Sekolah di Desa Pranten itu menampung tidak lebih dari 100 anak. Namun semangat mereka untuk menimba ilmu sangatlah luar biasa.
Sekolah dengan sistem asrama itu, memang jauh dari pemukiman warga, para pelajar pun harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan melewati beberapa bukit.
Karena letak sekolahnya yang di pegunungan Dieng dengan ketinggian 1.800 Mfpl. sehingga mengalami keterbatasan sarana dan prasarana fasilitas yang kurang memadai.
Tidak ada masalah yang tidak dapat teratasi, Hal itu yang menjadi tekad Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menyediakan jaringan internet di sekolah tersebut.
Melalui program merdeka sinyal, Diskominfo Batang mampu menembus akses internet di sekolah tersebut dengan menggandeng sejumlah penyedia jasa layanan internet.
Kerja keras Diskomfo ternyata membuahkan hasil. Kini para pelajar di sekolah tersebut tak hanya melek digital, tapi dengan kehadiran jaringan internet juga bisa membantu anak-anak sekolah untuk mengasah potensinya.
Namun dibalik itu, ada kerja keras dan ikkhlas dan perjuangan untuk bisa menembus internet melalui jaringan kabel fiber optik hingga ke Sekolah.
Pasalnya, penyedia jaringan atau provider Iconnet harus menanamkan puluhan tiang dengan kondisi wilayah perberbukit yang ekstrim, hanya untuk bisa mengurangi kesenjangan informasi.
"Alhamdulillah sudah setahun yang lalu jaringan internet sudah bisa masuk ke sekolah kami. Ini sangat membantu tapi juga ada kendala trobel dan kami sadar karena kondisi alam," ungkap Guru IPA SMPN 4 Bawang, Didik Kurniawan, Rabu 16 Agustus 2023.
Ia pun menyatakan bahwa hadiirnya internet para pendidik bisa melakukan pembelajaran interaktif.
'Kita bisa memutarkan sumber informasi pendidikan dari internetinter lewat platform merdeka mengajar melalui youtube yang kita bukakakan langsung ke anak - anak,"jelasnya.
Tidak hanya itu, SMPN 4 Bawang kini juga sudah bisa menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara mandiri. Yang pada tahun lalu harus menginduk ke sekolah di Kota Kecamatan Bawang.
"Tadinya UNBK menginduk ke sekolah lain sekarang sudah bisa menggelar sendiri secara mandiri,"ungkapnya .
Namun, dengan pembayaran yang lebih murah. Pasalnya, SMPN 4 Bawang berada di desa terpencil yang angganya tidak sebesar sekolah yang ada di kota.
"Sekolah kami hanya menyambung 62 siswa yang berasal dari penduduk lokal tapi juga ada dari luar daerah seperti kabupaten Jepara karena kami sekolah berasrama,"jelasnya.
Ia juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemkab Batang yang hingga saat ini masih mendukung penuhpenuh kegiatan belajar mengajar.
"Harapan kami tetap diperhatikan baik lagi terutama fasilitas, seperti yang saat ini penting sekali yaitu laboratorium Teknologi Informatika Komputer (TIK) dan ruang tata usaha,"tukasnya.
Sementara itu, Kadiskominfo Batang, Triossy Juniarto, mengaku senang dan bahagia karena kerja keras yang selama ini dilakukan
Pemda Batang akhirnya membuahkan hasil. Pihaknya pun terus melakukan evaluasi pasca masuknya jaringan internet di beberapa wilayah perdesaan.
"Karena dengan demografi yang beragam dan akses jalan yang sulit, kendala dalam penyebaran jaringan internet tidak bisa diabaikan. Itulah mengapa kita lakukan evaluasi terus menerus" ujarnya.
Akses internet kata Dia, bukan hanya menjadi jembatan menuju informasi global, tetapi juga menjadi katalisator perkembangan ekonomi digital, masyarakat digital, dan pemerintahan digital dan belajar mengajar di sekolah .
Post a Comment