googlesyndication.com

0 Comment

Keterangan Gambar : Dedi Kurniyanto (36) pengrajin senjata tradisional dari bahan baku baja. Foto: Riswanto


Pekalongannews, Purbalingga- Salah satu pengrajin di Desa Nangkod RT O3 RW 06 Kecamatan Kejobong kabupaten Purbalingga Jawa Tengah butuh perhatian pemerintah daerah setempat.

Namanya, Dedi Kurniyanto (36) pengrajin senjata tradisional dari bahan baku baja yang ditekuni selama beberapa tahun ini mengalami kesulitan modal.

Padahal, pengrajin pembuat senjata tajam seperti pisau, golok, keris dan lainya itu, mendapat pesanan konsumen tidak hanya datang dari dalam negeri. Tapi juga mampu menembus pangsa pasar mencanegara.

Permintaan pesanan konsumen yang sering datang dari luar negeri berasal dari Negara Australia, Filipina dan India. Harga produk senjata tradisional sangat bervariasi dari mulai ratusan ribu hingga jutaan. Dan itu tergantung pesanan model dan bahan dasarnya.

"Pesanan cukup banyak, tapi saat ini kita belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Karena keterbatasan modal. Disamping itu juga barang bakunya langka di daerah terpencil seperti Desa Nangkod,"kata Dedi Kurniyanto saat ditemui ditempat kerjanya, Senin (5/6/2023).

Kepiawaian sebagai empu yang kondang hingga terkenal sampai luar negeri, Dedi kurniyanto pun sempat mendapat tawaran kerja dari salah satu konsumen dari Negara Australia.

Namun, ia menolak karena sesuatu hal dan pertimbangan keluarga yang membuat berat hati meninggalkan tanah kelahirannya.

"Saya sempat ditawarin sama konsumen dari Australia untuk kerjasama. kerja sama itu saya tolak karena sesuatu hal dan pertimbangan lainnya,"ungkapnya.

Dedi kurniyanto juga menambahkan bahwa produk kerajinannya yang di pasarkan ke konsumen hingga diketahui luar negeri dengan promosi melalui media digital.

"Pemasaran kami melalui online, dan saya sangat kewalahan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Karena bahan dasar yang susah didapat dan terbentur karena permodalan,"

Dedi juga berharap ada perhatian serius dari pemerintah agar usaha bisa berkembang dan bisa membuka lapangan pekerjaan, sekalipun tempatnya hanya di pedesaan. (Riswanto).

Post a Comment

 
Top