Cara Mengidentifikasi Unsur-Unsur Pembangun Teks Cerpen

<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4bLZtBbtjNHS_vko6OZWFjzueQpkbXss5TVMLzsSQhzTq_1cAI2AgB4lTQw4G5uc1bEO9TY5CrwPThyvhZ_ijeUBk_kLxiJzTqTd2AtUQpNK5TxBJ7FJL9g9KdMjP1R8WI4Cen-IIUp4/s1600/Screenshot_2.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Unsur pembangun teks cerpen terbentuk atas lima komponen yang saling berkaitan Cara Mengidentifikasi Unsur-Unsur Pembangun Teks Cerpen (Revisi)" border="0" data-original-height="248" data-original-width="288" height="344" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4bLZtBbtjNHS_vko6OZWFjzueQpkbXss5TVMLzsSQhzTq_1cAI2AgB4lTQw4G5uc1bEO9TY5CrwPThyvhZ_ijeUBk_kLxiJzTqTd2AtUQpNK5TxBJ7FJL9g9KdMjP1R8WI4Cen-IIUp4/s400-rw/Screenshot_2.png" title="Cara Mengidentifikasi Unsur-Unsur Pembangun Teks Cerpen (Revisi)" width="400" /></a></div>Unsur pembangun teks cerpen terbentuk atas lima komponen yang saling berkaitan. Lima unsur itu adalah tema, penokohan, latar, sudut pandang, dan alur. Kelima unsur tersebut sering disebut sebagai unsur intrinsik cerita.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Daya pikat sebuah teks cerpen sangat ditentukan oleh keterampilan sang penulis dalam menyatukan unsur-unsur cerita di atas. Dengan demikian, teks cerpen mampu merangsang minat pembaca untuk mengetahui jalan cerita selanjutnya. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /> <div style="text-align: justify;"> Berikut ini adalah penjelasan unsur-unsur pembangun  teks cerpen.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Tema Cerita</div> <div style="text-align: justify;"> Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita. Oleh karena itu, tema bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu. Sebagai contoh, sebuah cerpen dapat bertema keadilan, persahabatan, atau kecerdikan.</div> <br /></div> <div style="text-align: center;"><br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Alur Cerita</div> <div style="text-align: justify;"> Alur cerita adalah peristiwa yang jalin-menjalin berdasarkan urutan atau hubungan tertentu. Sebuah rangkaian peristiwa dapat terjadi berdasar urutan waktu, urutan kejadian, atau hubungan sebab-akibat. Jalinan berbagai peristiwa, baik secara lurus maupun  secara sebab-akibat membentuk satu kesatuan yangb utuh, padu, dan bulat dalam suatu prosa fiksi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. Penokohan</div> <div style="text-align: justify;"> Tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif. Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang bagaimana watak tokoh tersebut. Penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita pun dijelaskan sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <ins class="adsbygoogle iklan_bawah" data-ad-client="ca-pub-7048349829521150" data-ad-format="link" data-ad-slot="4683740802" style="display: block;"></ins> 4. Latar</div> <div style="text-align: justify;"> Latar ialah penempatan waktu dan tempat beserta lingkungannya dalam prosa fiksi. Latar terbagi tiga, yaitu sebagai berikut.</div> <ul style="text-align: justify;"> <li>Latar Tempat yaitu latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritkan dalam karya fiksi.</li> <li>Latar Waktu yaitu berhubungan dengan masalah "kapan" menunjuk pada waktu terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.</li> <li>Latar Sosial yaitu mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. </li> </ul> 5. Sudut Pandang<br /> <div style="text-align: justify;"> Sudut pandang adalah cara penulis memandang tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu. Umumnya penulis menempatkan diri pada posisi orang ketiga dengan menggunakan kata ganti dia atau orang pertama dengan menggunakan kata ganti orang pertama aku atau saya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"><br /></div>

Cerita Pendek Cara Mengidentifikasi Unsur-Unsur Pembangun Teks Cerpen

Unsur pembangun teks cerpen terbentuk atas lima komponen yang saling berkaitan. Lima unsur itu adalah tema, penokohan, latar, sudut pandang...

Selengkapnya »

Sisi Lain Seorang Ayah

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYn-TNLE0_4LOkwzcqNHZKWe_W8ivIfsBhj-PkHChFnsdDqeeSEzXBK9Reweti1gcRB75mcrDkaudwA4Ls4SkHI-gv5Y5Mg2MBnpTGYUZ9H4W4inSjBL3HC0Lq-Ch8luE1qBEG4HwKrqQ/s1600/ayah...jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYn-TNLE0_4LOkwzcqNHZKWe_W8ivIfsBhj-PkHChFnsdDqeeSEzXBK9Reweti1gcRB75mcrDkaudwA4Ls4SkHI-gv5Y5Mg2MBnpTGYUZ9H4W4inSjBL3HC0Lq-Ch8luE1qBEG4HwKrqQ/s1600-rw/ayah...jpg" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Ilustrasi</b></td></tr> </tbody></table> <h2 style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace; font-size: small;">Sore itu, Risa dan mamanya baru selesai mencoba kebaya pengantin yang akan Risa pakai saat dia akan menikah dengan Udin. mereka pun sempat mengenang masa lalu Risa ketika zaman sekolah dahulu.</span><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="font-size: small;">Mama Risa bertanya kepada Risa</span> <i><b>"Waktu jaman kamu kuliah diluar kota dahulu kamu lebih sering kangen mama atau papa kamu?"</b></i> Dengan yakin Risa Risa menjawab " jelas mama, dong!" kemudian sahut mamanya, <i>"sudah aku duga akan jawabanmu Risa. dan mama tahu apa alasanmu lebih kangen mama dibandingkan papa"</i></span></h2> <h2 style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace; font-size: small;">Risa mengkerutkan dahi dengan penasaran dan bertanya,<i><b> "memang apa alasannya mama? </b></i>"lalu mamanya menjelaskan, <b><i>"bisa jadi karena mama yang lebih sering menghubungimu, meskipun sekedar menanyakan kabar atau keadaanmu. yah, papa juga pernah menghubungimu. tetapi setidaknya dibandingkan mama, pasti mama yang lebih sering pernah menghubungimu. "mendengar jawaban itu, Risa hanya bisa tertawa kecil.</i></b></span></h2> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;">Lalu ceita mamanya lagi, </span><b style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"><i>"sebenarnya Papalah yang selalu mengingatkan mama untuk menghubungimu.</i></b><span style="font-family: 'Courier New', Courier, monospace;"> Dan kamu ingat, sebelum kamu lulus SMA, ia sedikit memaksamu untuk mengambil jurusan yang lain selain pilihanmu.</span></div> <h3 style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Paksaan darinya semata-mata karena memikirkan masa depanmu. Tetapi, papa tetap mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengannya. S<b><i>aat kamu harus pergi kuliah ke luar negri, ia harus melepasmu di bandara. Saat itu badannya kaku untuk memelukmu.</i></b> Papa hanya memberimu nasehat, padahal ia ingin sekali menangis seperti mama dan ingin memelukmu erat. Yang dilakukan hanya menghapus tetesan air matanya kemudian menepuk pundakmu agar kamu bahagia untuk pergi. </span><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Lalu saat kamu butuh membayar biaya semester dan kehidupanmu sehari-hari, <b><i>orang pertama yang mengkerutkan keniang adalah papa. Ia berusaha agar kamu tidak kekurangan di sana.</i></b></span><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Ketika kamu minta sesuatu dan ia belum bisa memberikannya saat itu, sebenarnya dalam batinnya ia sangat ingin berkata, <b><i>'Iya nak, papa belikan untukmu.! </i></b>Kamu tahu, saat itu ia merasa gagal membuat hatimu senang? Saat kamu wisuda, ialah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Dan sekarang, saat teman priamu meminta kepada kami orang tuamu, untuk mengambil dari kami, ia sangat berhati-hati untuk melepaskanmu.</span><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><b><i>Karena ia tahu bahwa pria itulah yang akan menggantikan posisi papa untukmu"</i></b></span><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Bersyukurlah jika kita memiliki ayah! mungkin ayah kita kaku, tidak selembut ibu. Namun dibalik itu, ia memiliki hati yang sangat lembut dan sangat menyayangi kita, bahkan selalu berusaha membuat keluarganya bahagia.</span></span></h3> <h3 style="height: 0px;"> </h3>

Cerita Pendek Sisi Lain Seorang Ayah

Ilustrasi Sore itu, Risa dan mamanya baru selesai mencoba kebaya pengantin yang akan Risa pakai saat dia akan menikah dengan Udin. mere...

