-->

Dari Usaha hingga Emas, Ini Modal Penting Menghadapi Redenominasi Uang

Pekalongan News
Tuesday, December 23, 2025, December 23, 2025 WIB Last Updated 2025-12-23T15:06:01Z
Dari Usaha hingga Emas, Ini Modal Penting Menghadapi Redenominasi Uang
Pekalongannews - Isu redenominasi rupiah kembali ramai diperbincangkan di berbagai ruang publik, mulai dari media massa hingga obrolan warung kopi. 

Banyak orang masih menganggap redenominasi sebagai ancaman besar yang bisa memangkas nilai kekayaan secara drastis. Padahal, secara konsep, redenominasi bukanlah pemotongan nilai uang, melainkan penyederhanaan penulisan angka agar sistem moneter lebih efisien dan mudah digunakan.

Masalah terbesar dari redenominasi bukan terletak pada kebijakan itu sendiri, melainkan pada reaksi manusia terhadap perubahan. 

Makin Tahu Indonesia Sejarah menunjukkan, setiap perubahan sistem keuangan selalu melahirkan dua kelompok: mereka yang panik dan kehilangan aset, serta mereka yang tenang dan justru menguat secara finansial. Perbedaannya bukan kecerdasan, melainkan kesiapan.

Salah satu aset terpenting yang disarankan untuk dimiliki sebelum redenominasi adalah usaha riil penghasil arus kas. Usaha nyata seperti warung, jasa, atau bisnis rumahan memiliki keunggulan karena nilainya mengikuti kebutuhan manusia, bukan angka di rekening. 

Selama orang masih membutuhkan makanan, transportasi, dan layanan dasar, arus kas akan tetap mengalir meski nominal uang berubah.

Aset kedua yang terbukti tahan terhadap perubahan sistem moneter adalah emas dan logam mulia. Sepanjang sejarah, emas selalu berfungsi sebagai pelindung nilai. 

Redenominasi hanya mengubah jumlah angka rupiah untuk membeli emas, bukan nilai emas itu sendiri. Karena itu, emas kerap dijadikan jangkar stabilitas di masa transisi ekonomi.

Selain itu, properti real dan fungsional juga menjadi benteng finansial yang kuat. Rumah tinggal, tanah produktif, atau bangunan yang bisa disewakan memiliki nilai intrinsik karena tidak bisa dicetak ulang. 

Properti yang digunakan untuk tempat tinggal atau menghasilkan pendapatan jauh lebih aman dibanding properti gengsi yang hanya mengandalkan kenaikan harga.

Aset yang sering diremehkan namun sangat krusial adalah keahlian dan kemampuan diri. Keahlian tidak bisa diredenominasi, tidak bisa dicuri, dan tidak tergerus perubahan angka. 

Di tengah pergeseran ekonomi dan kemajuan teknologi, individu yang memiliki keahlian relevan justru semakin dibutuhkan.

Untuk memperkuat ketahanan finansial, memiliki lebih dari satu sumber penghasilan menjadi langkah bijak. Penghasilan ganda berfungsi sebagai bantalan saat salah satu sumber terganggu. 

Hal ini semakin penting dalam masa transisi ekonomi yang penuh ketidakpastian.

Tak kalah penting adalah dana darurat yang likuid. Banyak orang jatuh bukan karena miskin aset, melainkan karena tidak punya uang tunai yang bisa segera digunakan. 

Dana darurat memberi waktu untuk berpikir jernih tanpa harus menjual aset berharga secara terburu-buru.

Semua aset tersebut akan rapuh tanpa kesiapan mental dan literasi keuangan. Pemahaman tentang nilai, daya beli, dan inflasi membantu seseorang tetap rasional di tengah perubahan. 

Pada akhirnya, redenominasi bukan akhir dunia. Dengan persiapan yang tepat, perubahan sistem justru bisa menjadi peluang untuk naik kelas secara finansial, bukan sumber kepanikan.
Komentar

Tampilkan

No comments:

TERKINI