-->

Grup Facebook Komunitas Gay di Batang Bikin Resah, MPC Pemuda Pancasila Desak Polisi Bertindak

Pekalongan News
Tuesday, June 10, 2025, June 10, 2025 WIB Last Updated 2025-06-10T15:11:56Z
Grup Facebook Komunitas Gay di Batang Bikin Resah, MPC Pemuda Pancasila Desak Polisi Bertindak
Pekalongannews, Batang – Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Batang mendesak jajaran Polres Batang, khususnya unit siber, untuk segera mengusut keberadaan sejumlah grup Facebook yang mengatasnamakan komunitas gay dengan mencantumkan wilayah di Batang.

Grup-grup tersebut dinilai telah meresahkan warga karena berisi konten menyimpang dan mengandung unsur seksual eksplisit. Tak hanya itu, grup tersebut juga dianggap membahayakan moral generasi muda.

“Kita sangat menghormati hak-hak mereka. Mereka juga berhak berekspresi, namun jika sudah sampai mengajak pada tindakan menyimpang dan mengeksploitasi secara seksual, ini tidak bisa dibiarkan. Perlu tindakan dan edukasi khusus kepada generasi muda,” kata Ketua MPC Pemuda Pancasila Batang, M Sodik, kepada wartawan, Selasa (10/6/2025).

Sodik menegaskan, beberapa grup tersebut secara terang-terangan mencantumkan wilayah seperti Kecamatan Bandar, Blado, Warungasem, dan Reban. Bahkan, jumlah anggotanya mencapai ribuan dan aktivitas unggahannya cukup tinggi.

Pantauan di lapangan menyebut, sejumlah grup Facebook seperti “Gay blado dan bandar sekitar nya” memiliki lebih dari 3.500 anggota. Grup lain seperti “gay bandar Batang sekitar nya kusus Jawa tengah” tercatat memiliki sekitar 1.400 anggota. Ada juga grup “Gay Warung asem pandansari bandar blado reban” dengan hampir 1.000 anggota aktif.

Meski bersifat privat, tangkapan layar yang beredar menunjukkan isi percakapan yang diduga kuat mengarah pada praktik seksual sesama jenis. Bahkan terdapat sistem janjian atau COD yang dilakukan melalui pesan pribadi antaranggota.
Bupati Batang dan DPRD Angkat Bicara

Bupati Batang, M Faiz Kurniawan, turut angkat bicara. Ia menyatakan keprihatinannya atas fenomena ini dan menilai perlu pendekatan edukatif untuk mencegah anak-anak muda terjerumus.

“Pada prinsipnya, dari pemerintah daerah kami menghimbau agar masyarakat lebih banyak berkegiatan yang positif. Terkait penegakan hukum tentu menjadi tugas dari kepolisian. Tapi dari sisi kami akan melakukan edukasi soal LGBT kepada pelajar SMP dan SMA,” jelas Faiz.

Menurutnya, edukasi tidak hanya melalui sosialisasi biasa, tetapi juga lewat kegiatan yang menjelaskan fenomena LGBT secara komprehensif. Pemerintah daerah akan memulainya dari jenjang remaja agar pelajar tidak mudah terpengaruh.

Senada dengan itu, Wakil Ketua DPRD Batang, Junaenah, menilai grup-grup tersebut sudah masuk kategori penyakit masyarakat dan perlu ditindak tegas.

“Ini sudah masuk kategori penyakit masyarakat. Harus segera diselesaikan agar tidak merambah lebih luas. Jangan sampai anak-anak muda kita menjadi korban,” tegasnya.

Ia juga meminta agar pihak kepolisian menelusuri para admin grup tersebut. Jika terbukti menyebarkan konten menyimpang yang bertentangan dengan hukum dan norma sosial, harus ditindak secara hukum.

“Kita tidak bisa hanya fokus pada penindakan. Harus dibarengi dengan pendidikan karakter dan pendampingan yang kuat, supaya anak-anak kita tidak mencari jawaban dari tempat yang salah seperti grup-grup di media sosial ini,” pungkasnya.
Komentar

Tampilkan

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *

TERKINI