googlesyndication.com

1 Comment

Setidak-tidaknya 1 bulan lebih waktunya diabdikan untuk kepentingan kegiatan-kegiatan sosial. Dialah Akhmad Khairudin ( 40 tahun), lazim dikenal “ Ladonk Art” dalam aktiviatas medsos Facebook-nya. Sejak akhir November 2014 ia harus disibukkan dengan aktivitas kesekretariatan Komunitas Peduli Kali Loji (KPKL) mempersiapkan “Aksi Peduli Kali Loji”, yang diselenggarakan pada tanggal 30 November 2014 baru lalu. Selepas itu, di sela persiapan kegiatan “Aksi Kali Bremi”, 1 hari setelah kejadian bencana longsor di Kabupaten Banjarnegara, pada hari Minggu (7/12/2014) ia pun terpanggil untuk segera berada di Desa Jemblung, Karang Kobar, Banjarnegara. Selama 2 hari ia berpeluh-peluh keringat, kerja bahu membahu bersama sesama relawan melakukan pencarian korban bencana longsor di Dusun Jemblung dan Pencil, Karang Kobar, Banjarnegara. Ia mencoba mengingatnya, “aktivitas pencarian korban yang paling menyita waktu tenaga adalah di Jemblung, sedang hari kedua di Pencil relawan tak sedemikian bekerja keras karena tak banyak ditemukan korban disana.”


Sekembalinya dari Banjarnegara ia pun disibukkan dengan persiapan Aksi Kali Bremi pertama, yang diselenggarakan bersama aparat Kodim 0710 pada Jum’at (12/12/2014), dan Aksi Kali Bremi Kedua pada Minggu (21/12/2014), yang dipandu bersama sesama komunitas Pekalongan.


Meskipun semangat tetap prima namun stamina tubuh penduduk RT 02 / RW 01 Desa Jeruksari  Pekalongan ini, tak kuasa menahan keletihannya dalam bergiat sebagai relawan akhir-akhir ini. Pada Rabu sore (24/12/2014) ia harus pasrah diboyong sesama rekan relawannya, Ahmat Ikwanudin, Dicko Handono, dll, untuk dirawat di RSUD Bendan, dikarenakan tak sadarkan diri. Ia mengisahkan, “Saat itu tubuhku lunglai bersamaan dengan rasa pusing di kepala yang tak tertahankan. Untung sebelum pingsan masih  sempat menelpon Pak Dicko berkeluh kesah akan rasa pusingnya.” 


Seorang pekerja keras yang tak memiliki pekerjaan tetap, kehidupan rumah tangga bermasalah, dan jauh dari kerabat ini sampai hari ini masih dirawat di RSUD Bendan. Pada suatu kesempatan kunjungan tetangganya yang menengok, sempat memperoleh saran dari bidan yang berpraktek sehari-hari di desanya, Jeruksari, yaitu Sri Suhartati bahwa, agar dirinya segera mengurus keringanan biaya yang bisa diupayakan melalui pembiayaan BPJS.
(PN/AA)


Post a Comment

 
Top