Pekalongannews, Batang - Hujan deras yang mengguyur wilayah Batang pada Sabtu sore, 29 Juni 2025, membawa serta angin kencang yang memorak-porandakan belasan rumah warga di Dukuh Ringinsari, Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Angin mulai mengamuk sekitar pukul 17.00 WIB, menerbangkan atap, merobohkan tiang listrik, dan membuat gelap sebagian wilayah Surodadi dan sekitarnya.
"Telah terjadi kejadian angin kencang di Dukuh Ringinsari, Desa Sidorejo, pada pukul 17.00 WIB. Saat ini hasil identifikasi terdapat 11 titik rumah dan warung yang terdampak," kata Camat Gringsing, Ridho Kurniawan, saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 29 Juni 2025.
Data sementara menunjukkan sedikitnya 11 bangunan mengalami kerusakan. Sejumlah atap rumah beterbangan, kanopi teras roboh, dan jaringan listrik terganggu akibat tiang yang tumbang.
“Kerusakan paling banyak terjadi pada bagian atap rumah warga yang berbahan asbes dan kanopi teras. Beberapa warung juga mengalami kerusakan cukup parah,” ujar Ridho.
Selain kerusakan fisik, angin kencang juga melumpuhkan jaringan listrik setelah tiang dan pohon tumbang menimpa kabel. Warga pun terpaksa menghadapi malam dalam gelap gulita.
“Dampak angin masih dalam skala lokal, namun kerusakan cukup mengganggu warga. Kami juga sedang berkoordinasi dengan PLN karena listrik padam,” ujar Ridho.
Meski diterpa musibah, warga Dukuh Ringinsari tidak tinggal diam. Bersama aparat TNI, Polri, dan perangkat desa, mereka bergotong royong membersihkan puing dan memperbaiki kerusakan ringan.
Kepala Desa Sidorejo, Muhlisin, memastikan warganya mendapat bantuan awal dan pengawasan selama masa pemulihan.
“Kami bersama jajaran Polsek, Koramil Gringsing dan warga membantu memperbaiki kerusakan ringan sambil menunggu bantuan dari pemerintah daerah. Kami imbau warga tetap waspada jika hujan dan angin kembali turun,” kata Muhlisin.
Untuk saat ini, warga masih waswas akan kemungkinan angin susulan. Namun semangat gotong royong dan kebersamaan tampak menjadi kekuatan utama menghadapi badai yang menyapa tiba-tiba di penghujung pekan itu.
"Telah terjadi kejadian angin kencang di Dukuh Ringinsari, Desa Sidorejo, pada pukul 17.00 WIB. Saat ini hasil identifikasi terdapat 11 titik rumah dan warung yang terdampak," kata Camat Gringsing, Ridho Kurniawan, saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 29 Juni 2025.
Data sementara menunjukkan sedikitnya 11 bangunan mengalami kerusakan. Sejumlah atap rumah beterbangan, kanopi teras roboh, dan jaringan listrik terganggu akibat tiang yang tumbang.
“Kerusakan paling banyak terjadi pada bagian atap rumah warga yang berbahan asbes dan kanopi teras. Beberapa warung juga mengalami kerusakan cukup parah,” ujar Ridho.
Selain kerusakan fisik, angin kencang juga melumpuhkan jaringan listrik setelah tiang dan pohon tumbang menimpa kabel. Warga pun terpaksa menghadapi malam dalam gelap gulita.
“Dampak angin masih dalam skala lokal, namun kerusakan cukup mengganggu warga. Kami juga sedang berkoordinasi dengan PLN karena listrik padam,” ujar Ridho.
Meski diterpa musibah, warga Dukuh Ringinsari tidak tinggal diam. Bersama aparat TNI, Polri, dan perangkat desa, mereka bergotong royong membersihkan puing dan memperbaiki kerusakan ringan.
Kepala Desa Sidorejo, Muhlisin, memastikan warganya mendapat bantuan awal dan pengawasan selama masa pemulihan.
“Kami bersama jajaran Polsek, Koramil Gringsing dan warga membantu memperbaiki kerusakan ringan sambil menunggu bantuan dari pemerintah daerah. Kami imbau warga tetap waspada jika hujan dan angin kembali turun,” kata Muhlisin.
Untuk saat ini, warga masih waswas akan kemungkinan angin susulan. Namun semangat gotong royong dan kebersamaan tampak menjadi kekuatan utama menghadapi badai yang menyapa tiba-tiba di penghujung pekan itu.
No comments:
Post a Comment