MUI (Majelis Ulama Indonesia) bersama segenap elemen masyarakat se Kabupaten Batang mengutuk keras aksi kerusuhan yang terjadi di sejumlah wilayah DKI Jakata |
Kabupaten Batang
MUI (Majelis Ulama Indonesia) bersama segenap elemen
masyarakat se Kabupaten Batang mengutuk keras aksi kerusuhan yang terjadi di
sejumlah wilayah DKI Jakata, menyusul unjuk rasa di depan kantor KPU dan
Bawaslu Pusat, pada 22 dan 23 Mei yang lalu.
Pernyataan Sikap dibacakan dalam acara Buka Bersama dengan
unsur Forkopimda, tokoh lintas agama dan komponen masyarakat termasuk wartawan,
di aula Hotel Dewi Ratih Batang, Sabtu sore, (25/5).
Pernyataan Sikap tersebut dibacakan oleh KH. Sulton Syair, Pengasuh
Ponpes Al Hidayah Desa Plumbon,
Kecamatan Limpung, Batang,mereka menuntut agar para pelaku kerusuhan dijatuhi
hukuman setimpal, sesuai hukum yang berlaku.
Menurut Ketua MUI Batang, KH Zaenul Iroqi, Pemilu sudah
selesai namun meninggalkan sisa-sisa ketidak puasaan atas hasil pemilu yang
berujung unjuk rasa dan berakhir anarkis.
“Sebagai ulama, kami merasa prihatin dengan munculnya berita
hoaks dan ekses pemilu," katanya.
Namun ulama-ulama sekarang, kata KH Zaenul, sudah kebal
dengan berita-berita hoax yang banyak muncul selama ini. Para ulama, tidak
terpengaruh sama sekali, termasuk yang beredar di media sosial.
“Kami juga tidak percaya bahwa polisi-polisi di Jakarta
dalam menangkal perusuh, bertindak biadab. Mereka dalam menjalankan tugasnya
tetap berpedoman pada aturan yang ada, sesuai dengan SOP," kata KH.
Zainul.
Terkait penggunaan istjimak ulama, oleh kelompok tertentu,
tambahnya, MUI Jawa Tengah merekomendasikan penggunaan istjimak hanya digunakan
oleh MUI dan tidak boleh digunakan oleh pihak manapun.
"MUI merekomendasikan untuk mencabut istilah ijtimak
ulama yang dipergunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan
politik," terangnya.
braSelain itu, ujarnya lebih lanjut, penggunaan kata-kata takbir
juga sudah mengalami pergeseran. Karena digunakan untuk hal-hal yang tidak
dibenarkan oleh ajaran agama.
"Takbir bukan untuk meminta pertolongan Allah, tapi
untuk melampiaskan amarah dan menghancurkan sesuatu. Itu merusak nama
Allah," jelasnya.
KH Zaenul Iroqi menambahkan lebih lanjut, MUI sepakat
mendukung aparat TNI dan Polri untuk menjaga keamanan dan menyelesaikan yang
belum rampung dalam pemilu 2019, sesuai konstitusi yang ada.
Sementara itu, Kapolres Batang AKBP Edi S Sinulingga
mengatakan, situasi di Jakarta sekarang sudah jauh lebih kondusif
dibanding kemarin saat terjadi bentrok,
antara polisi dengan kelompok perusuh yang bertujuan untuk membuat kekacauan di
Jakarta.
“Kejadian di Jakarta
tidak ada hubungannya dengan umat dan agama, namun murni tindakan perusuh yang
ingin mengacaukan keadaan negara,” katanya.
Menurut AKBP Edi S Sinulingga, mereka yang melakukan
kegiatan anarki mengatas namakan Islam, tapi perbuatan mereka tidak
mencerminkan ajaran agama Islam yang toleran dan cinta damai.
Post a Comment