 |
| Fuchsia Diharapkan Menjadi Sistem Operasi Untuk Mendukung IOT |
Berbeda dengan sistem operasi Chrome OS dan Android, Fuchsia tidak dikembangkan dengan kernel Linux, melainkan dengan microkernel berjuluk Zircon.
Baca Juga :Huawei Menargetkan Tahun Depan Akan Merilis Harmony OS 2.0 dan versi 3.0
Fuchsia bisa berjalan di perangkat ponsel, tablet, dan komputer beda dengan Android yang hanya bisa dipakai untuk perangkat ponsel dan tablet, Nantinya Fuchsia diharapkan akan menjadi sistem operasi untuk mendukung Internet of Things (IoT).
Sistem operasi Fuchsia dulu dikira sebagai calon penerus Android. Namun, dalam konferensi Google I/O Mei lalu, Google mengungkap bahwa Fuchsia merupakan semacam eksperimen terkait pengembangan kemampuan sistem operasi yang hasilnya nanti bisa saja diterapkan di produk-produk lain.
Pengembang Android disebut bisa menggunakan lintas platform Flutter SDK untuk menyusun aplikasi ke versi Fuchsia.
Fuchsia didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas dan sumber terbuka di bawah lisensi campuran, antara lain lisensi BSD 3-clause, MIT, dan Apache 2.0.
Sistem operasi Fuchsia dulu dikira sebagai calon penerus Android. Namun, dalam konferensi Google I/O Mei lalu, Google mengungkap bahwa Fuchsia merupakan semacam eksperimen terkait pengembangan kemampuan sistem operasi yang hasilnya nanti bisa saja diterapkan di produk-produk lain.
Pengembang Android disebut bisa menggunakan lintas platform Flutter SDK untuk menyusun aplikasi ke versi Fuchsia.
Fuchsia didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas dan sumber terbuka di bawah lisensi campuran, antara lain lisensi BSD 3-clause, MIT, dan Apache 2.0.
Post a Comment