googlesyndication.com

2 Comment
Media Televisi Dituntut Perbanyak Konten Semangat Nasionalisme, Ini Kata Para Nara Sumber
Para narasumber dalam acara FGD yang digelar KPID Propinsi Jateng di Hotel Dafam, Selasa (19/4/16)
Kota Pekalongan

Jam prime time dalam acara televisi secara nasional idealnya diblok dan diisi konten acara berisi nasionalisme yang materinya sama atau berbeda, akan tetapi masih di jam yang sama. Hal tersebut untuk menyiasati kurangnya konten acara yang memiliki muatan nasionalisme. Karena nasionalisme tidak sekedar lagu-lagu nasional di buka-tutup acara tv kita selama ini. Pandangan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso disampaikan dalam acara Focus Group Discusion (FGD) tentang Kajian Analisa Pemantauan Penyiaran yang digelar Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Propinsi Jawa Tengah di Hotel Dafam, Selasa (19/4/16).

Sebagai narasumber, Sribudi menyoroti gagalnya media televisi yang telah kehilangan sensitivitas dan keterpihakan kepada semangat nasionalisme.

"Televisi seharusnya memiliki peran dan tanggung jawab dan saya rasa media tv gagal menjawab itu," ucap Sri Budi.
Selama 10 tahun terakhir atau tepatnya setelah UU penyiaran digulirkan, kita sekarang dihadapkan pada semangat review UU penyiaran terutama terkait isu nasionalisme.
"Betapa kuatnya tarik menarik antara bisnis dan idealisme dalam dunia penyiaran di indonesia," tuturnya.
Pada prakteknya, lanjut Sri Budi, sangat sulit sekali untuk menyeimbangkan antara keduanya dalam praktek.
“Saya justru kuatir pasal-pasal penting yang selama ini dijadikan dasar untuk menyeimbangkan antara tarikkan bisnis dan idealisme justru akan hilang,” ungkapnya.
Pembantu Rektor I Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Kota Pekalongan, Muchlisin dalam paparanya lebih menegaskan untuk lebih keras menyuarakan semangat nasionalisme dalam dunia penyiaran Indonesia.
"Nasionalisme jangan hanya diformulasikan kedalam trendsenter yang sedang terjadi di media. Tapi nasionalisme harus dimaknai sebagai semangat menyuarakan melalui konten yang berisi muatan nasionalisme," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekalongan, Tjuk Kushindarto merasa senang, semangat nasionalisme kencang disuarakan dalam acara FGD yang mengambil tema Nasionalisme terlupakan.
"Lembaga penyiaran jangan hanya mengejar keuntungan komersil saja, sehingga budaya dan nasionalisme ditinggalkan. Jadi harus tetap mengedepan kan budaya sopan santun semangat nasionalisme," jelasnya.

Post a Comment

 
Top