Keterangan Gambar : Pemilik Po Persada, Zaenul Arifin saat di Pool Bus Persada Limpung, Rabu 7 Juni 2023. Foto: Itung kontributor Batang.Pekalongnnews, Batang - Dengan kehadiran Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menjadi agin segar bagi masyarakat Kabupaten Batang , KITB bakal menjadi magnet para investor asing untuk tertarik dan ini tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga membuka peluang bisnis pendukung selain tenaga kerja.
Salah satu peluang bisnis tersebut adalah penyediaan transportasi massal dan transportasi untuk pejabat dan pimpinan perusahaan di kawasan industri terpadu Batang. Zaenul Arifin, seorang pengusaha angkutan dari Limpung, berharap KITB dapat melibatkan pengusaha angkutan lokal Batang melalui organisasi angkutan darat (Organda) untuk memenuhi kebutuhan transportasi.
Dengan demikian, kehadiran KITB menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat dan pengusaha lokal yang ingin maju dan berkembang. Arifin berharap agar pengusaha angkutan lokal Batang tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga turut terlibat dalam memenuhi kebutuhan transportasi di KITB.
"Jangan sampai tiba-tiba kita hanya menjadi penonton. Ternyata di sana, angkutan menggunakan kendaraan dari pengusaha Jakarta, Semarang, atau dari luar daerah. Bahkan pajaknya pun disetorkan di tempat asalnya. Jika pengusaha angkutan lokal yang terlibat, kendaraannya dari sini, dan pajaknya juga disetorkan di sini," ujar Arifin saat ditemui di Pool Bus Persada Limpung, Rabu (7/6/2023).
Arifin juga memahami keterbatasan keuangan para pengusaha transportasi di Batang. Namun, hal itu tidak menjadi kendala ketika mereka bekerja sama dengan pengusaha angkutan melalui Organda.
"Melalui Organda, kita dapat mengatur agar pengusaha angkutan memiliki kesempatan yang sama dalam memenuhi kebutuhan di KITB," kata Arifin, yang juga merupakan pemilik PO Persada.
Arifin siap memenuhi standar yang diminta oleh KITB maupun perusahaan yang berada di sana. "Kami siap memenuhi permintaan. Jika perlu unit baru, tidak masalah. Yang penting, sesuai dengan nilai kontrak yang disepakati. Kami berharap adanya komunikasi dan kami dapat dilibatkan dalam transportasi di sana," jelasnya.
Oleh karena itu, menurut Zainul Arifin, diperlukan komunikasi yang intensif dan lebih lanjut. Melalui komunikasi ini, dapat diketahui seberapa besar kebutuhan transportasi yang diperlukan, serta sikap Organda dan kemampuan pengusaha angkutan dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
"Semua yang ada di Batang harus diberikan kesempatan yang sama. Siapa pun yang mampu memenuhi kebutuhan, dapat diajak untuk bekerja sama. Atau kebutuhan tersebut dapat dipenuhi bersama-sama melalui sinergi antar pengusaha angkutan," pungkasnya.
Salah satu peluang bisnis tersebut adalah penyediaan transportasi massal dan transportasi untuk pejabat dan pimpinan perusahaan di kawasan industri terpadu Batang. Zaenul Arifin, seorang pengusaha angkutan dari Limpung, berharap KITB dapat melibatkan pengusaha angkutan lokal Batang melalui organisasi angkutan darat (Organda) untuk memenuhi kebutuhan transportasi.
Dengan demikian, kehadiran KITB menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat dan pengusaha lokal yang ingin maju dan berkembang. Arifin berharap agar pengusaha angkutan lokal Batang tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga turut terlibat dalam memenuhi kebutuhan transportasi di KITB.
"Jangan sampai tiba-tiba kita hanya menjadi penonton. Ternyata di sana, angkutan menggunakan kendaraan dari pengusaha Jakarta, Semarang, atau dari luar daerah. Bahkan pajaknya pun disetorkan di tempat asalnya. Jika pengusaha angkutan lokal yang terlibat, kendaraannya dari sini, dan pajaknya juga disetorkan di sini," ujar Arifin saat ditemui di Pool Bus Persada Limpung, Rabu (7/6/2023).
Arifin juga memahami keterbatasan keuangan para pengusaha transportasi di Batang. Namun, hal itu tidak menjadi kendala ketika mereka bekerja sama dengan pengusaha angkutan melalui Organda.
"Melalui Organda, kita dapat mengatur agar pengusaha angkutan memiliki kesempatan yang sama dalam memenuhi kebutuhan di KITB," kata Arifin, yang juga merupakan pemilik PO Persada.
Arifin siap memenuhi standar yang diminta oleh KITB maupun perusahaan yang berada di sana. "Kami siap memenuhi permintaan. Jika perlu unit baru, tidak masalah. Yang penting, sesuai dengan nilai kontrak yang disepakati. Kami berharap adanya komunikasi dan kami dapat dilibatkan dalam transportasi di sana," jelasnya.
Oleh karena itu, menurut Zainul Arifin, diperlukan komunikasi yang intensif dan lebih lanjut. Melalui komunikasi ini, dapat diketahui seberapa besar kebutuhan transportasi yang diperlukan, serta sikap Organda dan kemampuan pengusaha angkutan dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
"Semua yang ada di Batang harus diberikan kesempatan yang sama. Siapa pun yang mampu memenuhi kebutuhan, dapat diajak untuk bekerja sama. Atau kebutuhan tersebut dapat dipenuhi bersama-sama melalui sinergi antar pengusaha angkutan," pungkasnya.
Post a Comment