mungkin kondisi bisa diatasi, jelasnya. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Menurut Triossy, total kuota gas LPG 3 kilogram untuk wilayah Kabupaten Batang adalah 22,739 metrik ton, atau setara dengan 7.579.600 tabung per tahun. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">“Ini berarti distribusi harian di seluruh wilayah Kabupaten Batang seharusnya mencapai 25.266 tabung,” tambahnya.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Namun, distribusi ini dapat berfluktuasi, terutama selama periode peningkatan permintaan, seperti menjelang Lebaran dan Tahun Baru. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">“ Awal April kami telah mengajukan tambahan kuota dari kebutuhan bulanan kami. Dan tambahan ini telah terealisasi oleh Pertamina.” kata Triossy. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Ia juga menegaskan bahwa gas melon seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan UMKM sesuai dengan regulasi. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Mengenai harga gas melon yang melebihi HET sebesar Rp 15.500, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM masih melakukan pemantauan langsung. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">“Kami terus mengorek informasi penyebab kelangkaan ini, yang telah menyebabkan harga meningkat,” ungkap Triossy. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Karena dari Pertamina selama menjelang dan Pasca Lebaran distribusi lancar sesuai kuota karena memang ada peningkatan permintaan selama lebaran dari hari pertama sampai syawalan</span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Padahal hampir tidak ada libur dari tanggal 8 dan 9 April, dilakukan distribusi dan dilanjutkan tanggal 11 April sampai dengan sekarang , dengan lebih dari 25 ribu tabung gas melon didistribusikan setiap harinya.”</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Dinas terkait juga telah menerjunkan tim untuk memantau situasi dan memberikan pemahaman kepada agen dan pangkalan untuk sebagian besar distribusi langsung ke masyarakat</span></p><p><span style="font-family: verdana;">“Kami telah melakukan inspeksi sejak H-3 Lebaran, dan akan terus melakukan inspeksi hingga situasi stabil,” tutup Triossy.</span></p><p><br /></p>

batang Tanggap Darurat, Pertamina dan Pemkab Batang Bergerak Cepat Atasi Kelangkaan LPG 3 Kg Pasca Idulfitri

Pekalongannews, Batang - Di tengah kehangatan suasana Idulfitri, warga kurang mampu dan pelaku UMKM di Kabupaten Batang dikejutkan oleh kela...

Selengkapnya »

Kesulitan Warga Batang, Pekalongan, dan Pemalang Dapatkan Gas Melon Pasca Idulfitri

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2024/04/kesulitan-warga-batang-pekalongan-dan.html" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kesulitan Warga Batang, Pekalongan, dan Pemalang Dapatkan Gas Melon Pasca Idulfitri" border="0" data-original-height="370" data-original-width="660" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZzOCo3P4pfksgQ0sQqF0K8eHnMcleUY11d0ZkAYhw0avo7YC06TR7iO-AAZzVsa3a3kDlo8taudUHB8vEstgLFiQ3iG9OHwXe5OjZuN3vT5Zzqs_aXoHMQQdbh4TB6BuQSI07GcBA3l7f5pQ0Y3j1tUY-bbi9YatOeoX2eYsAmcO6g6EhJOdS8QR8Pjk/s16000-rw/gas-melon.jpeg" title="Kesulitan Warga Batang, Pekalongan, dan Pemalang Dapatkan Gas Melon Pasca Idulfitri" /></a></div><br /><span style="font-family: verdana;"><b>Pekalongannews, Batang</b> - Di tengah kehangatan suasana Idulfitri, warga di wilayah Kabupaten Batang, Pekalongan, dan Pemalang menghadapi tantangan yang tak terduga. <br /><br />Mereka berjuang untuk mendapatkan komoditas penting: gas melon atau LPG 3 kilogram. Likhin (43) seorang warga Kelurahan Kesepuhan di Kabupaten Batang, menjadi simbol dari kesulitan yang dialami banyak orang. <br /><br />“Saya sudah mencari di 18 pengecer gas melon sama sekali tidak mendapatkan,” keluh Likhin, Rabu 17 April 2024. <br /><br />Perjalanan panjangnya mencari gas melon bahkan sampai ke SPBU Jalan Jendral Sudirman Batang dan SPBU Baros Pekalongan, namun tetap nihil.<br /><br />Di beberapa pengecer yang masih memiliki stok, harga gas melon melonjak jauh di atas harga normal, mencapai Rp 40 ribu. Situasi ini menambah beban bagi warga yang ingin merayakan hari raya dengan tenang.<br /><br />Yanti, warga Kelurahan Kauman Batang, juga merasakan dampak kelangkaan ini. “Katanya sih usai libur lebaran pasokan kembali normal. Tapi hingga saat ini, gas melonnya masih langka,” tutur Yanti dengan nada kecewa.<br /><br />Brasto Galih Nugroho, Area Manager Jawa Tengah dan DIY Pertamina, memberikan penjelasan mengenai situasi ini. Pangkalan, meskipun tidak mensuplai pengecer karena kebijakan minimal 80% ke konsumen akhir, tetap berada dalam koridor yang benar. Warga diimbau untuk mendatangi pangkalan resmi guna mendapatkan LPG 3 kg.<br /><br />“Pengecer memang bukan jalur resmi. Apalagi di peak season seperti Lebaran, tentunya pangkalan diutamakan menjual ke konsumen akhir,” ujar Brasto saat dihubungi melalui pesan whatsapp. <br /><br />Ia menambahkan bahwa sesuai ketentuan dari Kementerian ESDM, minimal 80% penjualan LPG 3 kg di pangkalan harus ke konsumen akhir mulai Maret 2023, naik dari sebelumnya 70%.<br /><br />Distribusi di Bulan April: Upaya Mengatasi Kelangkaan<br /><br />Untuk bulan April 2024 ini, distribusi reguler per bulan untuk LPG 3 kg di Batang adalah 633 ribu tabung, ditambah lagi dengan pasokan sebanyak 23 ribu tabung. <br /><br />“Mohon juga tidak panic buying dengan memborong LPG 3 kg,” imbau Brasto. <br /><br />“Kami mengimbau warga yang tidak miskin dan bukan usaha mikro untuk tidak membeli LPG 3 kg,” lanjutnya.<br /><br />Seruan kepada Masyarakat: Bantu Sesama, Hindari Pembelian Subsidi<br /><br />Pertamina juga mengajak masyarakat yang mampu untuk tidak membeli LPG subsidi dan beralih ke LPG nonsubsidi. <br /><br />“Jika ada tetangga, kerabat, dan teman yang tidak miskin dan bukan usaha mikro, mohon bantuan masyarakat dan pangkalan untuk mengimbau agar membeli LPG nonsubsidi,” tegas Brasto.</span><div><br /></div>

batang Kesulitan Warga Batang, Pekalongan, dan Pemalang Dapatkan Gas Melon Pasca Idulfitri

Pekalongannews, Batang - Di tengah kehangatan suasana Idulfitri, warga di wilayah Kabupaten Batang, Pekalongan, dan Pemalang menghadapi tan...

Selengkapnya »