Pekalongannews, Batang - Hujan deras yang mengguyur wilayah Batang
mengakibatkan banjir lumpur di SMPN 9 Batang, memaksa sekolah untuk
menghentikan kegiatan belajar-mengajar.
Kepala sekolah, Mas'ud, menjelaskan banjir yang melanda area
sekolah mencapai ketinggian 40 sentimeter dan bercampur lumpur. Dari total 15
ruang kelas, hanya sembilan ruang yang terhindar dari genangan air dan lumpur.
"Kondisi sekolah sangat memprihatinkan. Lumpur terparah
mencapai 30 sentimeter di bagian depan gedung," ujar Mas'ud , Selasa (21/1/2025).
Pihak sekolah mengambil langkah preventif dengan
mengevakuasi 488 siswa untuk belajar dari rumah. Keputusan ini diambil akibat
terputusnya aliran listrik dan air PDAM di wilayah Kecamatan Batang Kota.
"Kami prioritaskan keselamatan siswa. Sebelum banjir datang,
kami sudah mengamankan arsip dan peralatan elektronik," tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batang, Bambang
Suryantoro, membenarkan laporan banjir tersebut. Ia mengapresiasi upaya sekolah
dalam menangani situasi darurat.
"Alhamdulillah, arsip dan elektronik sekolah berhasil
diamankan. Saat ini, kami masih memantau perkembangan situasi," tegasnya.
Wilayah SMPN 9 Batang di Karangasem Utara dikenal sebagai
daerah langganan banjir, membuat sekolah ini selalu siap menghadapi bencana
sejak dini.
Post a Comment