|
Ilustrasi |
Sore itu, Risa dan mamanya baru selesai mencoba kebaya pengantin yang akan Risa pakai saat dia akan menikah dengan Udin. mereka pun sempat mengenang masa lalu Risa ketika zaman sekolah dahulu.Mama Risa bertanya kepada Risa "Waktu jaman kamu kuliah diluar kota dahulu kamu lebih sering kangen mama atau papa kamu?" Dengan yakin Risa Risa menjawab " jelas mama, dong!" kemudian sahut mamanya, "sudah aku duga akan jawabanmu Risa. dan mama tahu apa alasanmu lebih kangen mama dibandingkan papa"
Risa mengkerutkan dahi dengan penasaran dan bertanya, "memang apa alasannya mama? "lalu mamanya menjelaskan, "bisa jadi karena mama yang lebih sering menghubungimu, meskipun sekedar menanyakan kabar atau keadaanmu. yah, papa juga pernah menghubungimu. tetapi setidaknya dibandingkan mama, pasti mama yang lebih sering pernah menghubungimu. "mendengar jawaban itu, Risa hanya bisa tertawa kecil.
Lalu ceita mamanya lagi, "sebenarnya Papalah yang selalu mengingatkan mama untuk menghubungimu. Dan kamu ingat, sebelum kamu lulus SMA, ia sedikit memaksamu untuk mengambil jurusan yang lain selain pilihanmu.
Paksaan darinya semata-mata karena memikirkan masa depanmu. Tetapi, papa tetap mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengannya. Saat kamu harus pergi kuliah ke luar negri, ia harus melepasmu di bandara. Saat itu badannya kaku untuk memelukmu. Papa hanya memberimu nasehat, padahal ia ingin sekali menangis seperti mama dan ingin memelukmu erat. Yang dilakukan hanya menghapus tetesan air matanya kemudian menepuk pundakmu agar kamu bahagia untuk pergi.
Lalu saat kamu butuh membayar biaya semester dan kehidupanmu sehari-hari, orang pertama yang mengkerutkan keniang adalah papa. Ia berusaha agar kamu tidak kekurangan di sana.Ketika kamu minta sesuatu dan ia belum bisa memberikannya saat itu, sebenarnya dalam batinnya ia sangat ingin berkata, 'Iya nak, papa belikan untukmu.! Kamu tahu, saat itu ia merasa gagal membuat hatimu senang? Saat kamu wisuda, ialah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Dan sekarang, saat teman priamu meminta kepada kami orang tuamu, untuk mengambil dari kami, ia sangat berhati-hati untuk melepaskanmu.
Karena ia tahu bahwa pria itulah yang akan menggantikan posisi papa untukmu"
Bersyukurlah jika kita memiliki ayah! mungkin ayah kita kaku, tidak selembut ibu. Namun dibalik itu, ia memiliki hati yang sangat lembut dan sangat menyayangi kita, bahkan selalu berusaha membuat keluarganya bahagia.
Post a Comment