-->

Mega Proyek Sistem Pertahanan Rudal Global Golden Dome AS Bikin Geger! China, Rusia, Korut Kompak Melawan

Pekalongan News
Saturday, May 31, 2025, May 31, 2025 WIB Last Updated 2025-05-31T01:25:07Z
Mega Proyek Sistem Pertahanan Rudal Global Golden Dome AS Bikin Geger! China, Rusia, Korut Kompak Melawan
Pekalongannews, Jakarta – Mega proyek sistem pertahanan rudal global Amerika Serikat, Golden Dome, menuai kecaman tajam dari tiga negara: China, Korea Utara, dan Rusia. Ketiganya menilai proyek ini berpotensi merusak stabilitas global dan mempercepat perlombaan senjata luar angkasa.

Golden Dome digagas Presiden AS, Donald Trump, dan digadang-gadang akan menjadi pertahanan rudal tercanggih yang pernah dibuat. 

Sistem ini memanfaatkan ratusan satelit di orbit yang dilengkapi sensor dan laser untuk mencegat rudal musuh sejak awal peluncuran—bahkan sebelum rudal memasuki atmosfer luar angkasa.

Proyek ini disebut-sebut sebagai reinkarnasi dari program 'Star Wars' era Presiden Ronald Reagan. Trump menggandeng sejumlah perusahaan teknologi besar seperti SpaceX, Palantir, Anduril, Lockheed Martin, dan RTXCorp untuk mengerjakannya.

Soal pendanaan, Golden Dome diperkirakan bakal menelan dana awal US$175 miliar atau sekitar Rp2.800 triliun. Namun angka ini bisa membengkak hingga US$800 miliar dalam 20 tahun ke depan.
China: Ancaman Keseimbangan Global

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyatakan bahwa proyek ini berisiko mengganggu stabilitas strategis dunia. Beijing mendesak AS untuk menghentikan pengembangan Golden Dome dan menganggap sistem ini bertentangan dengan prinsip keamanan bersama.
Korea Utara: Bisa Picu Perang Luar Angkasa

Korea Utara ikut bereaksi lewat memorandum resminya pada 27 Mei 2025. Pyongyang menilai proyek Golden Dome justru memperbesar peluang penggunaan kekuatan ofensif AS dan mendorong militarisasi luar angkasa. Mereka juga menyebut sistem ini dapat melemahkan daya tangkal nuklir negara-negara lain.

Setelah sempat bungkam, Rusia akhirnya buka suara. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebut Golden Dome sebagai langkah sembrono yang berpotensi memicu konflik senjata di luar angkasa. 

Menurutnya, proyek ini merusak kesepakatan dunia yang selama ini menjadikan ruang angkasa sebagai wilayah damai.

Di sisi lain, Amerika Serikat berdalih bahwa Golden Dome bukan tanpa alasan. Kepala Komando Luar Angkasa AS, Jenderal Stephen Whiting, mengatakan bahwa proyek ini adalah respon langsung terhadap meningkatnya kemampuan anti-satelit China dan Rusia, yang dianggap mengancam infrastruktur luar angkasa AS.

"China sudah 30 tahun bersiap menargetkan sistem luar angkasa kami. Kami hanya bersiap menghadapi itu," kata Whiting.

Golden Dome dianggap alat ofensif terselubung yang disamarkan sebagai sistem pertahanan.

Sistem ini melanggar prinsip penggunaan damai luar angkasa, karena memasang senjata di orbit.

Golden Dome bisa melemahkan kekuatan nuklir negara lain, karena menghancurkan rudal sebelum sempat jadi ancaman.

Meski dikecam, proyek ini terus berjalan. Banyak pihak menilai Golden Dome bisa menjadi kekuatan absolut AS di masa depan, sekaligus ancaman nyata bagi negara rival. Yang jadi pertanyaan: apakah China, Rusia, dan Korea Utara bisa mengejar teknologi sejenis?.

Komentar

Tampilkan

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *

TERKINI