Tiga bacapres, dari kiri: Ganjar Pranowo, Prabowo Subiyanto, Anies Baswedan dok. Voa Indonesia
Pekalongannews, Jakarta - Dalam acara "Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri," tiga calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024, yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto, telah menyampaikan rencana kebijakan politik luar negeri mereka jika terpilih nanti. Ganjar Pranowo menyoroti perlunya meredefinisi kebijakan politik luar negeri Indonesia yang selama ini bersifat bebas dan aktif.
Menurutnya, hal ini penting mengingat cepatnya pergantian kepemimpinan di Indonesia. Ganjar ingin mendefinisikan ulang konsep "bebas aktif" sesuai dengan perkembangan zaman, dengan fokus pada kebijakan yang lebih strategis dan proaktif dalam menangani permasalahan bilateral atau multilateral.
“Indonesia tidak akan bersikap condong pada satu negara saja. Kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif menunjukkan bahwa kebebasan tersebut adalah langkah strategis, di mana Indonesia akan bekerja sama dengan berbagai negara, tidak tergantung pada satu negara tertentu,” ujar Ganjar..
Anies Baswedan, dalam pandangannya, menyoroti kebijakan politik luar negeri yang dianggap terlalu transaksional dan pasif. Dia menilai partisipasi Indonesia dalam ajang-ajang besar internasional cenderung kurang memberikan dampak positif. Anies juga mengkritik penurunan posisi Indonesia dalam Asia Power Indeks dan Global Soft Power Index.
“Kebijakan politik luar negeri yang transaksional dapat memengaruhi kekuatan Indonesia di mata dunia,” ungkap Anies.
Anies juga membahas konflik Israel-Palestina, mengakui bahwa Indonesia mungkin tidak mampu langsung menyelesaikan konflik tersebut. Namun, ia mengusulkan pendekatan alternatif dengan membawa anak-anak Palestina ke Indonesia untuk mengalami kehidupan damai dan aman.
Prabowo Subianto, calon presiden lainnya, menegaskan bahwa pemerintahannya akan melanjutkan kebijakan politik luar negeri yang tidak bergabung dengan blok manapun dan terbuka untuk bekerja sama dengan semua pihak. Prabowo menyoroti pentingnya menghormati negara-negara besar dan siap bekerja sama dengan mereka. Dia juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.
Sebagai menteri pertahanan, Prabowo telah menawarkan bantuan seperti pengiriman kapal rumah sakit dan menerima pejuang dari Gaza untuk dirawat di Indonesia. Dia menegaskan bahwa kebijakan ini tidak akan berubah dan bahwa Indonesia tetap mendukung kemerdekaan Palestina berdasarkan resolusi PBB.
“Apabila pemerintah terlibat dan mengizinkan, dan saya sudah berbicara dengan presiden saya, dan dia setuju untuk kita bisa menerima banyak korban untuk datang dan dirawat di Indonesia. kita punya 110 rumah sakit militer, semua rumah sakit ini akan menjadi terbuka untuk korban pejuang di Gaza. Jadi kebijakan kita tidak berubah dan tidak akan pernah berubah. Kita mendukung kemerdekaan Palestina berdasarkan resolusi PBB dan saya rasa ini satu-satunya solusi untuk problem palestina,” pungkas Prabowo
Post a Comment