googlesyndication.com

0 Comment
Pekalongan News
Satuan Lalulintas Polres Batang mengenakan pakaian adat Jawa melayani pembuatan SIM 
Kabupaten Batang 
Ada hal unik dan menarik pagi tadi ketika para pemohon SIM (Surat Ijin Mengemudi) datang ke Kantor Satuan Lalulintas Polres Batang.  Mereka menjumpai petugas yaitu anggota polisi lalu lintas yang melayani pembuatan SIM mengenakan pakaian adat Jawa.

Tentu saja hal ini membuat masyarakat pemohon SIM agak terkejut karena tidak seperti hari hari biasa, para Polisi mengenakan pakaian dinas lengkap, Rabu (16/8/17).
Ihun warga Pesona Griya Batang tertegun ketika mendapatkan pelayanan petugas Polisi yang menggunakan pakaian adat Jawa tersebut.
“Unik dan menarik polisi mengenakan pakaian adat jawa, saya sampai  tertegun semua anggota Polisi  mengenakan pakaian adat jawa, dengan ramahnya mereka memberikan pelayanan," Kata Ihun saat di tanya awak media.    
Kasat Lantas Polres Batang, AKP M. Adiel Ariesto mengatakan, khusus memperingat Hari Kemerdekaan RI Ke 72 Satlantas Polres Batang memberikan sedikit warna yang berbeda utamanya di pelayanan, hal ini untuk menunjukan rasa nasionalisme.
“Beberapa hari kedepan khusus pelayanan di Satlantas menggunakan pakian adat khas daerah Jawa lengkap dengan dengan blangkon begitu juga dengan Polwan juga mengenakan pakaian adat Jawa Kebaya,” kata AKP M. Adiel Ariesto.   
Ia juga menuturkan menggunakan pakaian adat Jawa untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa dari Kepolisian tidak selamanya kaku, tapi ada saatnya juga kita bisa menunjukan sebagai manusia biasa untuk mengajak masyarakat meningkatkan rasa nasionalisme kita dengan cara yang berbeda – beda.
“Ini mungkin berbeda dengan Satuan Lalu lintas di Polres lain, karena masing – masing punya khas yang berbeda sesuai dengan kearifan lokal daerah masing – masing, Satlantas Poles Batang memberikan hal yang agak unik, jadi lain dari hari – hari biasanya," jelasnya.
AKP M. Adiel Ariesto juga berharap kepada seluruh masyarakat untuk ikut mencintai adat budaya yang ada di Indonesia terutama daerah kita, karena kita juga memiliki adat dan budaya yang berbeda tatapi tetap menjadi satu Negera Republik Indonesia.

“Kita tanamkan dan pukuk rasa nasionalisme kita, rasa cinta dan rasa bangga kita yang  berada di bumi pertiwi ini, mudah –mudahan ini dapat menularkan pada seluruh elemen masyarakat untuk mencintai adat istiadat kebudayaan daerah dan Negara kita," 

Post a Comment

 
Top