Ketua POPTI Batang, Netty Wijayanti, menjelaskan bahwa pencegahan Thalassemia dapat dilakukan dengan menghindari perkawinan antara sesama pembawa sifat Thalassemia. Pemeriksaan darah sebelum pernikahan menjadi langkah kunci untuk memutus rantai penyebaran penyakit ini.
Netty menegaskan bahwa POPTI Batang tidak hanya berfokus pada sosialisasi melalui radio, tetapi juga merencanakan kampanye pencegahan di Car Free Day di Alun-Alun Batang pada 19 Mei 2024 mendatang. Kampanye ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dan menyebarkan pesan penting mengenai pencegahan Thalassemia.
Netty juga menekankan bahwa peran POPTI Batang bukan hanya posisi formal, tetapi sebuah tugas mulia untuk mendukung para penyandang Thalassemia. POPTI Batang berkomitmen mendampingi 40 penyandang Thalassemia yang saat ini terdata di Kabupaten Batang, termasuk memastikan mereka menerima transfusi darah dengan nyaman.
POPTI Batang berhasil mengusulkan layanan One Day Care di RSUD Batang, yang memungkinkan penyandang Thalassemia mendapatkan perawatan selama 24 jam. Layanan ini sangat membantu meringankan beban mereka.
Dokter Spesialis Anak RSUD Batang, Tan Evi Susanti, menambahkan bahwa Pemkab Batang mendukung penuh inisiatif Zero Thalassemia dengan sosialisasi intensif. Ia menegaskan bahwa Thalassemia adalah penyakit bawaan, namun tidak menular, dan pencegahannya dimulai dengan keputusan bijak dalam pernikahan.
Tan juga menjelaskan bahwa Thalassemia terbagi menjadi dua jenis, yaitu Thalassemia Mayor yang membutuhkan transfusi darah seumur hidup, dan Thalassemia Minor yang merupakan pembawa sifat tanpa memerlukan transfusi.
Dengan upaya bersama dari POPTI Batang, pemerintah, dan RSUD Batang, visi untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi penyandang Thalassemia semakin dekat. Dukungan masyarakat dan kesadaran akan pencegahan penyakit ini sangat penting untuk mewujudkan visi tersebut.
Post a Comment