Informasi lebih lanjut, pidato tersebut dapat disaksikan melalui akun YouTube PDI Perjuangan atau akun YouTube bknpdiperjuangan pada pukul 14.00 WIB.
Dalam konteks dinamika politik dan demokrasi di Indonesia, Ganjar Pranowo, bakal calon presiden, juga menyampaikan keresahannya. Sebelumnya, Ganjar merasa gelisah melihat kasus pelanggaran etik berat oleh hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dalam memutus perkara uji materi syarat capres-cawapres.
Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut menyatakan bahwa demokrasi sedang dihancurkan.
Dalam konteks dinamika politik dan demokrasi di Indonesia, Ganjar Pranowo, bakal calon presiden, juga menyampaikan keresahannya. Sebelumnya, Ganjar merasa gelisah melihat kasus pelanggaran etik berat oleh hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dalam memutus perkara uji materi syarat capres-cawapres.
Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut menyatakan bahwa demokrasi sedang dihancurkan.
"Saya bicara sebagai bagian dari warga dan rakyat yang ikut gelisah melihat demokrasi dan keadilan yang sedang mau dihancurkan," jelas Ganjar dalam video di akun Instagramnya @ganjarpranowo, Sabtu (11/11/2023).
Ganjar mengaku tercenung memantau kondisi politik setelah Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan. Bahkan, ia merasa gelisah ketika mencermati kalimat demi kalimat dari putusan atau pertimbangan MKMK.
Ia pun mempertanyakan mengapa pelanggaran etik berat yang dilakukan hakim MK bisa terjadi.
Ganjar mengaku tercenung memantau kondisi politik setelah Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan. Bahkan, ia merasa gelisah ketika mencermati kalimat demi kalimat dari putusan atau pertimbangan MKMK.
Ia pun mempertanyakan mengapa pelanggaran etik berat yang dilakukan hakim MK bisa terjadi.
"Kenapa sebuah putusan dari sebuah proses pelanggaran etik berat dapat begitu saja lolos? Apa ada bentuk pertanggungjawabannya kepada rakyat secara hukum?" tanyanya.
Ganjar berharap agar ke depannya Indonesia dapat dibangun dengan menjunjung prinsip demokrasi tanpa mencederai rasa keadilan.
Ganjar berharap agar ke depannya Indonesia dapat dibangun dengan menjunjung prinsip demokrasi tanpa mencederai rasa keadilan.
"Kita generasi saat ini punya tanggung jawab sejarah. Apakah akan korbankan sejarah panjang Indonesia ke depan? Jawaban saya tidak. Kita pastikan sejarah yang terang. Diam bukan sebuah pilihan," ucapnya.
Post a Comment