googlesyndication.com

5 Comment
Pria Kreatif  Asal Pekalongan Ini Ciptakan Sepatu Dari Daun Jati
Rozy Setiadi dan rekanya memperlihatkan karya kreatifnya, sepatu dari daun jati
Kota Pekalongan
Kreativitas memang tiada batas, jika ada kemauan. Terbukti di tangan terampil Rozi Setiadi (33 th) warga Jalan Prambanan, Kota Pekalongan ini mampu menyulap daun jati menjadi karya menakjubkan, sepatu dari daun jati. Hasilnya tak kalah dengan sepatu yang dibuat pabrik terkenal.
"Saya memanfaatkan daun jati kering yang jatuh dari pohon. Daripada berserakan jadi limbah, akhirnya saya coba memanfaat kanya," ucap pria kreatif yang banyak menciptakan karya unik di rumahnya.
Menurut Rozy, dirinya lebih memilih barang-barang yang menurut orang sudah tidak ada manfaatnya. Ide membuat sepatu dari daun jati tersebut sudah tercetus sejak 5 bulan sebelumnya.
"Saya coba riset, beberapa kali gagal. Karena bahan daun jati mudah robek. Tapi setelah 5 bulan berselang, saya temukan formulanya hingga sepatu daun jati ini awet dan kuat untuk dipakai aktivitas sehari-hari," tutur Rozy yang juga pernah mendapatkan penghargaan dibidang seni kreatif tingkat Jawa Tengah.
Kini karyanya mulai banyak diminatai anak muda, karena unik dan mengikuti model yang sedang jadi trend.
"Awalnya saya pasarkan kepada teman-teman dan kenalan. Mereka menyukainya. Alhamdulillah sejak itu pesanan terus mengalir," akunya.
 Karena pembuatanya masih manual, Rozy tidak berani menerima pesanan partai banyak, alasanya prosesnya masih cukup memakan waktu dan tidak didukung peralatan yang memadai.
"Ini murni handmade, jadi saya tidak berani terima banyak. Sehari hanya mampu produksi 2 pasang sepatu, jadi mesti pesan dulu," ujarnya.
Kendati demikian, Rozy berharap suatu ketika bisa memiliki modal untuk membeli alat atau mesin yang dapat mempersing kat pekerjaan. Hingga sepatu dari daun jati bisa diproduksi massal untuk memenuhi permintaan.
"Keinginan itu ada mas, tapi saya realistis saja. Semoga saja nanti ada rejeki untuk bisa memiliki modal," ucapnya merendah.
Untuk bisa membuat sepatu daun jati menurut pria lulusan sekolah seni ini cukup mudah. Kuncinya telaten dan mau kerja keras.
"Pertama-tama pilih daun jati yang lebar dan mulus tanpa banyak cacat, terus dibersihkan dengan direbus. Setelah itu ditiriskan sampai kadar airnya turun, tapi tidak boleh terkena matahari langsung. Baru setelah itu ditaruh dalam lembaran lipatan koran. Setelah benar-benar kering, daun jati siap digunakan dengan membuat pola lalu digunting. Setelah terbentuk pola sepatu yang diinginkan, daun yang telah digunting dan dilapisi bahan yang nyaman untuk kaki kemudian dirakit dan dijahit. Semua proses secara manual," papar Rozy saat mempraktekan proses pembuatan sepatu daun jati.
Pria Kreatif  Asal Pekalongan Ini Ciptakan Sepatu Dari Daun Jati
Sneakers gaul ini siapa sangka terbuat dari daun jati karya Rozy Setiadi 
Menurut juara I Dekranasda 2013 ini, ada dua pilihan finishing sepatu daun jati, yang pertama original atau doff dan yang satunya menggunakan finishing akrilik sebagai pelapis.
"Dua-duanya menawarkan tekstur yang berbeda. Untuk yang doff, permukaan daun jati yang menjadi kulit sepatu berasa agak kasar dan warnanya doff tanpa lapisan. Sedangkan yang sudah dilapisi akrilik akan tampak kilap," jelasnya.
Meskipun dibuat manual dan terbatas, harga sepatu ini masih tergolong murah. Berkisar antara Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu untuk jenis sneakers. Masih tidak sebanding kalau melihat prosesnya yang memakan waktu.
"Untuk jenis lainya, harganya bisa lebih tinggi dari itu, bergantung pada tingkat kesulitan dan pemakaian bahan," beber Rozy.
Selain itu, Rozy juga menawarkan layanan perbaikan sepatu apabila produknya mengalami kerusakan.
"Jangan dibuang, kalau solnya masih bagus, bisa saya perbaiki dengan penggantian bahan daun jatinya. Asalkan sesuai dengan peruntukanya, sepatu ini awet dan kuat. Misal untuk main bola ya tetap ancur. kalau wajar saya jamin deh, akan awet," terang Rozy sambil berpromosi.
Tak lupa, pria yang tak pelit ilmu ini siap membagikan ilmunya kepada siapa saja yang mau belajar. Syukur-syukur mau menjadi mitra berusaha.
"Saya siap bantu pelaku UKM pemula untuk sama-sama belajar. Mari kita sama-sama berjuang mulai dari belajar dan berusaha," tandasnya.



Post a Comment

 
Top