Pekalongannews, Kota pekalongan - Kota Pekalongan kembali menjadi pusat perhatian dalam Festival Lopis Raksasa 2024. Dalam semaraknya, warga Pekalongan dan pengunjung dari luar kota memadati Kampung Krapyak Kidul Gg.8 (Gang Sumbawan) dan Krapyak Lor Gg 1 untuk menyaksikan fenomena unik ini.
Tidak hanya sekadar tradisi lokal, festival ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Kota Pekalongan.
Festival tahun ini menampilkan lopis raksasa dengan ukuran yang luar biasa. Di Kampung Krapyak Kidul Gg.8, lopis raksasa setinggi 2,32 meter dan berdiameter 2,5 meter berhasil dibuat oleh Remaja Mushola Darunna'im.
Sedangkan di Krapyak Lor Gg 1, warga setempat berhasil menciptakan lopis raksasa dengan tinggi mencapai 1,98 meter dan diameter 85 cm.
Ukuran yang mengagumkan ini menambah daya tarik festival dan menjadi pembicaraan utama di tengah masyarakat.
Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, menyatakan kebanggaannya atas kesuksesan Festival Lopis Raksasa ini.
"Tradisi pemotongan lopis raksasa telah menjadi momen yang sangat dinantikan oleh masyarakat Pekalongan setiap tahunnya. Kreativitas dan semangat kolaboratif yang ditunjukkan oleh warga dalam menghasilkan lopis berukuran fantastis ini sungguh luar biasa," ujar beliau.
Lopis, atau lupis, merupakan makanan khas dari ketan yang menjadi kebanggaan masyarakat Krapyak, Pekalongan. Filosofi dan nilai budaya yang terkandung dalam lopis ini sangatlah dalam.
"Lopis tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga mengandung makna persatuan dan kesatuan, yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," tambah Walikota.
Festival Lopis Raksasa 2024 tidak hanya menghadirkan pemotongan lopis raksasa, tetapi juga sejumlah kegiatan menarik lainnya seperti bazar UMKM lokal, jalan sehat, donor darah, gambusan, dan musik religi.
Seluruh rangkaian acara ini telah dimulai sejak tanggal 15 April 2024, memberikan warna tersendiri dalam menyambut Puncak Syawalan di Kelurahan Krapyak.
Diharapkan bahwa keberhasilan Festival Lopis Raksasa ini tidak hanya memberikan hiburan semata, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian dan keberlangsungan tradisi lokal di Kota Pekalongan.
"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga dan merawat tradisi lopis, yang telah menjadi salah satu ciri khas Syawalan Kota Pekalongan," ungkap Mas Aaf, sapaan akrab Walikota Pekalongan.
Festival Lopis Raksasa merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan tradisi lokal yang menjadi daya tarik Kota Pekalongan sebagai destinasi wisata budaya. Dengan kreativitas dan semangat kolaboratif yang ditunjukkan oleh warga, festival ini terus memperkuat identitas budaya kota ini di mata dunia.
Post a Comment