“SUTT
Kalibakal – Bumiayu berada pada system jalur backbone tengah Pulau Jawa yang
mensuplai listrik di Gardu Induk Bumiayu. Recovery dilakukan melalui pengamanan
temporer pada tower eksisting dan pendirian tower emergency secara cepat dan
tepat untuk meminimalkan dampak kelistrikan,” kata General Manager Unit Induk
Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono saat meninjau lokasi tower
terdampak.
Pengamanan
temporer pada tower eksisting tersebut dilakukan untuk memperkuat pondasi tower
T.50 eksisting, antara lain dengan mengisi tanah disekitar kaki tower yang
terbawa longsor, memasang cerucuk bambu hingga penambahan skur penguat tower.
Sementara
itu, untuk mengoperasikan kembali jalur SUTT 150 kV Kalibakal – Bumiayu, tim
PLN mendirikan tower emergency TE 01 dan TE 02 secara parallel. Seluruh tim
mengerahkan performa terbaiknya mulai dari proses mobilisasi material tower
emergency dari Bandung menuju lokasi tower terdampak, pemindahan konduktor dari
tower eksisting ke tower emergency, hingga pemberian tegangan pertama yang
menandai beroperasinya kembali SUTT Kalibakal – Bumiayu. Seluruh proses tersebu
berhasil diselesaikan dalam waktu 7 hari dengan menerjunkan lebih dari 60
personil gabungan.
“Meski
terkendala hujan deras yang turun terus menerus, recovery pada SUTT Kalibakal –
Bumiayu ini dapat diselesaikan tepat waktu secara cepat sesuai target, sehingga
permasalahan kelistrikan akibat bencana longsor yang berdampak pada jalur
tersebut bisa diminimalisir,” terang Manager UPT Purwokerto, Achmad Ridwan.
Dalam
upaya percepatan recovery tersebut, PLN juga berkolaborasi dengan stakeholder
terkait yakni PT KAI yang turut terdampak longsor, serta polsek dan koramil
setempat untuk melakukan pengamanan di sekitar area longsor.
Post a Comment