Pekalongannews, Kota Pekalongan - Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu Pekalongan menjulang bak bukit, menciptakan ancaman serius bagi kota batik. Penyegelan fasilitas tersebut oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjelang Idulfitri menambah keresahan masyarakat setempat.
Rizal Bawazier, anggota DPR dari dapil Jawa Tengah X, menyuarakan kegelisahan publik dengan mendesak Menteri LHK menghentikan sementara penyegelan tersebut.
Politikus yang membawahi wilayah Pekalongan, Pemalang, dan Batang itu menegaskan pentingnya mempertimbangkan momentum Lebaran.
Rizal Bawazier, anggota DPR dari dapil Jawa Tengah X, menyuarakan kegelisahan publik dengan mendesak Menteri LHK menghentikan sementara penyegelan tersebut.
"Masalah darurat sampah ini sangat mendesak," ujarnya , Jumat, 21 Maret 2025.
Politikus yang membawahi wilayah Pekalongan, Pemalang, dan Batang itu menegaskan pentingnya mempertimbangkan momentum Lebaran.
"Ini mau Lebaran, kok malah membuat masyarakat resah. Seharusnya, jajaran Kementerian LHK bisa mencarikan solusi, bukan malah menambah masalah," terangnya.
Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan menunjukkan TPA seluas 5,8 hektar yang beroperasi sejak 1994 itu hanya dirancang menampung 740.000 meter kubik sampah. Faktanya, volume limbah telah jauh melampaui kapasitas tersebut.
Penyegelan oleh KLHK berdasarkan aturan penutupan TPA dengan sistem open dumping.
Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan menunjukkan TPA seluas 5,8 hektar yang beroperasi sejak 1994 itu hanya dirancang menampung 740.000 meter kubik sampah. Faktanya, volume limbah telah jauh melampaui kapasitas tersebut.
Penyegelan oleh KLHK berdasarkan aturan penutupan TPA dengan sistem open dumping.
Rizal berharap pemerintah daerah segera menemukan alternatif seperti pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R).
Wali Kota Pekalongan telah menetapkan status darurat sampah akibat situasi kritis ini.
Wali Kota Pekalongan telah menetapkan status darurat sampah akibat situasi kritis ini.
"Masyarakat kini menanti langkah konkret pemerintah pusat dan daerah agar kota mereka tidak 'tenggelam' dalam lautan sampah, terutama saat momen Lebaran," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment