googlesyndication.com

0 Comment
Fokus Perbaikan: BNPB Prioritaskan Pemulihan Infrastruktur Pasca Banjir Batang
Pekalongannews, Jakarta  - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, memastikan bahwa perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menjadi prioritas utama.

Abdul Muhari menyebutkan, terdapat sejumlah infrastruktur vital yang terdampak, termasuk enam jembatan yang putus serta lima rumah warga yang rusak parah.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang bersama unsur terkait akan segera melakukan perbaikan terhadap infrastruktur tersebut," ujar Abdul Muhari dalam konferensi pers, Rabu (22/1/2025).

Ia menambahkan bahwa langkah-langkah darurat sudah mulai dilaksanakan untuk meminimalkan dampak lanjutan.

Berdasarkan data terbaru yang dihimpun BNPB, lebih dari 7.000 warga Kabupaten Batang terdampak oleh banjir ini.

Dari jumlah tersebut, sekitar 500 orang harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Warga terdampak tersebar di 10 kecamatan, yaitu Bawang, Reban, Subah, Tersono, Warungasem, Gringsing, Bandar, Blado, Batang, dan Wonotunggal.

"Kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun, dua warga mengalami luka-luka dan telah dirujuk ke RSUD Limpung untuk mendapatkan perawatan medis," ungkap Abdul.

Selain itu, dua warga yang sempat hanyut akibat banjir berhasil dievakuasi dengan selamat oleh tim gabungan.

Dalam menghadapi bencana hidrometeorologi ini, BNPB telah mengerahkan bantuan logistik dan personel ke lokasi terdampak. Bantuan berupa makanan siap saji, air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya telah disalurkan kepada para pengungsi.

Selain itu, dapur umum didirikan di beberapa titik pengungsian untuk memastikan ketersediaan makanan bagi warga terdampak.

"Kami memastikan bahwa kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi, termasuk pelayanan kesehatan di lokasi pengungsian," jelas Abdul.

Ia menambahkan, tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Batang telah dikerahkan untuk memberikan layanan kesehatan secara berkala.

Ia menyatakan bahwa penanganan darurat tidak hanya difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi juga pada upaya pembersihan wilayah terdampak banjir. "Kami bekerja sama dengan TNI, Polri, dan relawan untuk membersihkan jalan, rumah warga, serta fasilitas umum yang terdampak lumpur," katanya.

Dalam upaya rehabilitasi pascabencana, perbaikan infrastruktur yang rusak menjadi perhatian utama pemerintah. BNPB memastikan bahwa pembangunan kembali enam jembatan yang putus akan dilakukan sesegera mungkin mengingat peran vitalnya sebagai jalur transportasi warga.

"Kami memprioritaskan perbaikan jembatan dan fasilitas umum lainnya agar aktivitas warga dapat kembali normal," tegas Abdul Muhari.

Ia juga menyatakan bahwa perbaikan rumah warga yang rusak akan dilakukan melalui bantuan pemerintah, baik berupa dana stimulan maupun bantuan material.

Banjir yang melanda Kabupaten Batang ini disebabkan oleh intensitas hujan tinggi yang terjadi selama dua hari berturut-turut, ditambah buruknya sistem drainase di beberapa wilayah.

BNPB menyebutkan bahwa bencana ini merupakan salah satu dampak perubahan iklim yang meningkatkan frekuensi kejadian hidrometeorologi.

"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama saat memasuki musim penghujan. Langkah mitigasi seperti pembersihan saluran air dan penghijauan area hulu sungai perlu dilakukan secara rutin," jelasnya.

Abdul Muhari menutup pernyataannya dengan mengingatkan pentingnya sinergi semua pihak dalam menghadapi bencana. 

"Penanganan bencana adalah tanggung jawab bersama. Kita harus terus meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi untuk mengurangi risiko bencana di masa depan," pungkasnya.

Post a Comment

 
Top