-->

Warga Batang Semarakkan Tahun Baru Islam Lewat Pawai Ta’aruf Gebyar Muharam 1447 H

Pekalongan News
Sunday, June 29, 2025, June 29, 2025 WIB Last Updated 2025-06-28T18:16:40Z

Warga Batang Semarakkan Tahun Baru Islam Lewat Pawai Ta’aruf Gebyar Muharam 1447 H
Pekalongannews, Batang – Sorak sorai dan dentuman musik rebana menggema di Kelurahan Proyonanggan Selatan (Prosel), Kabupaten Batang, Jumat malam, 27 Juni 2025. Ribuan warga tumpah ruah di jalanan mengikuti gelaran perdana Pawai Ta’aruf Gebyar Muharam 1447 Hijriah. 

Acara yang digelar oleh Jam’iyah Tahlil Padang Bulan ini menjelma menjadi pesta rakyat yang tak sekadar meriah, tetapi juga sarat makna spiritual dan kebersamaan.

Sepanjang dua kilometer rute yang membentang dari Jalan Ki Mangunsarkoro hingga Jalan Garuda, peserta pawai berbaris dalam formasi megah, mengenakan kostum warna-warni, membawa berbagai ikon simbolik keislaman. 

Dari replika masjid, miniatur Ka’bah berhias lampu gemerlap, hingga naga liong yang menari-nari sebagai simbol kebhinnekaan, semua tampil mencuri perhatian.

“Pawai ini diikuti sekitar dua ribu peserta, terdiri dari warga di lima RW. Masing-masing membawa ikon yang berbeda-beda—RW 5 menampilkan masjid, RW 4 obor besar, RW 3 Al-Qur’an, RW 2 Ka’bah, dan RW 1 bedug,” ujar Lurah Prosel, Fariz Mukti, saat ditemui di Lapangan Dracik Kampus, titik kumpul utama kegiatan.

Menurut Fariz, gelaran ini merupakan kali pertama digelar di wilayahnya. Ia menyebut kreativitas warga sebagai cerminan dari semangat persatuan dan toleransi yang terus dirawat.

 “Semoga kegiatan ini menjadi jalan untuk mempererat kerukunan dan menciptakan lingkungan yang harmonis dan religius,” katanya.

Tak sekadar ajang unjuk kreativitas, pawai ini juga menjadi media syiar Islam yang menggugah. Ketua Panitia Gebyar Muharam, Sukirman, menyebut kegiatan ini sebagai simbol hijrah—perpindahan dari kegelapan menuju terang, dari keburukan menuju kebaikan.

“Harapannya, tahun depan bisa digelar lebih baik, dengan pesan moral yang makin terasa bagi masyarakat,” ujarnya.

Pawai ini pun menjadi panggung ekspresi masyarakat. Salah satunya Wawan, warga RT 3 RW 3, yang dengan bangga menampilkan adegan simbolik kiai membacakan ayat suci Al-Qur’an hingga setan terbakar. 

“Rasanya bangga sekali. Ini baru pertama kali kami ikut pawai seperti ini. Semoga jadi tradisi tahunan,” katanya, matanya berbinar.

Untuk menyemarakkan suasana, panitia juga menyiapkan hadiah uang tunai sebesar Rp2,5 juta bagi kelompok peserta terbanyak dan terunik. 

Sepanjang jalan, warga tampak antusias menyambut rombongan. Mereka bersorak, mengabadikan momen lewat gawai, dan berkerumun di tepi jalan menyaksikan kemeriahan yang jarang terjadi.

Pawai Ta’aruf di Prosel bukan sekadar perayaan tahun baru Islam. Ia menjelma menjadi ruang sosial tempat warga bertemu, bersilaturahmi, dan memperkuat rasa memiliki terhadap tradisi keagamaan dan budaya lokal. 

Komentar

Tampilkan

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *

TERKINI