-->

De-Dolarisasi Bukan Wacana: Dolar AS Retak, Transaksi Lokal RI Melonjak Namun Perlu Menjaga Stabilitas Rupiah

Pekalongan News
Friday, October 17, 2025, October 17, 2025 WIB Last Updated 2025-10-17T01:48:27Z
De-Dolarisasi Bukan Wacana: Dolar AS Retak, Transaksi Lokal RI Melonjak Namun Perlu Menjaga Stabilitas Rupiah
Gambar Ilustrasi Dibuat dengan AI
Pekalongannews - Fenomena de-dolarisasi — tren negara-negara meninggalkan dominasi dolar AS ($) dalam transaksi internasional — kini menjadi kenyataan yang mengubah sistem keuangan global.

Data Utama dan Fakta Kunci:

  • Dominasi Dolar Melemah: Pangsa dolar dalam cadangan devisa dunia terus menurun, dari ≒ 70%$  pada akhir 1990-an menjadi 56% $ pada tahun 2025.

  • Pendorong Efisiensi: Langkah meninggalkan dolar didorong oleh efisiensi, karena menghilangkan proses konversi mata uang lokal ⇾dolar → mata uang mitra dagang, yang mahal dan berisiko.

  • LCS Meningkat Tajam: Penggunaan skema Local Currency Settlement (LCS) di Indonesia melonjak. Nilai transaksi lintas negara dengan mata uang lokal mencapai Rp 190 triliun per Juli 2025, hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.

  • Pelemahan Dolar Terhadap Mata Uang Utama: Pada Kuartal II-2025, dolar turun 9% terhadap Euro, 11\%  terhadap Franc Swiss, dan 6% terhadap Pound Sterling, diperparah oleh rencana peningkatan utang AS.

  • Peran BRICS dan Asia: Kelompok BRICS memimpin gelombang de-dolarisasi, mendorong penggunaan Yuan dan Rupee. Asia disebut menjadi pusat gravitasi ekonomi dunia yang baru.

  • Langkah Nyata Indonesia: Bank Indonesia memperkuat kerja sama mata uang lokal dengan China, Jepang, dan Korea. Transaksi Indonesia-Jepang menggunakan Yen mencapai Rp 82 triliun hingga Juli 2025.

  • Peluang dan Risiko: Tren ini memperkuat kedaulatan moneter Indonesia, namun menuntut kehati-hatian dalam menjaga stabilitas Rupiah dan cadangan devisa. Sektor komoditas, energi, dan manufaktur ekspor berpotensi diuntungkan.

Dunia bergerak menuju sistem keuangan yang lebih multipolar. Indonesia memiliki peluang strategis untuk memperkuat Rupiah dan mengurangi ketergantungan pada dolar. Keberhasilan adaptasi yang cepat dan lincah akan menentukan posisi Indonesia dalam sistem moneter global yang baru.

Komentar

Tampilkan

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *

TERKINI