Pekalongannews, Batang - Bagi calon bupati (Cabup) H Fauzi Fallas, urusan pemerintahan daerah bukan merupakan hal yang lagi. Pasalnya, dia pernah dua kali terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Batang periode 2009-2014 dan 2014-2019.
Karena itulah, jika terpilih sebagai Bupati Batang pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 ini, maka Fauzi Fallas sudah memahami dan menguasai terkait hal-hal yang berhubungan dengan pemerintahan daerah.
"Alhamdulillah dengan bekal dua kali menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Batang, saya sedikit banyak telah mengetahui tentang jalannya roda pemerintahan di daerah," ujar Fauzi Fallas ditemui Sabtu 16 November 2024.
Para periode pertama duduk sebagai wakil rakyat, pria yang akrab disapa Kaji Fallas ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Batang yang membidangi soal perekonomian.
"Di Komisi C kita menangani bidang perekonomian, termasuk pendapatan daerah. Sehingga tahu tentang potensi pendapatan, dan upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Termasuk juga upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," terang suami dari Hj Sulastri ini.
Lebih lanjut dijelaskan, selain mendongkrak PAD, sesuai tupoksinya, Fallas juga bersinggungan langsung dengan para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan juga usaha kecil mikro menengah (UMKM).
"Karena itulah, salah satu program unggulan kita adalah kartu Batang usaha. Yaitu pemberian bantuan modal dan juga pendampingan bagi pelaku UKM dan UMKM. Mengingat selama ini modal dan pemasaran masih menjadi kendala utama mereka," bener pria warga Desa Gapuro, Kecamatan Warungasem ini.
Disisi lain, pada periode kedua menjadi anggota dewan, Fallas menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Batang. Disinilah dirinya banyak belajar tentang pemerintahan daerah.
"Kinerja pemerintahan daerah mulai dari penganggaran hingga kebijakan strategi lainnya, Insyaallah sudah sedikit banyak saya pahami. Jadi jika mendapat mandat dari warga Batang, pasangan Fallas-Ridwan bisa langsung bekerja," tandas Fauzi Fallas.
Sementara itu, sang pendping yakni Ahmad Ridwan merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang telah mengarungi perjalanan hidupnya yang penuh liku.
Perjalanan hidup yang telah membentuknya menjadi figur yang siap bertarung di pentas Pilkada 2024. Dari masa kecil yang penuh keterbatasan hingga kini menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Batang, Ahmad Ridwan telah melewati perjalanan panjang yang diwarnai oleh semangat organisasi, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Ridwan, yang lahir di Pati dan dibesarkan dalam lingkungan Nahdlatul Ulama, sudah menunjukkan minat besarnya dalam dunia organisasi sejak kecil.
“Saya itu, dari kecil memang seneng organisasi, mulai dari organisasi kampung karang taruna, remaja masjid, hingga panitia-panitia kampung,” ungkapnya.
Minat ini tumbuh seiring dengan kesempatan bertemu banyak orang, dari berbagai kalangan, termasuk para tokoh masyarakat dan ulama setempat. Pengalaman tersebut menjadi bekal berharga yang membuatnya tidak pernah merasa minder, bahkan saat berhadapan dengan para pejabat tinggi.
Bermimpi menjadi polisi, Ridwan sempat aktif dalam Pramuka Bhayangkara, berharap bisa meniti karier di kepolisian. Namun, tinggi badan yang tak kunjung bertambah membuatnya harus mengubur impian tersebut. “Ternyata tingginya gak naik-naik, akhirnya tamatlah gak jadi polisi,” katanya dengan nada bercanda namun penuh keteguhan.
Kendati demikian, semangatnya untuk terus belajar dan berkembang tidak pernah padam. Latar belakang keluarga yang sederhana tidak menghalangi langkah Ridwan untuk menuntut ilmu. Setelah menyelesaikan pendidikan di madrasah, ia melanjutkan kuliah di Yogyakarta dengan harapan bisa masuk UGM.
“Tapi saya gak ketrima, saya gak sadar diri kalau SMA-nya itu mohon maaf, gak kelihatan lah, wong madrasah,” ujarnya.
Akhirnya, ia memilih Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di Semarang. Di sana, Ridwan harus berjuang keras untuk bisa bertahan hidup dan membiayai kuliahnya.
“Saya mendirikan kantin di kampus untuk menghidupi diri dan bisa berkuliah. Nama kantinnya alussinu, saya balik saja dari nama kampus. Bisa di cek itu masih ada,” kenangnya.
Kehidupan di Semarang juga membuka jalan baginya untuk memperluas jaringan, salah satunya dengan tokoh penting seperti Hendrar Prihadi, yang saat itu menjabat sebagai Ketua FKPPI.
Karier politik Ridwan mulai terlihat pada tahun 2009 ketika ia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Dapil 10. Meski belum berhasil, ia tetap gigih dan terus mencoba. “Saya urutan ketiga, kebetulan tidak ada yang uzur, jadi tidak bisa naik,” jelasnya.
Keberhasilan akhirnya datang pada Pemilu 2019, di mana ia berhasil menempati posisi kedua di Dapil 13 Jateng dan dilantik sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Batang.
Memimpin DPC PDI Perjuangan Batang bukanlah tugas yang mudah. Ridwan harus berhadapan dengan dinamika politik lokal yang kompleks, termasuk tantangan dari partai lain. Namun, dengan dukungan penuh dari keluarga dan kepercayaan diri yang telah terasah sejak muda, ia siap menghadapi Pilkada 2024 bersama Fauzi Fallas.
Post a Comment