googlesyndication.com

0 Comment
BEKraf Buka Kelas Pelatihan Dan Workshop Bagi Pelaku UKM

Deputy Akses Permodalan BEKraf membuka kelas pelatihan dan workshop di Hotel Dafam selama tiga hari

Kota Pekalongan
Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) membuka kelas pelatihan dan workshop bagi para pelaku Usaha Kecil menengah (UKM) di Kota Pekalongan. Selama tiga hari BeKraf memberikan materi yang menjadi program dari Deputy Akses Permodalan untuk mendukung akses permodalan bagi UKM.

Deputy Akses Permodalan BeKraft, Fadjar Hutomo menyampaikan, para pelaku UKM di Kota pekalongan dan sekitarnya sangat antusias mengikuti kelas yang dibuka sejak tanggal 12 Oktober hingga ditutup kemarin di Hotel Dafam.
"Peserta yang mendaftar membludak hingga menyentuh angka 250 orang. Namun karena keterbatasan waktu dan tempat terpilih 100 orang saja," ungkapnya, kemarin usai penutupan acara.
Dalam kelas pelatihan dan workshop tersebut, kata Fadjar, pihaknya memberikan capacity building atau pembekalan terhadap pemahaman akses permodalan dengan mengambil sudut keuangan syariah dan cara pengelolaan secara syariah.

Dikatakan Fadjar, persoalan permodalan selalu menjadi pertanyaan besar bagi para pelaku UKM. Namun di sini pihaknya hanya memberikan kemampuan pengelolaan manajemen keuangan yang baik bagi peserta.
"Bukan soal duitnya ada atau tidak, akan tetapi si UKMnya ini mampu mengelola dengan baik atau tidak,"ucapnya.
Kita di sini, lanjut Fadjar, selain memberikan materi akses permodalan juga memberikan pelatihan pemasaran, pengemasan, mark knowledge, kekayaan intelektual dan modul keuangan untuk bisa diterapkan dalam manajemen UKM bersangkutan.
Dari data panitia, sambung Fadjar, para peserta tidak datang dari Pekalongan saja, namun juga datang dari beberapa kota besar lainya seperti Surabaya, Jogja, Bandung dan sebagainya. Artinya mereka berusaha untuk selalu mengikuti perkembangan BeKraf dalam setiap kegiatan yang dibuka di daerah.
"Dari hasil kelas ini diharapkan mereka mampu meningkatkan keterampilannya dalam melakukan pencatatan usahanya, akuntasinya dan membuat laporan keuangan sendiri," tuturnya.
Hal tersebut, terusnya, nantinya yang akan dibaca oleh lembaga keuangan yang akan menyalurkan permodalan kepada pelaku UKM.
"Jadi ketika lembaga keuangan yang akan mendanai paham betul kondisi dan kemampuan para UKM tersebut," jelasnya.

Post a Comment

 
Top