Pekalongannews, Jakarta - Pada pertengahan Desember 2024, Rizal Bawazier, Anggota DPR RI untuk Dapil Jawa Tengah X (Pekalongan, Pemalang, Batang) telah mendesak melalui media dengan tegas meminta Kementerian Perhubungan dan instansi terkait untuk segera menghentikan truk-truk besar dan kontainer melintas di dalam pusat Kota Pekalongan dan Batang.
"Stoplah itu truk truk besar dan truk kontainer yang lewat dalam pusat kota Pekalongan dan Batang, bikin macet, rawan kecelakaan dan merusak jalan dalam kota." tegas Pak RB.
Dalam pernyataan kembali kepada media pada saat ditanya bagaimana kelanjutannya mengenai ini, Pak RB menyatakan sudah komunikasi dengan instansi-instansi terkait mengenai hal ini.
“Ya saya sudah komunikasi tertulis dan verbal serta koordinasi dengan Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Perhubungan Darat, juga dengan Direktorat Bina Marga Kementerian PU, saya harap pertengahan atau akhir Februari 2025 sudah tidak ada lagi truk besar dan kontainer lewat dalam pusat Kota Pekalongan dan Batang”.
Pak RB menekankan sudah bertahun-tahun masyarakat kota Pekalongan dan Batang sabar dengan keadaan ini, banyaknya truk besar dan kontainer lewat dalam pusat kota.
“Sudah cukup sabarlah masyarakat kota Pekalongan dan Batang akan hal ini, sudah, cukup sudah sabarnya, sekarang waktunya instansi terkait segera bertindak secepatnya yaa”.
Mengenai solusinya, Pak RB menyatakan sudah juga menyampaikan ke instansi terkait yaitu untuk truk besar dan kontainer selain yang berplat G dan/atau dengan tujuan ke pengusaha/pabrik dalam Pekalongan, Pemalang dan Batang harus melewati 2 akses gerdang tol Pemalang (Gandulan) dan gerdang tol Batang (Kandeman).
Untuk truk besar dan kontainer dengan tujuan ke pengusaha/pabrik dalam Pekalongan, Pemalang dan Batang harus menunjukkan surat jalan tujuannya.
Adapun truk besar dan kontainer yang melewati 2 akses gerdang tol Pemalang (Gandulan) dan gerdang tol Batang (Kandeman) dapatlah diberikan pengurangan tarif tol (discount) misalnya 25% sebagai bagian pertimbangan memberikan fasilitas keringan biaya distribusi barang, tetapi manfaatnya lebih besar karena dapat mengurangi permasalahan macet, rawan kecelakaan, merusak jalan dalam kota dan membuat kota tampak kotor.
“Selain mengakibatkan macet, rawan kecelakaan, merusak jalan dalam kota dan membuat kota tampak kotor.juga sangat menggangu aktifitas perekonomian disepanjang jalan dalam kota Pekalongan dan Kota Batang, banyak toko-toko tutup bangkrut karena tidak beraninya konsumen berhenti dipinggir jalan yang sangat berbahaya karena dilalui kendaraan-kendaraan besar”, tutup Pak RB.
Post a Comment