Peristiwa heroik masyarakat Pekalongan menyambut Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 muncul permasalahan yang timbul yakni upaya pengambil alih kekuasaan pemerintah dari tangan Jepang di Kota Pekalongan.
Sebanyak 37 pejuang yang merupakan masyarakat Kota Pekalongan gugur dan 12 luka-luka dalam pertempuran 3 Oktober 1945 silam.
Momen tersebut tentunya akan diperingati dengan serangkaian kegiatan upacara, teatrikal, napak tilas, resepsi, dan sebagainya. Hal ini diterangkan Kepala Badan Kesbangpol Kota Pekalongan, M Taufiqu Rochman melalui Kasi Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Badan Kesbangpol Kota Pekalongan, Mohamad Ainur Rofiq saat ditemui usai mengikuti Upacara Peringatan HBN 2023 di Museum Batik Pekalongan, Senin (2/10/2023).
"Konsep acara hampir sama dengan tahun lalu, ada upacara dibalut teatrikal serta pemberian penghargaan perjuangan pertempuran 3 Oktober. Besok pagi juga ada napak tilas pahlawan yaitu di Monumen Juang dan Tugu Perjuangan bersama anak Sekolah Dasar (SD) di Kota Pekalongan," terang Rofiq.
Rofiq menyebutkan untuk narasumber napak tilas yakni dirinya dan dari rekan-rekan Badan Kesbangpol serta sejarahwan Kota Pekalongan, Dirham.
"Pada napal tilas ini para siswa akan dibekali pengetahuan tentang perjuangan para pendahulu," ujar Rofiq.
Malam harinya akan digelar upacara dan teatrikal. Disampaikan Rofiq untuk teatrikal ini dilakukan oleh adik-adik SMA dan SMK di Kota Pekalongan kemudian kemudian personel Brimob dan Kodim serta dari para seniman Sanggar Rumah Budaya. "Hari ini sudah hari keempat latihan, dan besok tinggal latihan sekali sekaligus gladi bersih. Usai upacara akan ada malam resepsi, Pemkot juga mengundang para ahli waris," tutup Rofiq.
Post a Comment