Selengkapnya »

Gadis Galau, Kucing Hitam Kudisan Dan Matahari

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgolVTa5VWb8m-hwyIWEx-ygeAvmmfmMivsIQDIvDy0Kudy3gNNT9y8hxl7Su6S_8tyPR3j1ptWOf30yP7R1TEIh9h1FEfmD6s_w3tr_KEJfrUy6BWuNxg033qxihkqmCYFF4Mr-3LBtsIr/s1600/gadis.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgolVTa5VWb8m-hwyIWEx-ygeAvmmfmMivsIQDIvDy0Kudy3gNNT9y8hxl7Su6S_8tyPR3j1ptWOf30yP7R1TEIh9h1FEfmD6s_w3tr_KEJfrUy6BWuNxg033qxihkqmCYFF4Mr-3LBtsIr/s1600-rw/gadis.jpeg" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Saat duduk di pucuk atap rumah di akhir malam, seekor kucing tua datang menghampiri. Kucing setengah hitam penuh kadas kemudian duduk dan menjilati kadas-kadas di tubuhnya. Bukankah itu menjijikkan, batinku.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Apa yang kau lakukan?" tanyaku.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Kenapa? Kau tak suka aku melakukan ini," jawab kucing dengan nada tak suka karena keasikanya terusik oleh tanyaku.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Tidak. Aku hanya ingin tahu apa yang sedang kau lakukan," jawabku penasaran.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Kau pun melihat kalau aku sedang menjilati korengku sendiri," ucapnya acuh.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Iya. Aku tahu. Tapi mengapa? Apakah enak?" penasaranku smakin membuncah.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Cih. Kalau aku punya tangan seperti kau, tentu aku akan menggaruknya. Bukan menjilatinya. Apanya yang enak, lidahku tak diberi rasa, bodoh." celotehnya bernada ketus.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Hening. Di penghujung malam, tergradasi oleh fajar, aku masih terpaku di pucuk rumah ditemani kucing kudisan yang sibuk menjilati korengnya. Pandanganku lurus jauh ke depan. Halimun batas-batas horison yang masih terlihat gelap.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Kau sendiri sedang apa di sini? Anak gadis tak boleh naik sampai ke sini. Menanti kekasihmu?" kali ini kucing berlagak sok akrab seolah memperdulikan keberadaanku.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Tidak. Emm, sebenarnya aku menyukainya, tapi dia bukan kekasihku," jawabku meluncur begitu saja, seakan kami sudah seperti saling mengenal.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Siapa dia? Barangkali aku mengenalnya," kembali kucing menunjukan pedulinya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Iya. Setiap hari kau pasti melihatnya. Tapi mungkin kau tidak sadar," jelasku.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Siapa?" kucing giliran didera penasaran, skorpun 1-1.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Bukan siapa. Tapi apa."</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Apa siapa? Siapa apa?"</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Kita tunggu ia dari sini." berondongku seakan menyempurnakan rasa penasaranya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Hening. angin Fajar hari di pucuk atap  berhembus menusuk tulang. Menggetarkan bulu-bulu romaku. Kutarik selimut merah jambu yang melekat erat mendekap tubuhku.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Mana dia?" tanya kucing sambil ekor matanya menyapu segala sudut.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Sebentar lagi." jawabku seakan yakin akan kemunculanya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Di kejauhan di fajar hari, kaki langit mulai luntur. Agak cerah di ujung sana tapi gelap di sini. Jauh di ujung sana kaki langit mulai runtuh, terbelah menjadi dua warna yang menakjubkan. Jauh di ujung sana, dari deretan lanskap itu, menyembul tepian benda besar namun kecil. Manis sekali sekaligus menggetarkan kalbu.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Itu dia!" teriaku kegirangan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Siapa dia? mana dia?" tanya kucing semburat kaget hingga bulu-bulunya yang jarang ikut berdiri.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">"Matahari. Ia tak pernah datang terlambat, sebuah harga yang setimpal, dengan kesetiaanku yang berbalas." ucapku lirih.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Benda besar namun kecil itu, Matahari, semakin menampakkan kebesarannya. Seolah dengan membusungkan dada melesat membelah langit-langit. Menyiramkan cahaya keemasan yang terpantul pada lanskap-lanskap jauh di sana. Fajar sudah pergi. Kini kusebut ia pagi. Dan aku berjanji seperti biasanya. Tak akan turun sebelum Matahari benar-benar dekat di atas kepalaku. Karena saat melihat Matahari sedekat itu, aku merasa dekat pula kepada yang menciptakannya. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Masih kulihat kucing hitam berkadas disitu, namun sesekali beringsut menjauh, seakan tahu bukan itu jawaban yang ia mau, ekor matanya mengisaratkan ketus,dan ia pun kembali dengan cueknya menjilati kudis dan bulu-bulunya yang jarang karena rontok.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">oleh, Utungun </span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <br /> <br /> <br /> <br /> <br />

Cerita Pendek Gadis Galau, Kucing Hitam Kudisan Dan Matahari

Saat duduk di pucuk atap rumah di akhir malam, seekor kucing tua datang menghampiri. Kucing setengah hitam penuh kadas kemudian duduk d...

Selengkapnya »