googlesyndication.com

0 Comment

... haluan pun telah memecah arus gelombang muara,

gelimbung biduk seirama angan menerawang menari di awang-awang.

Terkekeh nelayan di sela mabuknya...

Bukan bercawan-cawan anggur, kecuali realita nan menampik nalar.

Bukan berbutir-butir senyawa penenang, melainkan polah-tingkah nan menepis 

kelayakan.

Kebersahajaan terkapar teronggok di kerasnya bebatuan,

menatap pamrih terembus angin kian berbangga di tengah sorai penggembira.

Kelaziman berbuah kernyit - cibiran, 

kelicikan didewakan layaknya kelebihan kecerdasan.

Limbung - gontai tersamar bersama arak-arak kabut,

Terseok-seok langkah kian mendikte kerendah-dirian.

Akankah sedesir butiran debu yang beterbangan membisikkan,

bahwa jejak hampir tak bertapak…

Akankah ranting berikut dedaunan kering bertutur lirih di deraknya,

bahwa lintasan kaki nyaris tak menjamah…

~Arry Anand~

Post a Comment

 
Top