googlesyndication.com

0 Comment
Dirjen Penguatan Inovasi Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tingggi, Jumain Apte meresmikan pengopersian perdana kapal peralon dengan mencoba berlayar ke laut lepas
Kota pekalongan
Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) melalui Dirjen Penguatan Inovasi, Jumain Apte akhirnya meresmikan pengoperasian perdana kapal peralon 'Baruna Fishtama' buatan PT Barokah Marine untuk mencari ikan di laut, Kamis (1/9/16).

Bahkan sekitar 45 orang rombongan Dirjen mencoba kapal tersebut hingga ke perairan lepas untuk merasakan kelebihan dan keunggulan kapal peralon yang nantinya akan dipergunakan oleh nelayan Indonesia untuk mencari ikan.
"Goncanganya tadi tidak begitu terasa. Tidak seperti kapal nelayan pada umumnya. Yang ini jauh lebih stabil dan nyaman," ungkap Dirjen kepada wartawan usai melaut.
Kapal ini cocok dan bisa jadi salah satu produk kapal nasional untuk nelayan. Karena nelayan kan selama berhari hari di laut jadi butuh kapal yang stabil, kuat dan aman.

Dirjen Jumain menegaskan, pihaknya akan mendorong mempromosikan secara nasional bahwa kapal peralon harus menjadi kapal nasional bahkan pihaknya siap memasangkan peralatan untuk mendeteksi keberadaan ikan 'fishspynder' maupun sonar sistem agar bisa semakin canggih.
"Bila perlu ada alat yang bisa menaikan dan menurunkan jala atau jaring otomatis," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Apte juga berjanji akan memberikan bantuan anggaran untuk pengujian hydrodinamika di Surabaya sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan kapal peralon secara nasional.
"Berapa kebutuhanya tergantung keperluan, bisa Rp 1 miliar bila perlu," terang Jumain.
Jumain menyebut, sertifikasi kapal peralon dari semua lembaga atau instansi sudah ada. Sedangkan uji Hidrodinamika merupakan bantuan dari pemerintah untuk mendukung kapal peralon menjadi kapal nasional.
"Ini adalah salah satu indikator bahwa semangat poros maritim masih terus di tumbuhkan dari daerah," jelasnya.
Sementara itu Veronika, pengusaha asal Kalimantan yang juga memesan kapal peralon di galangan kapal PT Barokah Marine menyampaikan, dirinya sudah mencoba sendiri kapal peralon bersama Dirjen dan mengaku puas dengan berbagai kelebihan serta keunggulan kapal peralon.
"Tadi itu sebenarnya kapal sudah overload. Harusnya diisi oleh 10 orang tapi tadi diisi 45 orang. Tapi kok masih stabil serta tidak ada masalah berarti," ujarnya.
Veronika menambahkan, melihat keunggulan kapal peralon, dirinya semakin yakin karena selain berinvestasi juga ingin membuka lapangan pekerjaan baru bagi nelayan.

Post a Comment

 
Top