googlesyndication.com

0 Comment
Pekalongan News
Sebagai implementasi penguatan pendidikan karakter, MI Plus Sullam Taufiq Kajen menggalakkan budaya madrasah
Kabupaten Pekalongan 
Sebagai implementasi penguatan pendidikan karakter, MI Plus Sullam Taufiq Kajen menggalakkan budaya madrasah. Secara konseptual, budaya madrasah merupakan suatu sistem nilai,kepercayaan, keyakinan, kredo dan norma-norma keberagamaan yang diterima secara menyeluruh, mulai dari kepala madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, serta dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan penerimaan serta konsistensi sebagai perilaku alami, yang dibentuk oleh miliu yang menciptakan pemahaman yang sama diantara seluruh unsur dan personil madrasah, dan jika perlu membentuk opini masyarakat yang sama dengan madrasah. Demikian disampaikan Syaikhul Alim, kepala MI Plus Sullam Taufiq Kajen di sela-sela penerimaan rapor hasil Ulangan Tengah Semester I jum'at (6/10) kemarin. 

Lebih lanjut dijelaskan, budaya madrasah yang kami terapkan ini merupakan sebuah konsep pendidikan nilai guna membangun karakter peserta didik dan segenap civitas madrasah yang bersifat komprehensif. Karena dalam perwujudannya terdapat inkulnasi nilai, pemberian teladan, dan penyiapan peserta didik agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan memfasilitasi pembuatan-pembuatan keputusan moral secara bertanggung jawab dan keterampilan hidup yang lain.

Dalam penerapannya, budaya madrasah ini diwujudkan dalam bentuk program unggulan berupa keterpaduan antara pendidikan agama dan umum.
"Peserta didik di MI Plus Sullam Taufiq Kajen disamping mengikuti pendidikan formal melalui kegiatan intra dan ekstrakurikuler madrasah, pembelajaran juga dipadukan dengan kegiatan di TPQ dengan fokus muatan keagamaan seperti tahsin dan tahfidz Al-Qur'an dan hadits serta praktik doa dan ibadah " terangnya.
Implementasi yang lain diterapkan melalui pembiasaan karakter positif seperti rajin ibadah seperti sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah, cinta kebersihan dan lingkungan, sikap disiplin, jujur dan tanggung jawab, saling menghargai dan toleransi, sopan santun dan tata krama serta dibangun nilai-nilai kebersamaan dan kompetisi yang sehat dan bersahabat guna mewujudkan komunitas pembelajar.
"Pembiasaan karakter positif ini juga didorong dan dibangun melalui pemberian keteladanan terutama dari pendidik dan tenaga kependidikan. Jadi budaya madrasah tidak hanya ditujukan untuk peserta didik tetapi juga untuk guru dan tenaga kependidikan. Kami berprinsip keteladanan adalah metode yang paling efektif dan ampuh membangun karakter" tambahnya.
"Harapan kami, melalui penerapan budaya madrasah ini dapat terbentuk peserta didik sebagai generasi penerus yang berkarakter atau berakhlaqul karimah dan memiliki kecerdasan majemuk baik intelektual, emosional maupun spiritualnya". Pungkasnya.

Post a Comment

 
Top