googlesyndication.com

0 Comment

PT Yih Quan Footwear Indonesia Resmi Beroperasi di KIT Batang: Investasi Rp 1,7 Triliun dengan 13.000 Pekerja

Pekalongannews, Batang - PT. Yih Quan Footwear Industries, bagian dari Lai Yih Group, meresmikan pabrik sepatu internasional pertamanya di Indonesia. Pabrik ini berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang dan memiliki nilai investasi sebesar Rp 1,7 triliun.

Acara peresmian dihadiri oleh President Director Lai Yih Group, Chung Te Li, yang menyatakan bahwa ini adalah langkah penting setelah lebih dari dua dekade berinvestasi di Vietnam.

"Investasi kami di Zona Industri Batang mencapai 1,7 triliun rupiah, setara dengan NT$34 miliar," ujar Chung Te Li dalam sambutannya pada Sabtu (3/8).

"Ini adalah investasi industri padat karya pertama di zona industri ini, yang diharapkan dapat menciptakan peluang kerja bagi 13.000 pekerja."

Chung Te Li juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo atas dukungan dan peluang investasi yang diberikan. Pabrik baru ini menjadi tonggak penting dalam ekspansi Lai Yih Group ke Indonesia.

Presiden Jokowi pada 26 Juli 2024, melepas ekspor perdana sebanyak 16.000 pasang sepatu merek Hoka dan Converse yang diproduksi di pabrik Yih Quan ke Amerika Serikat.

"Berdirinya pabrik Yih Quan ini mendukung upaya pemerintah untuk memperluas peluang kerja dan meningkatkan ekspor," ujar Jokowi.

"Sebagai pemimpin korporat, kami menjunjung tinggi semangat berorientasi pada manusia dan fokus pada pelanggan. Kami selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan sebagai motivasi utama dan tantangan untuk pertumbuhan," tambah Chung Te Li.

General Manager PT Nike Indonesia, Joseph Warren, menyampaikan selamat kepada Lai Yih Group atas selesainya pembangunan pabrik pertama mereka di Indonesia.

"Lai Yih Group telah menjadi mitra kami sejak lama, khususnya dalam produksi alas kaki merek Converse. Mereka dikenal menjaga kualitas produk sesuai standar yang kami minta, baik dari sisi perlindungan lingkungan hidup maupun pekerja," kata Joseph Warren.

Dengan beroperasinya pabrik Yih Quan, kapasitas ekspor produk Nike dari Indonesia diharapkan akan meningkat.

"Akses pasar ke Uni Eropa melalui Perjanjian Perdagangan Bebas dalam Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) akan membuat Indonesia lebih kompetitif dibandingkan negara-negara produsen alas kaki lainnya seperti Vietnam, India, atau China," jelasnya.

Staff Khusus Kementerian Perdagangan Bidang Kerjasama International, Bara Krisna Hasibuan, menyatakan bahwa beroperasinya Yih Quan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Ini tentu saja memberikan lapangan pekerjaan bagi daerah sekitar dan promosi Jawa Tengah," ucapnya.

Bara juga menyebut bahwa banyak pabrik di Indonesia yang memproduksi brand-brand terkenal seperti Nike, di mana mayoritas produk alas kaki diekspor.

Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri alas kaki dunia.

"Saat ini, untuk brand Nike, kita adalah produsen kedua terbesar di dunia setelah Vietnam. Vietnam menjadi yang terbesar karena memiliki perjanjian ekonomi khusus dengan Uni Eropa," jelas Bara Krisna Hasibuan.

Kementerian Perdagangan saat ini tengah menyelesaikan negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement yang diharapkan selesai bulan depan.

"Dengan perjanjian ini, produk Indonesia yang dikirim ke Uni Eropa akan dikenakan tarif yang sangat rendah," tambahnya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, menyatakan bahwa pihaknya telah mendukung para investor, salah satunya dengan menjadikan Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (BIPTAK) sebagai Pusat Pelayanan Jasa dan Pengembangan Produk Tekstil dan Alas Kaki di Jawa Tengah.

"Melalui BIPTAK, kami melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan di Jawa Tengah. Sejak 15 Agustus 2023 hingga 30 Juli 2024, BIPTAK telah mengirimkan total 52 tenaga terampil dari berbagai daerah di Jawa Tengah untuk mendukung kebutuhan SDM industri PT. Yih Quan," jelasnya.

Dengan beroperasinya pabrik Yih Quan di KIT Batang, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen utama dalam industri alas kaki dunia.

Post a Comment

 
Top