Foto Ilustrasi |
Gadget adalah produk teknologi yang didesain sedemikian rupa agar dapat memenuhi aspirasi dan kebutuhan penggunanya. Di dunia orang dewasa banyak manfaat yang didapat dari gadget teknologi saat ini. Banyak aplikasi yang dijalankan dari gadget untuk membantu produktivitas atau sekadar membantu mengisi aktivitas waktu luang pelepas stres.
Gadget dapat pula berfungsi sebagai “terowongan” yang menembus ruang dan waktu untuk berkomunikasi. Banyak dari kita yang sebelumnya sulit sekali berkomunikasi dengan kerabat atau keluarga karena keterbatasan ruang dan waktu dapat dijembatani dengan teknologi mobile dalam bentuk gadget.
Di balik semua kegunaannya kita juga mendapatkan banyak dampak negatifnya, seperti pengaruh gelombang elektromagnetik yang tinggi terhadap kesehatan kita, Manusia sebagai makhluk sosial pun harus mengembangkan potensi sosialnya. Jika karena sebuah gadget seorang anak kehilangan interaksi sosialnya dengan sesamanya, sekali lagi sebuah gadget menjadi tidaklah bermanfaat.
Desain yang baik harus memuliakan potensi manusia yang sangat beragam. Demikian juga dalam kaitannya dengan gadget. Misalnya untuk anak yang senang dengan musik, ada banyak aplikasi yang mengenalkan anak dengan informasi musik yang lebih komprehensif bermanfaat Desain yang baik tidak boleh membatasi potensi manusia. Manusia yang diberikan tubuh untuk bergerak harus tetap dinamis tidak boleh dibuat statis dengan adanya teknologi zaman apalagi sekadar gadget.
Kalau sebuah gadget membuat anak tidak lagi mengembangkan potensi fisiknya, berarti ada yang salah dengan tujuan pendidikan dan pengembangannya. Manusia sebagai mahluk sosial pun harus mengembangkan potensi sosialnya. Jika karena sebuah gadget seorang anak kehilangan interaksi sosialnya dengan sesamanya, sekali lagi sebuah gadget menjadi tidaklah bermanfaat.
menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan Journal of Microscopy and Ultrastructure Desember 2014, anak-anak lebih berisiko terkena bahaya elektromagnetik dibandingkan dengan orang dewasa. Alasannya, karena mereka memiliki tubuh dan otak yang lebih kecil serta tulang yang lebih tipis. Jauh sebelum penelitian yang berjudul “Why Children Absorb More Microwave Radiation Than Adults: The Consequences” ini, pada tahun 1996, Om P. Gandhi, profesor di Electrical & Computer Engineering, University of Utah, telah melakukan penelitian serupa. Hasilnya pun kurang lebih sama.
“Tidak heran jika anak-anak menyerap gelombang elektromagnetik lebih banyak daripada orang dewasa,” kata Gandhi kepada Microwave News Artinya, sumber utama gelombang elektromagnetik seperti radio, televisi, microwave, telepon genggam, dan Wi-Fi mungkin saja bisa menyebabkan kanker.
Meskipun begitu, tak semua orang setuju dengan hasil penelitian yang mengatakan gelombang elektromagnetik berbahaya untuk kita. Otis Brawley, Kepala Medis American Cancer Society adalah salah satunya. Ia dengan tegas menentang sebuah penelitian yang menyatakan bahwa gelombang elektromagnetik bisa menyebabkan kanker otak. Untuk melihat kaitan antara gelombang elektromagnetik dengan potensi kanker, Departemen Kesehatan Inggris bersama dengan Imperial College dan University of London juga melakukan penelitian selama tiga tahun terhadap ribuan anak-anak berusia 11-14 tahun. Mereka ingin membuktikan apakah telepon genggam dan Wi-Fi membahayakan otak anak-anak.
Para siswa di beberapa sekolah yang tersebar di London itu diminta untuk memasang aplikasi pada ponsel mereka yang akan mencatat durasi panggilan, teks, serta penggunaan internet mereka. Fungsi otak anak-anak tersebut
akan dilihat saat mereka berada di kelas tujuh dan diukur kembali saat mereka menginjak kelas sembilan. Hasil penelitian itu menunjukkan tidak ada hubungan antara paparan gelombang elektromagnetik dari penggunaan telepon genggam
dengan kanker otak dalam jangka waktu yang pendek.
“Tapi bukti mengenai penggunaan ponsel pada anak-anak dalam jangka waktu panjang masih sangat terbatas dan belum jelas,” papar Profesor Paul Elliot, Direktur Medical Research Council Centre for Environment and Health, Imperial College London.
Sulit rasanya di zaman sekarang ini melarang anak berinteraksi dengan gadget. Kita pun tidak perlu bertindak ekstrem menjauhkan anak dengan gadget. Walau gadget punya pengaruh buruk, bukan berarti efek gadget tidak bisa ditangkal.
Bahkan, jika kita cerdas bersiasat, gadget juga punya pengaruh positif, Untuk menghadapi anak-anak generasi digital, orangtua memang harus cerdas memperlengkapi diri dengan pengetahuan teknologi masa kini. Tujuannya, agar anak tidak terpapar “gelombang” efek negatif yang bisa merusak masa depannya.
Post a Comment