-->

Kamboja, Surga Gelap Judi Online dan Perbudakan Digital Asia Tenggara

Pekalongan News
Wednesday, December 17, 2025, December 17, 2025 WIB Last Updated 2025-12-17T14:20:30Z
Kamboja, Surga Gelap Judi Online dan Perbudakan Digital Asia Tenggara
gammbar ilustrasi dihasilkan dengan AI
Pekalongannews - Nama Kamboja belakangan kerap muncul dalam percakapan publik Indonesia, bukan karena pariwisata atau budaya, melainkan karena judi online, penipuan digital, dan praktik perbudakan modern. Negeri kecil di Asia Tenggara itu dituding menjadi episentrum industri scam lintas negara yang menjerat puluhan ribu warga asing, termasuk warga Indonesia.

Aliran uang dari Indonesia ke Kamboja disebut mencapai ratusan triliun rupiah. Ironisnya, dana tersebut bukan berasal dari konglomerat, melainkan dari masyarakat kelas menengah ke bawah  bahkan mereka yang berpenghasilan di bawah upah minimum. Uang itu mengalir melalui judi online dan penipuan digital, lalu dicuci lewat sistem keuangan berbasis kripto yang sulit dilacak.

Kota Sihanoukville menjadi pusat dari aktivitas ini. Kawasan yang dulu dikenal sebagai daerah pesisir biasa, kini berubah menjadi kota kasino dan server judi online. Industri ini tidak lagi beroperasi sembunyi-sembunyi. 

Ia tumbuh sebagai sektor ekonomi bayangan yang terstruktur, melibatkan jaringan internasional, aliran kripto, serta perlindungan dari oknum aparat setempat.

Masalah tak berhenti pada uang. Ribuan anak muda Indonesia direkrut melalui iklan lowongan kerja palsu dengan iming-iming gaji belasan hingga puluhan juta rupiah. Mereka dijanjikan pekerjaan di bidang teknologi atau pemasaran digital. Kenyataannya, setibanya di Kamboja, paspor ditahan, mereka dikurung di kompleks berpagar, dan dipaksa bekerja sebagai operator penipuan atau judi online selama 12 hingga 16 jam per hari.

Mereka yang gagal memenuhi target menghadapi kekerasan fisik dan psikologis. Ada yang disiksa, disetrum, dijemur di bawah matahari, bahkan tak sedikit yang pulang dengan trauma mendalam. Inilah wajah perbudakan modern yang berlangsung di tengah dunia digital.

Ketergantungan ekonomi Kamboja terhadap industri gelap ini memperparah keadaan. Disebut-sebut, sektor judi dan scam menyumbang porsi signifikan terhadap produk domestik bruto negara tersebut.

Akibatnya, negara terjebak dalam dilema: memberantas berarti mematikan sumber ekonomi, membiarkan berarti menghancurkan masa depan rakyatnya.

Dampak sosialnya juga nyata. Harga tanah dan sewa melonjak drastis, sementara warga lokal justru tersisih di negeri sendiri. Uang haram menciptakan ilusi kemakmuran yang hanya dinikmati segelintir elite.

Bagi Indonesia, fenomena ini menjadi peringatan keras. Persoalan judi online dan penipuan digital bukan semata soal hukum, tetapi juga kemiskinan, literasi digital, dan minimnya perlindungan terhadap generasi muda. 

Tanpa edukasi dan langkah serius, Indonesia berisiko kehilangan puluhan ribu anak mudanya bukan hanya secara fisik, tetapi juga mental dan masa depan.
Komentar

Tampilkan

No comments:

TERKINI