Pekalongannews, Thailand - China memilih Thailand sebagai lokasi Pusat Penelitian dan Teknologi Otomotif China (CATARC) di kawasan ASEAN. Pada Jumat (8/12/2023), pemerintah Thailand mengumumkan bahwa CATARC ini merupakan fasilitas keempat yang dimiliki oleh China di seluruh dunia.
Insentif pajak dan subsidi dari pemerintah Thailand berhasil menarik perhatian produsen mobil Tiongkok seperti BYD dan Great Wall Motor.
Insentif pajak dan subsidi dari pemerintah Thailand berhasil menarik perhatian produsen mobil Tiongkok seperti BYD dan Great Wall Motor.
Kedua perusahaan ini telah berkomitmen untuk menginvestasikan 1,44 miliar dolar AS dalam pembangunan fasilitas produksi baru di Thailand.
CATARC, sebuah lembaga penelitian otomotif yang terafiliasi dengan pemerintah China, sudah memiliki pusat di Jerman, Swiss, dan Jepang.
CATARC, sebuah lembaga penelitian otomotif yang terafiliasi dengan pemerintah China, sudah memiliki pusat di Jerman, Swiss, dan Jepang.
"Pusat terbaru ini akan memfasilitasi produsen kendaraan listrik (EV) Tiongkok di Thailand," kata Chai Wacharonke, juru bicara pemerintah Thailand, dalam pernyataannya.
Thailand sendiri merupakan produsen dan eksportir mobil terbesar di Asia Tenggara. Dominasi sektor domestik selama beberapa dekade ini dikuasai oleh pabrikan Jepang, seperti Toyota Motor Corp dan Isuzu Motors.
Dengan tekad kuat, Thailand berambisi untuk mengubah sekitar sepertiga dari produksi tahunannya, yang mencapai 2,5 juta kendaraan, menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030.
Thailand sendiri merupakan produsen dan eksportir mobil terbesar di Asia Tenggara. Dominasi sektor domestik selama beberapa dekade ini dikuasai oleh pabrikan Jepang, seperti Toyota Motor Corp dan Isuzu Motors.
Dengan tekad kuat, Thailand berambisi untuk mengubah sekitar sepertiga dari produksi tahunannya, yang mencapai 2,5 juta kendaraan, menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030.
Negara ini juga sedang merancang insentif lebih lanjut untuk mendorong investasi dan konversi lebih banyak lagi ke dalam manufaktur kendaraan listrik.
Subsidi pemerintah, yang saat ini mencapai 150.000 baht (sekitar 4.265 dolar AS atau sekitar Rp 65,8 juta dengan kurs Rp 15.400 per dolar AS) per mobil, telah memberikan daya tarik yang besar bagi kendaraan listrik di Thailand.
Subsidi pemerintah, yang saat ini mencapai 150.000 baht (sekitar 4.265 dolar AS atau sekitar Rp 65,8 juta dengan kurs Rp 15.400 per dolar AS) per mobil, telah memberikan daya tarik yang besar bagi kendaraan listrik di Thailand.
Pada kuartal kedua, Thailand berhasil menyumbang sekitar setengah dari seluruh penjualan kendaraan listrik di Asia Tenggara.
Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, juga menyatakan bahwa beliau baru-baru ini memperlihatkan kawasan industri kepada para eksekutif Tesla dengan harapan dapat menarik investasi dari perusahaan tersebut.
Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, juga menyatakan bahwa beliau baru-baru ini memperlihatkan kawasan industri kepada para eksekutif Tesla dengan harapan dapat menarik investasi dari perusahaan tersebut.
Post a Comment