googlesyndication.com

0 Comment
Pekalongan News
Keluarga dari Zidan Rahmatullah yang tersesat kemudian ditemukan oleh Umi Hani Warga Desa Karangdadap datang menjemput anaknya di kediaman keluarga Umi Hani disaksikan Kades Karangdadap dan anggota Polses Karangdadap
Kabupaten Pekalongan
Tersesat tak bisa pulang, Zidan Rahmatullah (9 th) warga Dusun Sideleg Lor, Desa Selokarto, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang ditemukan warga dalam keadaan mengenaskan.
"Saya temukan anak tersebut berjalan sendirian dalam keadaan kedinginan dan tubuhnya menggigil, karena iba lantas saya bawa pulang ke rumah," ungkap Umi Hani (40 th) warga Desa Karangdadap, Sabtu (25/2/17).
Umi mengatakan, dirinya menemukan anak tersebut sekira pukul 16.00 WIB, kondisinya menggigil kedingan. Ketika saya tanya alamatnya, yang bersangkutan hanya menunjukan jari ke arah timur.

Namun saat saya tanya apakah yang bersangkutan berasal dari Bandar, Batang, Dia hanya menganggukan kepala. Karena kasihan melihat kondisinya segara saya ajak pulang ke rumah lalu saya mandikan.
"Setelah saya beri perawatan, kemudian saya lapor ke perangkat dan Kepala Desa yang selanjutnya diteruskan ke Polsek Karangdadap," ujar Umi.
Ka Subag Humas Polres Pekalongan, AKP Aris Tri Hartanto membenarkan adanya laporan temuan anak tersesat di wilayah Karangdadap. Saat itu upaya yang dilakukan Polsek Karangdadap setelah melakukan pengecekan dan pendataan, kemudian mengubungi pihak keluarga yang bersangkutan.

Dari hasil penaganan kasus tersebut terungkap, anak kecil yang diketahui bernama Zidan Rahmatullah merupakan putra dari Mutohar (48 th) warga Dusun Sideleg RT 01 RW 03 Desa Selokarto, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang.
"Saat ini anak tersebut sudah dijemput orang tuanya dan sudah dibawa ke Selokarto disaksikan anggota Polsek karangdadap, Kades Karangdadap dan warga setempat," terang Aris.
Dari keterangan pihak keluarga yang kami terima, lanjut Aris, anak tersebut merupakan santri baru di Pondok Pesantren Mamba'ul Huda yang berlokasi di Desa Pejomblangan, Kecamatan Kedungwuni.

Yang bersangkutan, kata Aris, baru nyantri selama 40 hari, sebelumnya anak tersebut nyantri di Ponpes lain sudah tiga tahun dengan lokasi masih di sekitar Kecamatan kedungwuni.
"Nah, diduga karena belum bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya, anak tersebut lantas bermaksud pulang ke rumah orang tuanya di Pecalungan tanpa ijin pengasuh pondok hingga mengakibatkan yang bersangkutan tersasat hingga akhirnya ditemukan warga Desa Karangdadap," tandas Aris.

Post a Comment

 
Top