googlesyndication.com

8 Comment
KHTK Petungkriyono Satu-Satunya Hutan Alam Yang Tersisa Di Pulau Jawa
Salah satu pemandangan alam air terjun di Petungkriyono   foto doc istimewa : FB Puncak Petungkriyono

Kabupaten Pekalongan
Hutan alam yang ada di wilayah Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan telah ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Tujuan Khusus (KHTK) dan merupakan satu-satunya hutan alam yang masih tersisa di pulau Jawa. Hutan luas yang melingkari sisi utara sabuk pegunungan Dieng menjadi laboratorium alam paling komplit yang dimiliki oleh Kabupaten Pekalongan.

Direktorat Jendral Panologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementrian Lingkungan Hidup, San Afri Awan membenarkan, bahwa hutan alam yang ada di Petungkriyono memiliki kawasan yang lengkap untuk berbagai keperluan seperti, penelitian, wisata maupun religi.

"Biasanya, KHTK hanya memiliki satu katagori saja, namun di sini, di Petungkriyono lebih komplit, ada tiga katagori masuk dalam satu KHTK. Baik untuk penelitian, wisata maupun religi," terang San Afri Awan.
San Afri Awan menyebut, di Petungkriyono terdapat hutan lindung yang menjadi habitat satwa langka Owa-owa dan Elang Jawa. Keduanya masih banyak ditemukan. Dia juga menambahkan, bahwa hutan Petungkriyono merupakan laboratorium alam besar untuk penelitian satwa dan tanaman langka yang masih terjaga.

Yayasan Kehutanan Indonesia (YKI) juga mentasbihkan bahwa di Petungkriyono selain menjadi hutan alam yang masih tersisa juga menjadikan laboratorium alam untuk konservasi dan penelitian.

Bahkan, YKI tengah melakukan penelitian tentang perubahan iklim dan pengem bangan hutan Petungkriyono sebagai laboratorium alam.
"Dan mengingat di sini kaya akan flora dan fauna yang dilindungi, maka akan kita konsentrasikan pada penelitian dan pengembangan," ucap Siti Fikria Huriati, Direktur Eksekutif YKI.
Sementara itu, Bupati Pekalongan, Aship Kholbihi mengatakan, pihaknya terutama warga Pekalongan siap berkomitmen untuk menjaga kawasan hutan Petungkriyono sebagai paru-paru Jawa Tengah.
"Kita sudah tetapkan, bahwa di sini sudah dicanagkan sebagai zona tanam, bukan zona tebang. Kalau niatnya menanam itu harus tapi kalau mau nebang itu yang tidak boleh," tegas Bupati.
Bupati menuturkan, warga setempat memanfaatkan hutan Petungkriyono dari banyaknya destinasi wisata alam yang ada tanpa merusak hutan. Di sini banyak terdapat pemandangan alam yang masih terjaga keaslianya seperti beberapa air terjun, sungai jernih yang masih alami dengan ekowisatanya.
"Kita akan terus merangkul pihak KPH Pekalongan Timur sebagai pemangku hutan yang ada di sini," jelas Bupati.
Kawasan Pekalongan bagian atas memang kaya akan sumber daya alam dan memiliki pemandangan alam yang sangat luar biasa eksotik. Masuk ke wilayah Kecamatan Petungkriyono yang terletak di ujung selatan Kabupaten Pekalongan akan banyak menemui sensasi yang sangat berbeda dengan tempat lainya. Sepanjang rute di kawasan hutan Petungkriyono, selain udaranya bersih dan menyegarkan juga banyak dijumpai air terjun yang masih perawan seperti, Curug Sibedug, Curug Muncar, Curug Bajing, Curug Lawe, Curug Sokokembang,
Curug Sriti, Curug Kutis dan beberapa kawasan wisata alam dan religi seperti, Kedung Sipingit, Welo River, Goa Macan, Trek Pendakian Gunung Rogojembangan, Puncak Tugu dan Puncak Kendalisodo termasuk kawasan religi Situs Nogopertolo, Situs Gedong dan Makam Kyai Mojo Suta dan masih banyak lagi.
"Belakangan, kawasan Petungkriyono banyak di kunjungi wisatawan domestik maupun wisatwan mancanegara. Lima tahun ini sudah terlihat ramai," ungkap Agus Purwanto, Camat Petungkriyono.

Post a Comment

 
Top