Aliansi 17 organisasi buruh dan mahasiswa berunjuk rasa di hari buruh |
Ratusan mahasiswa dan buruh yang menamakan diri Central Gerakan Rakyat Pekalongan (CGRP) berunjuk rasa di depan Monumen Juang Kota Pekalongan, Jum'at (1/5/15) sore tadi, mereka menyuarakan tuntutan yang ditujukan kepada pemerintahan Jokowi-Jk tentang kebijakan yang tidak pro rakyat.
Dalam orasinya mahasiswa menolak pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Pasar bebas, menuntut dihapuskanya sistem kerja kontrak atau outsourcing, menolak penetapan kenaikan upah dua tahun sekali, menolak penggusuran ekonomi kerakyatan pekalongan, menuntut pelaksanaan upah relatif nasional menuju upah layak nasional, menuntut disahkanya RUU PRT, Membuat UU perlindungan buruh, menuntut diberikanya subsidi-subsidi kepada rakyat, menuntut dicabutnya UU perguruan tinggi, menuntut dicabutnya UU Sidiknas No.20 Tahun 2003, menuntut pencabutan Permendikbud No. 49 Tahun 2014 dan Bangun alat politik alter natif menuju pemerintahan transisi rakyat.
Humas CGRP, Mohammad Abdillah mengemukakan bahwa aksi ini adalah rentetan dari beberapa konsolidasi pergerakan yang dinamai CGRP,
" isu yang kita bawa bagaimana kita melawan rezim pasar bebas seperti MEA, karena MEA ini rejim Jokowi-JK telah gagal mensejahterakan rakyat dengan mengkapitalisasi pendidikan, sehingga rakyat tidak bisa lagi menikmati pendidikdn secara gratis dan demokratis karena pendidikan sekarang sudah di komersialisasikan dari TK,SD,SMP dan SMA," ucapnya sembari diamini seorang rekanya.
Di hari May Day ( hari buruh) ini, Abdillah juga menyoroti isu Upah Minimum Kota, menurutnya UMK Kota Pekalongan masih jauh di bawah rata-rata,
" untuk itu kita tolak kontradiksi antara kaum kapitalis dengan rakyat karena ada kesenjangan diantara mereka sebab yang diuntungkan adalah kaum pemo dal dan kaum kapitalis." ujarnya.
Ibnu Abdillah, salah satu humas lainya menegaskan bahwa sudah saatnya rakyat membentuk suatu kepeloporan melawan rezim kapitalis,
" karena rezim Jokowi-Jk itu terbukti bagian dari salah satu rezim kapitalis yang saat ini bercokol di Indonesia, sebab kepentingan mereka hanyalah untuk sege lintir orang, segelintir kaumnya saja bukan untuk kesejahteraan rakyat banyak," tukasnya.
Demo yang dikawal ketat oleh aparat kepolisian Polres Pekalongan Kota berjalan tertib, Mahasiswa dan Buruh berorasi menggelar mimbar bebas, mereka terdiri dari, SMI, IMM, BEM Unikal, BEM STAIN, BEM Akbid HI, BEM Hukum Unikal, BEM FKIP Unikal, UKM PS-2, UKM Karate, UKM Mapala, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Peratuan Pekerja Muslim Indone sia (PPMI), Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI), Kesatuan Perjuangan Organisasi Pemuda (KPOP), Cikal dan Serikat Rakyat Pekalongan (FRP) menawarkan 4 solusi kepada pemerintahan Jokowi-JK antar lain, Nasionalisasi Aset Vital dibawah kontrol rakyat, Bangun Industrialisasi Mandi ri yang Berkarakter Kerakyatan, Laksanakan reformasi Agraria Sejati dan Wujudkan Pendidikan Gra tis Ilmiah, Demokrasi dan Bervisi Rakyat.
Post a Comment