googlesyndication.com

2 Comment
Putus Asa Tak Mampu Bayar Biaya Sekolah Anaknya,  Riyanto Akhirnya Nekat Lakukan Ini
Walikota Tegal, Siti Masitha Soeparno memeluk Heni Indah Firlianti setelah menyerahkan bantuan biaya sekolah, kemarin
Kota Tegal
Putus asa tak mampu bayar biaya sekolah anaknya, Riyanto Suwaryo (55 th) warga Kelurahan Mintaragen, RT 09 RW 11, Kota Tegal nekat berkirim surat kepada Walikota Tegal, Siti Masitha Soeparno. Dalam suratnya Riyanto mengaku marah tak bisa membiayai sekolah putrinya, Heni Indah Firlianti (15 th) yang bersekolah di SMK PGRI Kota Tegal.

Menjawab keluhan warganya, Walikota Tegal, Siti Mashitha Soeparno langsung mendatangi sekolah Heni untuk menyelesaikan persoalan dengan menemui kepala sekolah, Sodik Setyo tepat di hari Kartini.

"Pada prinsipnya, seluruh anak bangsa di Kota Tegal harus bisa bersekolah, karena pendidikan merupakan modal masa depan. Jadi kendala biaya kita minimalisir," ucap Walikota saat menyerahkan bantuan biaya pendidikan Heni, Kamis (21/4/16).
Disebutkan, Walikota Tegal, Siti Masitha Soeparno sangat menaruh perhatian pada dunia pendidikan di Kota Tegal, sehingga dengan adanya persolan warganya yang tidak bisa membayar biaya sekolah, membuat dirinya harus turun tangan sendiri menyelesaikanya.
"Karena kita tidak akan pernah tahu Heni nanti suratannya akan jadi apa. Tapi kita melihatnya dari segi ahlak kemanusiaan dan kita semua disini bekerja untuk generasi penerus. Heni salah satunya generasi penerus. Karena perhatian orang tuanya terhadap pendidikan Heni, maka orang tuanya berkirim surat dan berharap Heni dapat terus bersekolah,” tutur Walikota dihadapan Heni, Guru, Kepala sekolah, Kepala Dinas Pendidikan dan Sekda Kota Tegal.
Sementara itu Heni mengaku sangat bersyukur dengan bantuan yang diterimanya. Tunggakan pembayaran uang sekolah selama beberapa bulan sudah dilunasi oleh Walikota.
"Alhamdulillah, saya senang sekali bisa dibantu. Padahal saya sempat berpikir untuk membantu orang tua dengan mencari uang," ungkap Heni.
Dikisahkan Heni, biaya sekolah setiap bulan mencapai Rp 145 ribu, orang tuanya sudah tak mampu membiayai sekolah sedangkan bantuan keuangan dari keiga kakaknya masih kurang akhirnya nunggak.
"Kakak memang suka bantu tapi masih kurang. Sedangkan ibu tidak bekerja. Hanya sebagai ibu rumah tangga saja," jelas Heni yang mengaku ingin melanjutkan sekolah agar bisa jadi guru.

Post a Comment

 
Top