googlesyndication.com

0 Comment
Kota Pekalongan
Untuk memaksimalkan program pelatihannya,  Balai Pelatihan kerja (BLK) Kota pekalongan membutuhkan dana sekurang-kurangnya Rp 5 Miliar. Hal ini dikarenakan dari 9 jenis pelatihan yang diprogramkan oleh BLK sebagaian besar menggunakan fasilitas yang cukup banyak dan mahal.

Sebagai contoh, pada tahun 2013 BLK mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk peralatan pelatihan las sebesar Rp 1.3 M,  itu baru untuk satu jenis pelatihan, belum untuk jenis pelatihan yang lain, sepeti otomotif, listrik dan komputer. Padahal untuk memaksimalkan pelatihan diperlukan fasilitas penunjang yang mumpuni juga.

"Saat ini untuk pelatihan otomotif satu kendaraan motor masih digunakan untuk 4 orang, padahal idealnya digunakan untuk maksimal 2 orang, begitu pula dengan listrik,"kata Kepala BLK Kota Pekalongan, Edy Supriyadi.

Sedangkan untuk pelatihan komputer, menurut Edy, peralatan yang digunakan harus disesuaikan dnga kemajuan teknologi yang ada sekarang. Di BLK Kota Pekalongan sendiri jumlah komputernya sudah cukup banyak, ssehingga masing-masing peserta sudah bisa menggunakan satu komputer, namun kendalanya spesifikasi komputer yang digunakan masih era lama.

"Alhamdulilah, untuk pelatihan komputer memang, jumlahnya sudah cukup saat ini, sehingga masing-masing peserta pelatihan sudah bisa menggunakan satu komputer, namun masalahnya, komputer yang digunakan masih spesifikasi lama, sehingga untuk pelatihan materi yang memerlukan komputer dengan spesifikasi terkini terkendala, seperti materi untuk desain grafis dan semacamnya,"jelasnya.

Selain itu, anggaran yuntuk pelatihan tahun kemarin dan tahun ini juga mengalami penurunan, jika pada tahun 2013 BLK mendapatkan Rp 600 Juta untuk menyelenggarakan pelatihan dua kali dalam setahun, namun pada tahun 2014 BLK hanya mendapatkan Rp 250 Juta.

"Anggaran untuk pelatihan di BLK di tahun 2014 memang di turunkan menjadi Rp 250 Juta dari sebelumnya Rp 600 juta, sedangakn untuk tahun 2015 ini seperinya masih berkisar di angka Rp 250 Juta. dampaknya memang jumlah peserta pelatihan kami kurangi agar anggarannya bisa cukup,"tandasnya.

Post a Comment

 
Top