googlesyndication.com

0 Comment
Dirjen Industri Agro Kementrian Perindustrian Panggah Susanto melaksanakan seremonial peletakan batu pertama pembangunan pusat pengembangan Kompetensi Industri dan Pengolahan Kakao Terpadu yang di dampingi oleh Bupati Batang  Wihaji, 
Kabupaten Batang 
Dirjen Industri Agro Kementrian Perindustrian Panggah Susanto melaksanakan seremonial peletakan batu pertama pembangunan pusat pengembangan Kompetensi Industri dan Pengolahan Kakao Terpadu yang di dampingi oleh Bupati Batang  Wihaji,  Ditjen Perkebunan Kementrian Pertanian dan Dirut PT. Pagilaran  Rahmat Gunadi, di PT. Pagilaran Unit Produksi Kakao Segayung Utara Desa Kenconorejo Tulis Batang, Selasa (15/8).

Direktur PT Pagilaran Rahmat Gunardi mengatakan Pendirian pabrik kakao di Batang sebagi upaya menyambungkan dengan kepentingan perkebunan dan industri primer, karena kita banyak mengalami kendala pada biji kakao yang di mainkan banyak pihak dan pasar yang fluktuatif sehingga menjadi sulit kita kendalikan di hulu.
“ karena prodak perkebunan yang menentukan harga yaitu pasar bukan produsen, oleh sebab itu maka sebuah upaya bagaiman biji kakao yang prodak agrikultur digeser ke walayah manufaktur, maka kalau sudah jadi coklat yang menentukan harga coklatnya pabrikan,” kata Rahmat Gunardi.
Pabrik Kakao ini juga sebagai upaya berbagai dengan dengan rakyat, karena kami merupakan lembaga pendidikan UGM ( Univertas Gajah Mada ) maka nilai – nilai yang kita pakai sebagai Universitas kerakyatan yang tentu saja membela kepentingan petani.
”kita berbagai manfaat sehingga petan bisa mendapatkan manfaat lebih baik yang tentunya keinginanya terus berkembang, yang saat ini petani kakao sudah usia 50 tahun dengan pemerintah sudah berinvestasi besar kelak ada yang mengurus apa tidak. Maka industri ini membangun sebuah pemikiran yang kelak dapat menginspirasi generasi muda,” tuturnya.
Adapun bahan baku Kakao yang kita butuhkan 8000 Ton dalam setahun, semoga kita bisa mencukupi kebutuahan tersebut dengan menggandeng petani plasma binaan PT. Pagilaran dengan Jawa Timur dan sebagian dari luar Jawa.
“untuk kebutuhan Kakao di Pabrik ini mencapai 8000 ton pertahun, sehingga tidak menutup kemungkinan kita akan mendatangkan Kakao dari Sulawesi, dan pabrik ini akan kita bangun sampai tahap pabrik leaker dan tahun depan sampai ke Bater dan Powder serta Paste,” jelasnya.
Dirjen Industri Agro Kementrian Industri Panggah Susanto mengatakan,  Pembangunan pabrik kakao ini untuk mempercepat hilirisasi pengembangan kakao serta menjadaipusat berbagi kegiatan dari pusat produksi,  wahana untuk riset dan inovasi pembelajaran sinergi Perguruan Tinggi, masyarakat, dan pengembangan sumber daya manusia yang berkompetensi.
“ Sebenarnya Pabrik ini pusat pengembangan Kakao multi fungsi sebagai penggerak petani  Kakao di wilayah Jawa Tengah dan wilayah Jawa pada umumnya dan tentunya nanti bisa bisa di tularkan dan dikembangkan diwilayah yang lain," jelasnya.
Adapun nilai investasinya mencapai Rp. 105 milyar untuk pembangunan gedung dan peralatan mesin, Pabrik ini tidak terlalu besar untuk ukuran indutri skala komersial penuh namun melihat dari fungsinya nilai investasi dan nilai fungsi yang cukup besar ini harus dioptimalkan.  
“ Karena pabrik milik pemerintah, Kakao yang terbesar maka dari tim UGM dan tim dari Kementrian Perindustrian akan mengawal secara terus menerus sampai terselesainya pabrik ini dengan baik yang akan selesai di Bulan Desember 2017.”
Bupati Batang Wihaji yang ikut dalam Ground Breaking atau peletakan batu pertama mengatakan, Pabrik Coklat yang akan di bangun merupakan terbesar milik Pemerintah yang berada di  Kabupaten Batang, karena kita memiliki potensi Kakao yang di miliki PT. Pgilaran sebanyak 200 Ha dan bahan baku yang sudah jelas ada.
“ Pabrik ini akan membutuhkan tenaga kerja kurang lebih 1000 kami harapkan dapat mengambil tenaga kerja dari Kabupaten Batang, paling tidak dapat membantu mengurangi pengangguran yang ada di Kabupaten Batang,” terangnya.
Bupati juga berharap kepada investor untuk menginvestasikan di Kabupaten Batang karena Batang memiliki  pusat energi listrik dengan berdirinya PLTU 2x1000 MW, serta memliki ikilim investasi yang kondusif kalau di kordinasikan dengan baik. 

Sejumlah personel Polsek Tulis Polres Batang dan Koramil Tulis mengamankan jalanya kegiatan nampak pula turut menghadiri Kapolsek Tulis Polres Batang AKP I Wayan Sono.


Post a Comment

 
Top