Kepala Dishubparbud Kota Pekalongan Drs Doyo Budi Wibowo |
Kota Pekalongan
Dinas Perhubungan Pariwisata Dan Kebudayaan (Dishubparbud) Kota Pekalongan berencana membenahi kawasan budaya Jatayu menjadi area City Walk yang mencakup Ruang Tata Hijau (RTH) dan penataan taman sepanjang Sungai Loji berikut tata kelola parkir. Hal tersebut disampaikan Kepala Dishubparbud Kota Pekalongan Doyo Budi Wibowo usai meminta dukungan Pj Walikota Pekalongan Prijo Anggoro BR.
Kepada media Doyo menyampaikan, rencana pembenahan kawasan tersebut sudah didiskusikan dengan Propinsi dan sharing dengan lainya.
"Bahkan dalam waktu dekat akan dibuatkan surat oleh Pj Walikota ke Propinsi untuk segera dapat ditindak lanjuti," terangnya.
Dikatakan Doyo, dalam pembenahan kawasan budaya Jatayu menjadi City Walk, pihaknya kesulitan dengan pengadaan lahan parkir yang ada disekitar kawasan tersebut.
"Untuk bunderan kita sangat kesulitan untuk bisa menata sehingga tidak ada lagi tempat terpaksa dua baris," keluh Doyo.
"Sementara kalau untuk taman dibikin kaya Surabaya akan jadi bagus. Mungkin kita akan lakukan pendekatan dengan penjual bunga di sepanjang bantaran Sungai Loji agar ikut terlibat," ucapnya lebih lanjut.
Pembenahan dan penataan bantaran sungai bisa berupa kolaborasi dengan mereka sekalian kita minta menata sekalian taman terse but dan mereka bisa tetap berjualan disisi taman itu nantinya.
"Konsepnya nanti kita mix-kan, satu Pemkot punya RTH dengan pengelolaanya oleh BLH dan satu lagi kita punya penataan lahan parkir yang lebih bagus," tuturnya.
Karena selama ini, sambung Doyo, kalau ada event kita selalu disalahkan kalau penataan parkirnya tidak tertib.
"Saya sudah meminta agar halaman belakang Bakorwil bisa dibuka. kita sudah overload, dengan dibuka pintu barat akan lebih mudah menata parkir dan tertib dan saya juga sudah usulkan lahan yang ada didepan kantor Perpustakaan agar bisa diakuisisi untuk dijadikan kan tong parkir," paparnya.
Sebab, kata Doyo lagi, kalau nanti Jatayu bisa berubah jadi City Walk, dirinya yakin pasti akan ada kesulitan penataan parkir kalau ada ruas lahan yang bisa digunakan tidak segera diakui sisi atau rislah.
"Kalau tahun 2016 bisa, kita akan segera tempati. Mumpung ada pem bahasan," tuntasnya.
Post a Comment