-->

Dari Wonokerto hingga Kedungwuni, Kurban Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Sampai ke Pelosok Korban Rob

arya pekalongan news
Friday, June 06, 2025, June 06, 2025 WIB Last Updated 2025-06-12T18:06:12Z
Dari Wonokerto hingga Kedungwuni, Kurban Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Sampai ke Pelosok Korban Rob
Pekalongannews, Kajen – Warga pesisir yang terdampak bencana rob di Pekalongan tak sendirian dalam merayakan Idul Adha tahun ini.

Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, bersama suaminya yang juga Anggota Komisi X DPR RI, Ashraff Abu, menyalurkan sapi kurban ke empat desa yang terdampak rob dan bencana lainnya.

Empat desa itu adalah Pesanggrahan di Kecamatan Wonokerto, Depok di Kecamatan Siwalan, Bulaksari di Kecamatan Sragi, dan Langkap di Kecamatan Kedungwuni.

Satu ekor sapi juga diberikan kepada Masjid Al Muhtaram di Kecamatan Kajen, sebagai bentuk perhatian untuk masyarakat kota.

“Distribusinya kita bagi rata,” kata Bupati Fadia saat ditemui di sela-sela penyerahan kurban, Jumat 6 Juni 2025.

Menurutnya, sapi kurban disalurkan menyebar, agar setiap ujung daerah terdampak merasakan kehadiran dan perhatian pemerintah.

“Kita sengaja pilih daerah-daerah ujung biar kebagian semua, khususnya yang kena rob parah,” jelasnya.

Dalam penyaluran kurban itu, Bupati Fadia juga menyelipkan doa dan harapan bagi warga yang terdampak bencana maupun yang sedang berjuang secara ekonomi.

“Mudah-mudahan semua yang berkurban diberi rezeki lebih dan keberkahan,” ucapnya penuh harap.

Ia pun memberi semangat kepada masyarakat yang belum mampu berkurban tahun ini agar tetap optimis dan terus berusaha.

“Yang belum bisa, semoga tahun depan bisa ikut kurban juga. Saya doakan usaha dan anak-anak kalian semua sukses dan jadi anak yang soleh dan solehah,” tuturnya.

Ucapan itu disambut haru dan antusias oleh warga yang menerima langsung bantuan kurban tersebut.

Bagi mereka, daging kurban bukan hanya soal pangan, tapi juga bentuk kehadiran negara dalam wujud nyata.

Sementara itu, Ashraff Abu yang mendampingi sang istri, menyampaikan bahwa penyaluran sapi kurban ini tidak dibatasi oleh latar belakang penerima.

“Ini murni untuk masyarakat. Siapapun boleh menikmati, karena Idul Adha adalah momen kebersamaan,” kata politisi Komisi X itu.

Ia pun turut mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha dan memohon maaf lahir batin kepada masyarakat Pekalongan.

“Semoga hewan kurban ini membawa manfaat, menambah kedekatan antarwarga dan memupuk rasa solidaritas,” jelasnya.

Penyaluran sapi kurban oleh Bupati Fadia bukan hanya ritual tahunan biasa.

Ini jadi sinyal kuat bahwa kepemimpinan tak cukup lewat pidato atau seremoni semata.

Langkah konkret turun langsung ke desa yang terpinggirkan, membawa daging kurban ke masyarakat yang terdampak rob, adalah bentuk politik empati yang jarang terlihat hari ini.

Warga Pesanggrahan, Depok, Bulaksari, dan Langkap kini bukan cuma menerima daging, tapi juga merasa dihargai.

Dan di tengah hingar-bingar pesta kurban, nama Bupati Fadia pun ikut menguat di hati rakyat.
Komentar

Tampilkan

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *

TERKINI