googlesyndication.com

0 Comment
Kota Pekalongan-
Diperlukan keberanian bagi para pelaku UKM dan pelaku di industri batik untuk melakukan perubahan fondamental di bidang ekonomi kreatif semisal batik dalam menghadapi MEA yang akan di berlakukan tahun 2015 mendatang, UKM harus lebih berani dan siap bersaing dengan produk seru pa dari negara lain, batik harus lebih di ilmiahkan dan harus merubah mindset dari para pelaku di in dustri tersebut. hal itu dikatakan Walikota Pekalongan dalam pembukaan Workshop Design Batik yang mengangkat tema Penguatan design Batik Menyongsong Trend Mode Dan Warna Fashion 2015
bertempat di aula Politeknik Pusmanu, Rabu (15/10/14).

"tidak menutup kemungkinan batik juga akan di produksi oleh negara lain dan akan memasuki pasar indonesia tinggal kesiapan kita sebagai pelaku di industri batik yang ada di Pekalongan dalam meng hadapi persaingan bebas.'' terang Basyir,

Lebih lanjut Wal;ikota menjelaskan '' langkah yang kita tempuh dalam menghadapi itu semua adalah perlunya batik di lakukan penguatan dari segi design yang menyesuaikan pasar di negara-negara yang brand batik masih kuat, kita juga
telah lakukan berbagai langkah semisal telah di bukanya prodi batik di Unikal, politeknik khusus batik di politeknik pusmanu dan kita juga buka Akademi komunitas yang membuka jurusan Kriya tekstil serta kita sering adakan kegiatan festival,pameran dan berbagai workshop terkait perkembangan batik, semua itu bagian dari penguatan terhadap produk batik seba gai identitas kita,'' jelasnya

Walikota Pekalongan Juga berpesan agar para pelaku ekonomi batik harus kompak saling bagi ilmu dan berharap agar prilaku pengetahuan batik hanya untuk keluarga saja di hilangkan karena ilmu yang bermanfaat lebih berguna.

Sementara itu dalam petikan pidatonya Direktur Politeknik Pusmanu Mujiono SE,MM menyinggung perlunya inovasi dalam produk batik dan di perlukanya penguatan edukasi terhadap produk batik. karena bicara batik maka akan bicara seni, budaya dean ekonomi, apalagi ada wacana pengembangan pewarnaan warna dari alam.

Work shop yang di hadiri para pelaku industri kreatif menghadirkan guru besar Sekolah Tinggi ilmu design Bandung sebagai pemateri dan diharapkan memberikan ruang kreatifitas di bidang design batik bagi para UKM dan lainya di Pekalongan seperti di katakan Mujiono di awal acara.







Post a Comment

 
Top