Guru Mengaji Ditemukan Tewas Tertimpa Reruntuhan Tembok

lokasi ditemukanya korban tewas

Kota Pekalongan

Seorang guru mengaji di sebuah Taman Kanak-kanak (TK) Islam Yayasan Dhiyatul Fatihin di Jalan Jlamprang nomor 109 Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan ditemu kan tewas tertimpa tembok dak lantai dua bangunan yang biasa ditinggali korban di komplek sekolah setempat, Sabtu (16/5/15), korban  yang diketahui bernama Muhammad Faturokhman (42 th)  merupakan warga Jalan Jlamprang gang 2 Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan utara Kota Pekalongan.

Dari keterangan saksi di lokasi, Hasanudin (42 th) warga  Rt 01/Rw 01 Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, kota Pekalongan mengaku saat itu sedang mengayuh sepeda melewati depan sekolah TK tiba-tiba mendengar suara bergemuruh seperti benda keras jatuh,

" Saya kaget mas, sedang lewat lokasi mendengar suara keras seperti benda rubuh, saya lihat ternyata benar, bangunan tembok dak lantai atas rubuh lalu saya cek masuk lokasi lihat ada orang tertimbun reruntuhan material tembok dalam posisi tengkurap, lalu saya langsung berusaha menolong sambil teriak ke warga," terangnya.

Setelah berhasil diangkat ramai-ramai oleh warga, lanjut Hasanudin, dirinya tidak dapat mengenali korban, karena wajah sudah rusak berdarah-darah.

" Saya kesulitan mengenali korban mas, karena kondisinya mengenaskan, baru ketika mau dibawa ke Rumah Sakit, istrinya datang langsung mengenali identi tasnya dari baju yang dikenakan," kata dia.

Korban akhirnya diketahui meninggal dunia beberapa saat ketika sudah sampai di rumah sakit dan menurut keterangan kerabat korban akan langsung dikebu mikan sore ini.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP Luthfie Sulistiawan melalui Kapolsek Utara AKP I Ktut Lanus membenarkan kejadian tersebut.

" korban merupakan guru ngaji di sekolah tersebut, korban diduga hendak mengganjal tembok dak lantai atas dengan potongan bambui, itu diketaui dilokasi ada dua bambu yang belum terpasang dan terdapat beberapa peralatan tukang. saat ini sedang dilakukan penggalian informasi lebih dalam dan melakukan olah TKP untuk mengetahui peristiwa sesungguhnya," jelasnya.