Pekalongannews, Batang - Dua Narapidana Teroris (Napiter) di Lapas Kelas IIB Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menjadi pemimpin dan pembaca UUD 1945 dalam upacara bendera, Selasa (2/1/2024).
Mereka adalah Nanang dan Thoha, yang bersama ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lainnya, mengikuti upacara tersebut di Aula Lapas.
Kegiatan ini menunjukkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air dari seluruh WBP yang sedang menjalani pembinaan di lembaga pemasyarakatan.
Nanang dan Thoha mengatakan, mereka akan berusaha memberikan yang terbaik untuk NKRI, kapan pun, di mana pun, dan dalam kondisi apapun.
“Kami bangga bisa menjadi bagian dari upacara bendera ini. Ini adalah wujud rasa cinta dan kesetiaan kami kepada NKRI. Kami akan terus memperbaiki diri dan berkontribusi positif kepada masyarakat,” kata Nanang.
Upacara ini juga merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan dan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 7 Tahun 2022 terkait instrumen di dalam Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana. Upacara ini bertujuan untuk membentuk karakter positif, kedisiplinan, dan tanggung jawab pada setiap WBP.
Inspektur upacara, Muhammad Ade Purwadi, yang juga Staf Giatja Lapas Batang, mengatakan, upacara ini juga penting untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kebersihan lingkungan. Ia mengatakan, ini demi menciptakan kesehatan bersama dan mendukung perkembangan pribadi WBP.
“Kami ingin memberikan pembinaan yang holistik kepada WBP. Selain mematuhi aturan hukum, kami juga ingin membentuk nasionalisme dan patriotisme mereka. Kami harap, dengan upacara ini, WBP bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Upacara bendera di Lapas Batang ini menjadi salah satu contoh dari pengaplikasian nasionalisme di lembaga pemasyarakatan. Dengan melibatkan Napiter sebagai pemimpin dan pembaca UUD 1945, upacara ini juga menunjukkan adanya perubahan sikap dan pandangan dari mereka yang pernah terlibat dalam aksi terorisme.
Post a Comment